Mereka masih berkompetisi di musim 2020/2021. Bahkan, ada satu pemain yang akan tampil di Euro 2020.
Fakta menunjukkan, kompetisi di Portugal itu memunculkan banyak kejadian yang diingat orang hingga hari ini. Ada penampilan Wayne Rooney yang memukau. Ada pula sundulan Angelos Charisteas yang melegenda. Ada lagi kemunculan Cristiano Ronaldo muda.
Kartu Kuning Paling Aneh di Sepakbola
1. Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo pergi ke Euro 2004 setelah melewati musim debut yang gemilang di Manchester United. Di sana, dia menunjukkan diri sebagai calon superstar, meski hanya mencetak 6 gol di semua kompetisi dan memiliki kecenderungan mudah frustrasi.
Tapi, ketika turnamen itu tiba, pemain berusia 19 tahun itu mulai menunjukkan telenta terbaiknya. Dia mencetak gol pertama dari 103 gol internasionalnya dengan lompatan yang menjulang tinggi dan sundulan keras dalam kekalahan 1-2 dari Yunani pada laga pembuka penyisihan grup.
Phil Foden Datang ke Euro 2020 dengan Status Pemain Paling Berharga di Eropa
2. Valeri Bojinov
Pemain termuda yang tampil di turnamen tersebut, Valeri Bojinov baru saja berusia 18 tahun ketika diturunkan dari bangku cadangan untuk mendukung Dimitar Berbatov dalam kekalahan 1-2 dari Italia di fase grup.
Striker itu bermain untuk Lecce ketika Euro 2004 berlangsung. Berkat penampilan yang bagus, dia kemudian mendapatkan kesempatan mewakili Fiorentina, Juventus, hingga Parma. Dia juga punya tugas tiga tahun yang cukup dilupakan di Manchester City selama era Thaksin Shinawatra.
3. Arjen Robben
Sebelum Euro 2004, Arjen Robben mengalami musim yang kurang bagus. Itu musim terakhirnya di PSV Eindhoven. Penampilannya terganggu oleh cedera hamstring. Sementara kampanye debutnya di Chelsea terhambat setelah mematahkan metatarsalnya dalam pertandingan persahabatan pramusim.
Di tengah-tengah itu, dia memiliki Euro 2004 untuk diingat. Sebagai bagian dari kontingen pemain muda Belanda bersama John Heitinga dan Wesley Sneijder, Robben menunjukkan diri sebagai bintang masa depan De Oranje.
Pelatih Belanda, Dick Advocaat, dikritik karena memasukkan Robben saat mereka mempertahankan keunggulan 2-1 atas Republik Ceko di babak penyisihan grup. Belanda kemudian kalah 2-3.
Tapi, pemain sayap berusia 20 tahun itu menebus kritikan yang dialamatkan dengan mencetak penalti yang menentukan dalam kemenangan adu penalti pertama De Oranje di perempat final melawan Swedia.
Tidak ada penghargaan internasional yang mengikuti setelah Euro 2004. Tapi, Robben menikmati karier klub yang gemilang dan memainkan peran penting saat Belanda mencapai final Piala Dunia 2010 dan semifinal empat tahun kemudian. Dia keluar dari masa pensiunnya pada 2020 untuk kembali secara sensasional ke klub pertamanya, FC Groningen.
Ik wil iedereen binnen de club en ook vooral de supporters bedanken voor de onvoorwaardelijke steun en waardering dit seizoen!? pic.twitter.com/u0jYL9x0mQ
— Arjen Robben (@ArjenRobben) May 21, 2021
4. Joaquin Sanchez
Joaquin Sanchez merupakan salah satu karakter hebat di sepakbola Eropa. Dia juga merupakan pemain yang benar-benar hebat dengan reputasi sebagai salah satu anak muda paling menjanjikan di Spanyol sebelum Euro 2004 digelar.
Setelah tampil di Piala Dunia 2002, bermain selama 120 menit saat Spanyol kalah kontroversial di perempat final dari tuan rumah Korea Selatan, pemain sayap kanan itu masuk dalam skuad Inaki Saez untuk Euro 2004. Dia tampil saat La Furia Roja mengalami kekalahan di fase grup.
Joaquin tetap tinggal di Real Betis hingga 2006. Kemudian, menandatangani kontrak dengan Valencia. Sempat membela Malaga dan Fiorentina, dia kembali ke Estadio Benito Villamarin. Dia baru saja memperpanjang kontrak dengan Betis. Itu akan membuat Joaquin berusia 40 tahun musim depan.
⚽??
— Real Betis Balompié (@RealBetis_en) May 27, 2021
Everyone: A footballer cannot play aged 40 and be competitive.@joaquinarte: pic.twitter.com/fsV07lNupj
5. Lukas Podolski
Dia merupakan salah satu dari dua remaja yang masuk dalam skuad Jerman untuk Euro 2004. Bersama dengan wajah baru lainnya, Bastian Schweinsteiger, Lukas Podolski baru saja mencuri perhatian dengan 10 gol untuk FC Koln dalam debut kampanye Bundesliga.
Rudi Voeller meninggalkannya di bangku cadangan untuk dua pertandingan pertama, saat meraih hasil imbang melawan Belanda dan Latvia. Lalu, dia dimasukkan pada babak pertama dalam pertandingan penyisihan grup terakhir melawan Republik Ceko. Itu kekalahan 1-2 yang memastikan mereka tersingkir lebih awal.
Podolski adalah bagian dari tim pemenang Piala Dunia 2014, dan dia memberikan beberapa momen ajaib dengan pasak kiri itu selama bertahun-tahun. Sekarang, di usia 36 tahun Podolski baru saja dirilis oleh klub Turki, Antalyaspor.
6. Gianluigi Buffon
Hal yang gila adalah bahwa Gianluigi Buffon bahkan tidak muda di Euro 2004. Dia berusia 26 tahun atau lima tahun lebih tua dari rekan setimnya di Italia, Antonio Cassano, yang pensiun empat tahun lalu setelah menjalani kehidupan yang lebih baik.
Saat itu, sang kiper telah membuat lebih dari 350 penampilan, menandatangani kontrak dengan Juventus dengan rekor, dan bermain setiap menit untuk Gli Azzurri di Piala Dunia 2002. Sejak itu dia memenangkan Piala Dunia 2006 dan 11 gelar liga. Hingga musim lalu, dia masih bermain untuk Juventus.
"Selama saya memiliki arogansi atau asumsi bahwa saya adalah penjaga gawang yang baik, saya akan melanjutkan dan menemukan sesuatu yang menarik. Jika saya tidak menemukan sesuatu yang menarik, saya bisa pensiun, karena saya sudah melakukan kurang lebih semuanya sekarang," kata pria berusia 43 tahun itu.
"Sejujurnya, saya memiliki banyak kontak dan saya menganalisis proposal yang saya terima. Yang saya anggap paling menarik, dan ketika saya menemukan seseorang yang lebih gila dari saya, saya akan mengikutinya. Saya baru-baru ini menerima pesan dari seorang direktur klub yang dalam hal ambisi, kegilaan, dan kegembiraan bahkan dapat mengalahkan saya," tambah Buffon.
7. Zlatan Ibrahimovic
Setelah membantu membawa AC Milan kembali ke Liga Champions dengan 15 gol di Serie A 2020/2021, Zlatan Ibrahimovic, yang berusia 39 tahun, kembali dengan luar biasa ke tim nasional Swedia. Tapi, cedera dengan kejam membuatnya kehilangan tempat di Euro 2020. Itu hampir 20 tahun setelah turnamen besar pertamanya, Piala Dunia 2002.
Setelah memainkan peran periferal sebagai remaja di Jepang dan Korea Selatan, Ibrahimovic telah menjadi pemain utama pada Euro 2004. Dia memimpin lini depan dan mencetak gol melawan Italia serta Bulgaria sebelum kekalahan adu penalti di babak 16 besar dari Belanda.
It’s not over until I say It’s over pic.twitter.com/JHTZWmUN71
— Zlatan Ibrahimović (@Ibra_official) May 19, 2021