Ini bukan laga mudah. Mental Turki terpukul setelah dikalahkan Italia.
Turki akan menghadapi pertandingan super berat melawan Wales. Meski tampil di "kandang" Baku Olympic Stadium, Azerbaijan, bukan jaminan bagi pasukan Senol Gunes mendapatkan poin. Pasalnya, Wales punya tim yang solid, yang pada kompetisi sebelumnya mencuri perhatian penonton.
Di pertandingan Grup A sebelumnya, The Dragons hanya mampu mendapatkan hasil imbang 1-1 melawan Swiss, sementara Turki dikalahkan 3-0 oleh tuan rumah, Italia.
Pelatih Wales, Rob Page merasa timnya agak beruntung saat mereka mampu mendapatkan hasil imbang 1-1 melawan Swiss. Selain itu, mantan pemain Sheffield United tersebut merasa pertandingan pertama mereka adalah sesuatu yang positif,
"Saya pikir kamu memulai dengan positif dan itu penting bagi kami," ujar Page. “Saya melihat itu sebagai hal yang positif, tertinggal dari lawan berkualitas di Swiss dan menunjukkan upaya untuk bangkit dan menyamakan kedudukan adalah kredit untuk para pemain,” tambah Page.
Anak asuh Vladimir Petković sendiri mencatatkan jumlah tembakan dua kali lipat dari Wales dan seharusnya bisa menambah keunggulan mereka setelah Breel Embolo membuka skor di awal babak kedua. Namun, beberapa penyelamatan bagus dari Danny Ward membuat The Dragons tetap bisa mengimbangi Swiss dan Kieffer Moore keluar sebagai penyelamat setelah sundulannya di menit ke-74 membobol gawang Yann Sommer.
Di sisi Turki, jelas sekali bahwa kekalahan di pertandingan petama menghadapi Italia bukanlah hal yang bagus. Tapi, Burak Yılmaz dan kawan-kawan tidak ingin terus meratapi kekalahan dan ingin mendapatkan poin penuh pada pertadingan yang akan digelar di Baku tersbut.
“Wales adalah tim yang kuat dan mereka memainkan semifinal di turnamen terakhir. Kami memiliki pendekatan yang berbeda dan filosofi yang berbeda dari mereka. Kami bisa mendapatkan 4 atau 6 poin dari 2 pertandingan berikutnya. Tapi, tujuannya adalah untuk mencapai babak sistem gugur, ” ujar Gunes.
The Crescent Stars dianggap oleh banyak penggemar sebagai kuda hitam yang harus diwaspadai dalam turnamen 4 tahunan tersebut. Tapi, mereka gagal mengimbangi atau bahkan merepotkan Italia dalam pertandingan pembukaan Euro 2020.
Gol bunuh diri Merih Demiral dan dua gol dari Ciro Immobile serta Lorenzo Insigne di Stadio Olimpico Roma membuat Turki mendapat hasil yang buruk. Adapun hasil pertandingan tersebut mengakhiri enam pertandingan tak terkalahkan milik Turki. Tapi, pasukan Gunes tidak pernah kalah berturut-turut sejak Mircea Lucescu memimpin pada November 2018.
Secara head to head, Turki memiliki rekor impresif melawan Wales. Kekalahan terakhir dalam pertandingan melawan Wales terjadi pada 1981 ketika Gunes menjadi penjaga gawang tim. Faktanya, Page juga berada di lapangan ketika Wales terakhir kali bertemu Turki sekitar 24 tahun lalu. Pertandingan yang berakhir 6-4 untuk kemenangan Turki.
Perkembangan terbaru tim
Page tampaknya akan tetap menurunkan Ward dan Moore dalam pertandingan malam nanti. Page tampaknya juga akan menurunkan empat bek yang sama saat mereka bertemu Swiss di pertandingan pembukaan.
Aaron Ramsey kemungkinan akan kembali menjadi playmaker di ini tengah Wales dengan Harry Wilson yang siap untuk menggantikan pemain Juventus itu bila diperlukan. Sementara Ethan Ampadu dan David Brooks mungkin akan kembali menjadi pemain cadangan.
Adapun dari sisi Turki, Gunes kemungkinan akan melakukan beberapa perubahan di lini belakang setelah mengalami kekalahan besar dari Italia. Cengiz Under, Irfan Can Kahveci, dan Kaan Ayhan, semuanya bersaing untuk memperebutkan starting XI. Tapi, Yilmaz diperkirakan akan mempertahankan tempatnya sebagai penyerang utama.
Ozan Kabak yang tidak dibawa oleh Gunes saat melawan Gli Azzurri, mungkin akan dibawa kali ini dalam skuad meskipun Caglar Soyuncu dan Demiral tampaknya akan kembali diduetkan oleh Gunes di lini belakang Turki.
Di pertandingan Grup A sebelumnya, The Dragons hanya mampu mendapatkan hasil imbang 1-1 melawan Swiss, sementara Turki dikalahkan 3-0 oleh tuan rumah, Italia.
"Saya pikir kamu memulai dengan positif dan itu penting bagi kami," ujar Page. “Saya melihat itu sebagai hal yang positif, tertinggal dari lawan berkualitas di Swiss dan menunjukkan upaya untuk bangkit dan menyamakan kedudukan adalah kredit untuk para pemain,” tambah Page.
BACA BERITA LAINNYA
Momen Ini Buktikan Mbappe Adalah Pesepakbola Tercepat
Momen Ini Buktikan Mbappe Adalah Pesepakbola Tercepat
“Wales adalah tim yang kuat dan mereka memainkan semifinal di turnamen terakhir. Kami memiliki pendekatan yang berbeda dan filosofi yang berbeda dari mereka. Kami bisa mendapatkan 4 atau 6 poin dari 2 pertandingan berikutnya. Tapi, tujuannya adalah untuk mencapai babak sistem gugur, ” ujar Gunes.
Gol bunuh diri Merih Demiral dan dua gol dari Ciro Immobile serta Lorenzo Insigne di Stadio Olimpico Roma membuat Turki mendapat hasil yang buruk. Adapun hasil pertandingan tersebut mengakhiri enam pertandingan tak terkalahkan milik Turki. Tapi, pasukan Gunes tidak pernah kalah berturut-turut sejak Mircea Lucescu memimpin pada November 2018.
Perkembangan terbaru tim
Page tampaknya akan tetap menurunkan Ward dan Moore dalam pertandingan malam nanti. Page tampaknya juga akan menurunkan empat bek yang sama saat mereka bertemu Swiss di pertandingan pembukaan.
Adapun dari sisi Turki, Gunes kemungkinan akan melakukan beberapa perubahan di lini belakang setelah mengalami kekalahan besar dari Italia. Cengiz Under, Irfan Can Kahveci, dan Kaan Ayhan, semuanya bersaing untuk memperebutkan starting XI. Tapi, Yilmaz diperkirakan akan mempertahankan tempatnya sebagai penyerang utama.
Ozan Kabak yang tidak dibawa oleh Gunes saat melawan Gli Azzurri, mungkin akan dibawa kali ini dalam skuad meskipun Caglar Soyuncu dan Demiral tampaknya akan kembali diduetkan oleh Gunes di lini belakang Turki.