Apapun yang terjadi di lapangan, hanya Coca-Cola yang dibicarakan orang. Cerdas!
Ketika CR7 menyingkirkan dua botol minuman bersoda itu saat sesi konferensi pers dan mengantinya dengan air mineral, sorot kamera mengarah ke momen tersebut. Apalagi, beberapa pemain mengikutinya. Konon, saham Coca-Cola sempat anjlok.
Uniknya, entah disengaja atau kebetulan, semua kejadian itu didokumentasikan dengan baik dan langsung menyebar di media sosial dengan sangat cepat. Media-media konvensional kemudian juga menayangkan dan menjadikannya topik utama pemberitaan. Seolah-olah mengalahkan hasil pertandingan itu sendiri.
5 Pemain Tampil Mengejutkan Sepanjang Euro 2020
Sepakbola butuh sponsor agar tetap eksis
Namun, jika melihat orang-orang yang terlibat adalah pesepakbola profesional, kemungkinan itu kecil. Bukankah selama bertahun-tahun mereka mengeruk uang dari sponsor pertandingan seperti Coca-Cola, Heineken, hingga rumah judi seperti William Hills?
"Ada banyak sponsor dalam olahraga yang memberi dampak positif dari uang yang mereka berikan. Di negara kita membutuhkan banyak investasi dan tanpa beberapa perusahaan itu, sangat sulit untuk tersedianya semua fasilitas yang kita butuhkan," kata pelatih Inggris, Gareth Southgate, dalam sesi konferensi pers sebelum jumpa Skotlandia.
"Kami sadar kasus obesitas dan masalah kesehatan lain di negara kami. Tapi, semuanya itu dapat dihindari jika kita tidak mengkonsumsinya berlebihan. Apa pun yang kita lakukan dalam takaran yang cukup akan jarang menjadi masalah," tambah Southgate.
Karena itu, sebagian orang berpendapat bawah yang terjadi dengan Coca-Cola di Euro 2020 sebenarnya merupakan bisnis. Ini bagian dari strategi marketing Coca-Coca agar tetap eksis di panggung utama.
Teori pertama menyatakan, dengan kehadiran penonton di pertandingan yang dibatasi, otomatis Coca-Coca, Heineken, dan produk konsumsi lain kesulitan memasarkan produk di stadion maupun area-area publik selama turnamen.
Dalam kondisi normal, ribuan orang yang berkumpul di musim panas adalah target potensial bagi penjualan produk minuman. Tapi, dalam situasi pandemi Covid-19, banyak orang tinggal di rumah. Coca-Coca kehilangan pemasukan langsung dari kehadiran sponsor sehingga membutuhkan strategi pemasaran baru yang diingat orang untuk waktu lama.
Teori kedua menyatakan bisa saja apa yang dilakukan Ronaldo, Pogba, dan beberapa pemain lain merupakan "pesanan sponsor". Maksudnya, pesaing-pemaing bisnis Coca-Cola seperti Pepsi, Big Cola, atau perusahaan air mineral macam Vit, Agua, sengaja meminta Ronaldo untuk melakukannya. Tentu saja ada imbalan uang yang fantastis.
A journalist asked Russia’s manager Stanislav Cherchesov what did he think about Cristiano Ronaldo removing the Coca Cola bottle from the table...
— FutbolBible (@FutbolBible) June 17, 2021
This is how Cherchesov responded. ??? pic.twitter.com/R1EpFclEUV
Tampil di media adalah kunci penjualan produk
Secara tradisional prinsip marketing dikenal dengan 4P, yaitu Product, Price, Placedan, Promotion. Lalu ada tiga komponen "P" yang ditambah, yaitu People, Positioning, Packaging.
"Product" adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditawarkan kepada konsumen "Price" adalah sejumlah nilai yang harus dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa yang ditawarkan. "Place" adalah usaha yang dilakukan untuk mendistribusikan barang dan jasa kepada konsumen. "Promotion" adalah usaha mengkomunikasikan produk dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat target pasar.
Secara modern prinsip marketing didefinisikan oleh American Marketing Associaton sebagai kegiatan dan proses dalam menciptakan (creating), mengomunikasikan (communicating), mendistribusikan (delivering), dan memperdagangkan (exchanging).
Marketing bukan hasil, melainkan proses. Setiap komponen tidak berdiri sendiri. Semua harus diintegrasikan untuk menghasilkan sebuah nilai yang dapat dinikmati oleh konsumen. Nilai ini memang diciptakan oleh perusahaan. Tapi, pada akhirnya yang menentukan nilai adalah konsumen itu sendiri.
Agar sukses, sebuah perusahaan melakukan kegiatan pemasaran menggunakan seluruh komponen, mulai dari perencanaan sampai dengan eksekusi. Sebab, bagian tersulit dari proses ini adalah mengintegrasikan dan menyelaraskannya dalam sebuah strategi besar pemasaran.
Dalam konteks Coca-Cola di Euro 2020, aksi Ronaldo justru membuat produk minuman bersoda itu tetap menjadi tema utama pemberitaan. Itu poin plus!
Tentang kerugian atau keuntungan finansial yang didapat dari penjualan produk, baru bisa dihitung setelah kompetisi selesai. Laporan dari seluruh dunia dibutuhkan untuk menghitung apakah penjualan Coca-Coca meningkat atau turun. Jika naik, mereka harus berterima kasih pada Ronaldo. Jika turun, CR7 harus disalahkan.
Lalu, bagaimana dengan nilai saham yang turun. Itu juga bisa menjadi strategi bisnis lain dalamn konteks pasar modal. Ada kemungkinan saham sengaja dibuat murah sebelum dibeli kembali dan kemudian naik sehingga untung besar. Hal seperti ini bukan rahasia di bursa efek di seluruh dunia.