Alumni tragedi 'terowongan Highbury' saling tuduh saat diwawancara
Penggemar Liga Premier tidak akan pernah melupakan apa yang terjadi di terowongan Highbury sebelum pertandingan antara Arsenal vs Manchester United pada tahun 2005.

Kedua kapten, Patrick Vieira dan Roy Keane terlibat bentrok dilorong stadion. Melihat kejadian tersebut, wasit Graham Poll yang saat itu bertugas mencoba untuk menenangkan keduanya.

Saat ditelusuri pada kejadian itu ternyata Vieira berusaha untuk mengintimidasi Gary Neville menjelang perebutan gelar Liga.
Dan 15 tahun kemudian, tiga pemain yang terlibat dalam keributan itu kembali bertemu di studio ITV menjelang pertandingan antara Italia vs Swiss di Euro 2020 saat mereka menjadi narasumber.

Ketiga pemain itu diminta untuk menceritakan kronoligi kejadian versi mereka masing-masing tentang peristiwa itu usai mereka menonton kembali rekaman vidionya.



Pembawa acara Mark Pougatch pertama-tama bertanya kepada Vieira apa yang memicu kejadiann itu. Dan pria Prancis itu menjawab: "Saya pikir semuanya dimulai karena Roy yang kehilangan kesabaran."

Vieira kemudian mengalihkan perhatiannya ke Neville dan menceritakan bagaimana usaha mantan bek kanan itu 'mengintimidasi' pemain lawan.
“Saat itu, saya benar-benar frustrasi dengan banyaknya tantangan dan pelanggaran yang dia berikan kepada para pemain kami. Sebagai kapten dan pemimpin, saya ingin sedikit menekannya.” jelas Vieira.

Saat para pemain kembali ke ruang ganti setelah pemanasan, Vieira memutuskan untuk memberi Neville teguran.

"Dia mengejarku di terowongan, meneriakiku!" Neville menyela.

"Saya mencoba untuk fokus memikirkan pertandingan. Tapi Patrick tidak mau melepaskannya. Ia adalah tipikal pemaain pengganggu di Arsenal. Kemudian dia mulai lagi di terowongan tepat sebelum pertandingan dan di situlah saya sedikit kesal.” klaim Keane.
Selama wawancara dengan Soccer AM , Gary Neville menjelaskan bahwa tekel kerasnya yang terus-menerus terhadap Jose Antonio Reyes di awal musim telah memicu banyak perdebatan.

Namun, sebuah film dokumenter 2018 telah membuka kembali pertengkaran itu. Dan para pemain yang menjadi aktor telah mengklarifikasi apa yang sebnarnya diterjadi sebelum peristiwa itu.

Berikut adalah transkip dalam film dokumenter tersebut:

Graham Poll: "Saya berjalan melewati lapangan Highbury, saya melewati ruang ganti di sebelah kanan, dan Fergie berdiri di luar. Dan dia hanya berkata kepada saya: 'Semoga berhasil,' dan saya menjawab 'oh tidak.'"

Paul Scholes: "Vieira mengatakan sesuatu kepada Gary Neville dalam pemanasan, itu benar-benar gila. Anda tahu, saat sedang pemanasan siapa yang bahkan berpikir untuk berbicara dengan pemain lain?"

Phil Neville: "Gary datang ke ruang ganti dan memberi tahu semua orang dan saya tidak tahu bahwa Roy Keane benar-benar mendengarkan. Roy sedang mengikat sepatunya sambil minum."

"Dan Gary engatakan: 'Vieira mengatakan ini, Vieira mengatakan itu, dia mengatakan dia akan melakukan ini padaku, dia bilang dia akan melakukan itu padaku!'"

Poll: "Saya baru saja mengingatkan Vieira bahwa terakhir kali kami bersama Roy Keane musim sebelumnya, kami membuat Roy tertawa di terowongan. Jadi, saya berkata: 'mari kita lihat apakah kita bisa melakukannya lagi malam ini.'

"Dan dia hanya berkata: 'Tidak malam ini, Graham.'"

Scholes: "Roy merasa jika Patrick mencoba menggertaknya. Saya rasa tidak ada di antara kita yang bisa diganggu."

Kita tahu bahwa selain denga Liverpool, MU juga memiliki rivalitas yang  tinggi dengan Arsenal. Tak heran jika saat itu rivalitas keduanya mempengaruhi emosional para pemain. Terlebih saat itu baik Arsenal dan MU sedang dalam misi menjuarai gelar Liga Inggris. Wajar jika ketegangan sudah terasa saat masih ada di lorong stadion.