Turnamen tetap digelar ditengah sejumlah masalah. Lalu, apa menariknya? Inilah fakta yang terungkap.
Euro 2020 bukan satu-satunya hiburan yang tersaji di sela libur liga domestik musim panas ini. Di Brasil, sepulih tim Amerika Latin akan mengikuti Copa America, yang telah memasuki edisi ke-47.
Sama halnya dengan Euro yang fakum pada 2020, dengan alasan yang sama Copa America juga ditiadakan. Dari daftar skuad yang dibawa, sebagian besar pemain merumput di Eropa. Neymar, Luis Suarez, dan Lionel Messi adalah yang paling dikenal.
Nama-nama besar lain seperti Ederson Moraes, Gabriel Jesus, atau Fernandinho, yang baru saja juara Liga Premier bersama Manchester City juga akan hadir. Begitu pula dengan banyak pemain berkualitas lainnya.
Namun, dibalik antusias fans menyambut Copa America, Konfederasi Sepakbola Amerika Selatan (CONMEBOL) sempat membuat drama dengan secara tiba-tiba menunjuk Brasil menjadi tuan rumah menggantikan Argentina dan Kolombia. Keputusan yang dipertanyakan mengingat pandemi Covid-19 di Negeri Samba jauh lebih masif dari Argentina atau Kolombia.
Berikut ini 4 hal menarik di Copa America 2021 yang layak dinantikan:
1. Mengapa turnamen dipindahkan?
Sejatinya kompetisi bersejarah Amerika Selatan itu akan diselenggarakan oleh lebih dari satu tuan rumah untuk pertama kalinya sejak 1983. Tapi, dengan alasan keamanan dan belum terkendalinya Virus Corona di negara penyelenggara, CONMEBOL memaksa Brasil untuk mempersiapkan hajatan itu dalam waktu singkat.
Dilansir dari BBC Sport, salah satu alasan CONMEBOL menunjuk Brasil sebagai "super-sub" tuan rumah karena kondisi politik yang belum kondusif hingga terjadi banyak unjuk rasa di Kolombia. Aksi masa tersebut dipicu oleh rencana pemerintah menetapkan sistem pajak baru.
Menyiasati keputusan itu, sebenarnya Argentina telah siap untuk menjadi tuan rumah tunggal. Tapi, dua minggu jelang kick-off, CONMEBOL menarik keputusanya karena pemerintah Argentina tidak siap akibat melonjaknya jumlah penderita Covid-19.
Tapi, hal itu berbeda dengan Brasil. Meski sama-sama tinggi, Presiden Jair Bolsonaro adalah orang yang kontroversial dan tidak terlalu peduli dengan Covid-19. Padahal, hingga saat ini, Brasil telah mencatat lebih dari 460.000 kematian. Itu merupakan angka tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Brasil juga menduduki posisi ketiga dunia dengan kasus Covid terbanyak dengan lebih dari 16 juta kasus. Mutasi Virus Corona versi Brasil menjadi salah satu yang paling berbahaya selain Afrika Selatan, India, dan Inggris.
"Sejak awal saya telah mengatakan tentang pandemi. Saya menyesali para korban yang meninggal. Tapi, kita tetap harus bertahan hidup," kata Bolsonaro.
2. Negara-negara yang sedang bertanding
Copa America biasanya menampilkan 12 tim, dengan dua negara tamu dari Amerika Utara atau Asia yang menjadi tim undangan. Mereka akan bermain bersama 10 negara anggota CONMEBOL.
Dua pemenang Piala Asia sebelumnya, Australia dan Qatar, telah menyanggupi untuk ambil bagian tahun ini. Tapi, keduanya mengurungkan niat karena jadwal Copa America bentrok dengan persiapan mereka dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Kondisi ini memaksa Copa Amerika harus dilaksanakan tanpa tim undangan, yaitu Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kolombia, Ekuador, Paraguay, Peru, Uruguay, dan Venezuela.
Sepuluh tim tersebut dibagi dalam dua grup yang masing-masing terdiri atas lima tim. Nantinya, empat tim teratas tiap grup akan melanjutkan perjuanganya menuju babak perempat final.
3. Siapa yang menjadi favorit juara?
Meski tidak lagi bermain di negaranya, Argentina masih menjadi favorit untuk memenangi turnamen tersebut. Kemungkinan tersebut bisa saja terjadi mengingat motivasi Messi angkat trofi bersama negaranya sangat besar.
Meski telah memenangi banyak trofi bersama Barcelona, pemain berusia 33 tahun tersebut belum pernah mempersembahkan gelar untuk Argentina di level senior. Dia hanya pernah memberikan medali emas Olimpiade Beijing 2008 untuk Argentina U-23.
Sebenarnya, Messi hampir saja mempersembahkan trofi pertamanya untuk Argentina. Tapi, pada laga final Copa America 2015 dan Copa America Centenario melawan Chile, La Albiceleste kalah.
Selain Argentina, juara bertahan sekaligus tuan rumah, Brasil, juga layak diunggulkan untuk mempertahankan gelar. Dengan motivasi yang sama, Brasil datang dengan misi meraih gelar ke-10. Neymar akan sangat diandalkan Brasil setelah pada edisi 2019 tidak bisa meneruskan perjuanganya karena cedera ligamen.
4. Siapa nama bintang yang harus diwaspadai?
Dari sosok beken seperti Messi, Neymar, Paulo Dybala, Suarez, Edinson Cavani, dan Alexis Sanchez, nama-nama lain juga harus diperhatikan. Contohnya, Lautaro Martinez yang berhasil meraih Scudeto bersama Inter Milan.
Martinez memiliki peran yang cukup penting untuk Inter dengan mencetak 18 gol di semua ajang pada 2020/2021. Pemain berusia 23 tahun itu membuktikan bahwa dirinya adalah striker yang ideal untuk dijadikan starter dan bermain reguler di Copa America bersama Argentina.
Pemain Chile yang tampil nyentrik, Arturo Vidal, juga tak bisa diremehkan. Bahu-membahu bersama Martinez dalam meraih Scudeto, Vidal juga memiliki peran yang krusial untuk tim asuhan Antonio Conte. Vidal juga masih dalam permainan terbaiknya dengan catatan empat golnya untuk Chile selama Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Aktor lain datang dari pemain Kolombia yang kian bersinar di Serie A saat berkostum Atalanta Bergamo, yaitu Luis Muriel. Pemain berusia 30 tahun itu hanya kalah produktivitas gol dengan Cristiano Ronaldo dan Rumelu Lukaku dengan catatan 22 gol di semua koompetisi.
Roberto Firmino masuk dalam daftar mengingat skill yang luar biasa. Meski musim ini tidak tampil bagus dengan hanya mencetak 9 gol untuk Liverpool, catatan Firmino untuk Brasil cukup baik.
Nominasi lain datang dari duet striker Uruguay, Suarez dan Cavani. Pasangan berusia 34 tahun ini memiliki musim yang baik bersama klub, Atletico Madrid dan Manchester United.
Sama halnya dengan Euro yang fakum pada 2020, dengan alasan yang sama Copa America juga ditiadakan. Dari daftar skuad yang dibawa, sebagian besar pemain merumput di Eropa. Neymar, Luis Suarez, dan Lionel Messi adalah yang paling dikenal.
BACA FEATURE LAINNYA
Selebrasi Liar Arnautovic Bersama Austria Bikin Alaba Geram
Selebrasi Liar Arnautovic Bersama Austria Bikin Alaba Geram
1. Mengapa turnamen dipindahkan?
Sejatinya kompetisi bersejarah Amerika Selatan itu akan diselenggarakan oleh lebih dari satu tuan rumah untuk pertama kalinya sejak 1983. Tapi, dengan alasan keamanan dan belum terkendalinya Virus Corona di negara penyelenggara, CONMEBOL memaksa Brasil untuk mempersiapkan hajatan itu dalam waktu singkat.
Dilansir dari BBC Sport, salah satu alasan CONMEBOL menunjuk Brasil sebagai "super-sub" tuan rumah karena kondisi politik yang belum kondusif hingga terjadi banyak unjuk rasa di Kolombia. Aksi masa tersebut dipicu oleh rencana pemerintah menetapkan sistem pajak baru.
BACA FEATURE LAINNYA
Bagaimana Peringkatnya? 7 Pemain Muda Calon Bintang Copa America 2021
Bagaimana Peringkatnya? 7 Pemain Muda Calon Bintang Copa America 2021
Tapi, hal itu berbeda dengan Brasil. Meski sama-sama tinggi, Presiden Jair Bolsonaro adalah orang yang kontroversial dan tidak terlalu peduli dengan Covid-19. Padahal, hingga saat ini, Brasil telah mencatat lebih dari 460.000 kematian. Itu merupakan angka tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
"Sejak awal saya telah mengatakan tentang pandemi. Saya menyesali para korban yang meninggal. Tapi, kita tetap harus bertahan hidup," kata Bolsonaro.
2. Negara-negara yang sedang bertanding
Copa America biasanya menampilkan 12 tim, dengan dua negara tamu dari Amerika Utara atau Asia yang menjadi tim undangan. Mereka akan bermain bersama 10 negara anggota CONMEBOL.
Dua pemenang Piala Asia sebelumnya, Australia dan Qatar, telah menyanggupi untuk ambil bagian tahun ini. Tapi, keduanya mengurungkan niat karena jadwal Copa America bentrok dengan persiapan mereka dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Kondisi ini memaksa Copa Amerika harus dilaksanakan tanpa tim undangan, yaitu Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kolombia, Ekuador, Paraguay, Peru, Uruguay, dan Venezuela.
Sepuluh tim tersebut dibagi dalam dua grup yang masing-masing terdiri atas lima tim. Nantinya, empat tim teratas tiap grup akan melanjutkan perjuanganya menuju babak perempat final.
3. Siapa yang menjadi favorit juara?
Meski tidak lagi bermain di negaranya, Argentina masih menjadi favorit untuk memenangi turnamen tersebut. Kemungkinan tersebut bisa saja terjadi mengingat motivasi Messi angkat trofi bersama negaranya sangat besar.
Meski telah memenangi banyak trofi bersama Barcelona, pemain berusia 33 tahun tersebut belum pernah mempersembahkan gelar untuk Argentina di level senior. Dia hanya pernah memberikan medali emas Olimpiade Beijing 2008 untuk Argentina U-23.
Sebenarnya, Messi hampir saja mempersembahkan trofi pertamanya untuk Argentina. Tapi, pada laga final Copa America 2015 dan Copa America Centenario melawan Chile, La Albiceleste kalah.
Selain Argentina, juara bertahan sekaligus tuan rumah, Brasil, juga layak diunggulkan untuk mempertahankan gelar. Dengan motivasi yang sama, Brasil datang dengan misi meraih gelar ke-10. Neymar akan sangat diandalkan Brasil setelah pada edisi 2019 tidak bisa meneruskan perjuanganya karena cedera ligamen.
4. Siapa nama bintang yang harus diwaspadai?
Dari sosok beken seperti Messi, Neymar, Paulo Dybala, Suarez, Edinson Cavani, dan Alexis Sanchez, nama-nama lain juga harus diperhatikan. Contohnya, Lautaro Martinez yang berhasil meraih Scudeto bersama Inter Milan.
Martinez memiliki peran yang cukup penting untuk Inter dengan mencetak 18 gol di semua ajang pada 2020/2021. Pemain berusia 23 tahun itu membuktikan bahwa dirinya adalah striker yang ideal untuk dijadikan starter dan bermain reguler di Copa America bersama Argentina.
Pemain Chile yang tampil nyentrik, Arturo Vidal, juga tak bisa diremehkan. Bahu-membahu bersama Martinez dalam meraih Scudeto, Vidal juga memiliki peran yang krusial untuk tim asuhan Antonio Conte. Vidal juga masih dalam permainan terbaiknya dengan catatan empat golnya untuk Chile selama Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Aktor lain datang dari pemain Kolombia yang kian bersinar di Serie A saat berkostum Atalanta Bergamo, yaitu Luis Muriel. Pemain berusia 30 tahun itu hanya kalah produktivitas gol dengan Cristiano Ronaldo dan Rumelu Lukaku dengan catatan 22 gol di semua koompetisi.
Roberto Firmino masuk dalam daftar mengingat skill yang luar biasa. Meski musim ini tidak tampil bagus dengan hanya mencetak 9 gol untuk Liverpool, catatan Firmino untuk Brasil cukup baik.
Nominasi lain datang dari duet striker Uruguay, Suarez dan Cavani. Pasangan berusia 34 tahun ini memiliki musim yang baik bersama klub, Atletico Madrid dan Manchester United.