Sempat terpuruk di kasta kedua Liga Italia, hingga sekarang konsisten di level teratas.
Juventus kini menjadi tim Liga Italia tersukses terutama dalam beberapa tahun terakhir di mana Si Nyonya Tua berhasil juara Liga Italia 8 kaki beruntun dan 2 kali berhasil menembus Final Liga Champions. Kesuksesan tersebut tak lepas dari revolusi yang dijalankan oleh presiden klub Andrea Agnelli, padahal Juventus sempat terpuruk hingga harus bermain di kasta kedua Liga Italia.
Tahun 2006 musibah besar bernama calciopoli melanda Serie-A Liga Italia. Salah satu tim yang dihukum akibat kasus tersebut adalah Juventus, bahkan klub asal Turin tersebut harus rela turun kasta ke Serie-B pada musim 2006/2007.
Mengarungi musim tersebut di kasta kedua Liga Italia membuat Juventus ditinggal sejumlah pemain bintangnya. Tercatat hanya Gianluigi Buffon, Giorgio Chiellini, Claudio Marchisio, Pavel Nedved, Mauro Camoranesi, David Trezeguet, dan sang kapten Alessandro Del Piero yang bertahan di Turin.
Musim berikutnya Juventus langsung promosi dan kembali ke habitatnya, Serie-A. Di musim tersebut Juventus terlihat masih kesulitan bersaing di papan ataa Serie-A.
Baru pada tahun 2010 Juventus benar-benar berbenah untuk kembali menjadi tim yang disegani di Italia bahkan Eropa. Tepatnya pada tanggal 29 April 2010, Andrea Agnelli ditunjuk sebagai presiden klub menggantikan Jean-Claude Blanc.
Sejak ditunjuk sebagai presiden klub, Agnelli langsung melakukan revolusi di tubuh Juventus dengan langkah-langkah yang brilian. Alih-alih membangun tim dengan cara instan seperti PSG atau City, Juventus di bawah Agnelli ingin membangun tim secara terstruktur.
Langkah pertama Agnelli adalah merombak susunan manajemen Juventus. Ia memecat Alessio Secco dan menggantinya dengan Giuseppe "Beppe" Marotta sebagai CEO.
Di samping itu Agnelli juga mendatangkan sosok legenda klub, Pavel Nedved. Nedved didapuk sebagai penghubung antara pihak pemain dengan manajemen mengingat ia dikenal sangat dekat dengan para pemain Juve.
Kehadiran Agnelli dan sejumlah nama-nama baru di jajaran manajemen Juventus mampu menghadirkan pemain yang mampu meningkatkan kualitas tim. Sebut saja Paul Pogba, Arturo Vidal, Carlos Tevez, Andrea Pirlo, dll.
Sebagian besar pemain yang didatangkan adalah pemain berkualitas dengan harga murah bahkan gratis. Selain pemain, pihak manajemen juga terhitung selalu tepat memilih pelatih, sebut saja Antonio Conte dan Massimiliano Allegri.
Revolusi Agnelli terbilang mampu membawa kejayaan bagi Juventus, tidak hanya dalam jangka waktu pendek, namun Agnelli mampu membawa Juventus konsisten di level teratas.
Terbaru, pihak Juventus terlihat sangat serius memburu trofi Liga Champions. Setelah mampu juara Serie-A sebanyak 8 kali beruntun dan mampu 2 kali mencapai babak final Liga Champions membuat manajemen begitu berambisi menjuarai Liga Champions.
Ambisi tersebut dibuktikan dengan datangnya megabintang Cristiano Ronaldo ke Turin. Kedatangan Ronaldo menjadi salah satu bukti keseriusan Juventus meraih prestasi yang lebih tinggi lagi di bawah revolusi Agnelli.
Tahun 2006 musibah besar bernama calciopoli melanda Serie-A Liga Italia. Salah satu tim yang dihukum akibat kasus tersebut adalah Juventus, bahkan klub asal Turin tersebut harus rela turun kasta ke Serie-B pada musim 2006/2007.
BACA ANIMALS LAINNYA
Sumatran Tiger Mauls Man To Death At Sembilang National Park
Sumatran Tiger Mauls Man To Death At Sembilang National Park
Langkah pertama Agnelli adalah merombak susunan manajemen Juventus. Ia memecat Alessio Secco dan menggantinya dengan Giuseppe "Beppe" Marotta sebagai CEO.
BACA BERITA LAINNYA
Inilah Pemain Belakang yang Tidak Disukai Haaland
Inilah Pemain Belakang yang Tidak Disukai Haaland
Kehadiran Agnelli dan sejumlah nama-nama baru di jajaran manajemen Juventus mampu menghadirkan pemain yang mampu meningkatkan kualitas tim. Sebut saja Paul Pogba, Arturo Vidal, Carlos Tevez, Andrea Pirlo, dll.
Revolusi Agnelli terbilang mampu membawa kejayaan bagi Juventus, tidak hanya dalam jangka waktu pendek, namun Agnelli mampu membawa Juventus konsisten di level teratas.
Ambisi tersebut dibuktikan dengan datangnya megabintang Cristiano Ronaldo ke Turin. Kedatangan Ronaldo menjadi salah satu bukti keseriusan Juventus meraih prestasi yang lebih tinggi lagi di bawah revolusi Agnelli.