Satu keputusan tepat mengubah segalanya. Sejarah kemudian mencatat Mascherano sebagai bek tengah jempolan.
Jauh sebelum dikenal sebagai salah satu pemain bertahan terbaik di dunia bersama Barcelona, sebenarnya banyak pengamat sepak bola yang mempertanyakan alasan perekrutan Javier Macherano. Tapi, semua kemudian berubah gara-gara tekel yang dilakukan kepada Nicklas Bendtner.

Pemain jebolan River Plate itu bergabung dengan Barcelona pada musim panas 2010 dari Liverpool dengan mahar 20 juta pounds (Rp401 miliar). Saat itu, tidak alasan yang penting atau mendesak untuk memboyong Mascherano karena El Barca memiliki Sergio Busquets, yang hampir tak tergantikan di posisinya. 

Ditambah gaya bermain Mascherano saat itu, sepertinya tidak memiliki kecocokan dengan gaya permainan passing yang diterapkan Pep Guardiola. Hal itu terbukti dalam enam bulan pertamanya di Katalunya. Mascherano tampak tidak betah dan segera ingin pindah. 

Namun, pada Maret 2011, di satu momen krusial, pria Argentina itu melakukan hal yang sangat penting untuk tim yang kemudian menyelamatkan kariernya di Barcelona.

Dalam leg kedua perempat final Liga Champions melawan Arsenal, Mascherano melakukan salah satu tekel paling bersih dan rapi di era modern untuk mencegah Bendtner mencetak gol. Itu benar-benar momen brilian dengan Arsene Wenger tercengang dan kecewa karena peluang emas timnya gagal menjadi gol.

"Tekel itu menandai sebelum dan sesudah," ucap  Mascherano dalam sebuah wawancara dengan The Guardian pada 2016.

"Sejujurnya, setelah lima, enam bulan, saya pikir sepertinya saya tidak akan bertahan lama di sini. Karakteristik saya sepertinya bertentangan dengan apa yang diperjuangkan Barcelona. Saat itu menandai saya. Jika Bendtner mengendalikan bola dan pergi ke arah lain, dia akan menjauh dari saya dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi," tambah pemain Argentina itu.

"Tapi, itu terjadi seperti yang terjadi dan kami akhirnya memenangkan Liga Champions. Segalanya berjalan dengan baik," ujar pesepakbola yang sempat membela West Ham United tersebut.



Setelah tekel yang menganggumkan itu, Guardiola mulai memainkan Mascherano sebagai bek tengah, bukan gelandang jangkar. Selanjutnya, sejarah mencatat dia menjadi pilihan pertama untuk posisi tersebut selama lebih dari lima tahun. Dia menjalin kemitraan strategis dengan Gerard Pique. 

"Saya benar-benar memainkan permainan itu (melawan Arsenal) di lini tengah. Busquets yang bermain sebagai bek tengah. Tapi, sejak saat itu, saya bermain sebagai bek tengah. Tekel itu mengubah segalanya. Saya menemukan posisi saya," tambah Mascherano.

Momen krusial itu benar-benar mengubah nasib pemain kelahiran San Lorenzo tersebut di Camp Nou.  Bahkan, membawanya hingga ke level permainan terbaik dengan bergelimang trofi.

Seandainya tidak menggagalkan Bendtner malam itu, Mascherano bisa saja masuk dalam list jual klub di musim panas dan pencarian panjang Barcelona untuk bek tengah baru akan terus berlanjut. Sebaliknya, pemain bernomor punggung 14  itu kemudian membangun status legenda bersama El Barca.

Sepanjang kariernya di Barcelona, Mascherano membuat 334 penampilan di semua kompetisi. Dia juga membantu klub memenangkan 19 trofi. Dia menjadi salah satu sahabat Lionel Messi di dalam maupun luar lapangan.