Trio MSN adalah yang paling dikenal oleh generasi milenial
Pada catatan itu, mari kita lihat lima trio penyerang terhebat dalam sejarah sepak bola.
Ajax tahun 60-an dan 70-an memengaruhi sepak bola modern dengan cara yang belum pernah dilakukan tim lain dalam sejarah permainan. Filosofi 'total football' mulai berkembang saat itu dan Johan Cruyff dipandang sebagai figur sentralnya.
5 Pemain yang Harganya Bakal Meroket Usai Euro 2020
Luis Suarez, Neymar dan Lionel Messi. Trio penyerang yang paling dikenal oleh generasi muda, tidak ada keraguan bahwa MSN merupakan trio penyerang terbesar sepanjang masa. Pada tahun 2014, Lionel Messi telah tumbuh menjadi sosok yang kreatif untuk Barcelona. Jadi itu adalah waktu yang tepat bagi mereka untuk merekrut Luis Suarez, seorang striker mematikan dari Liverpool.
Pemain sayap Brasil yang cerdik, Neymar, telah bergabung dari Santos setahun sebelumnya. Menyatukan mereka dan membiarkan mereka bermain di lapangan dengan cara yang sangat indah.
Analisis Grup A Euro 2020, Bukti Bale Masih World Class
Prime MSN was just ?
Five years since Neymar, Messi and Suarez combined to score this beauty against Bayern Munich ?pic.twitter.com/5rqXnjiNGp— Goal (@goal) May 12, 2020
3. Ferenc Puskas, Sandor Kocsis, Nandor
Tidak ada tim dalam sejarah Piala Dunia yang berhasil melaju ke final seperti yang dilakukan Hongaria di Piala Dunia 1954. Itu sebagian besar berkat trio penyerang yang sangat berbakat dari Ferenc Puskas, Sandor Kocsis dan Nandor Hidegkuti.
Kocsis mencetak 11 di antaranya dan merupakan pencetak gol terbanyak di turnamen tersebut, sementara Puskas dan Hidegkuti masing-masing mencetak empat gol.
2. Pele, Pepe, Coutinho
Santos tak terbendung di Brasil pada 1950-an dan 60-an dan trio Pele, Pepe dan Coutinho memiliki peran besar untuk dimainkan dalam dominasi mereka. Rekor Pele dengan 643 gol resmi untuk satu klub di Santos baru saja dipecahkan oleh Lionel Messi baru-baru ini. Dia adalah pencetak gol paling elit di dunia selama hampir lima dekade.
??? @SantosFC's first #Libertadores title! The first taste of #GloriaEterna for Brazil.
— CONMEBOL Libertadores (@TheLibertadores) August 30, 2020
?? #OnThisDay 5⃣8⃣ years ago, the quintet of Dorval, Mengálvio, Coutinho, Pelé e Pepe left their mark on the 1962 Copa.
?⚽ #Santos sealed the title with a 3-0 win over #Peñarol. pic.twitter.com/FWOPzoO0uz
Tentu saja, dia tidak bisa melakukannya tanpa rekannya yang terhormat, Pepe dan Coutinho. Pele dipasangkan di lini depan dengan Antônio Wilson Vieira Honório, julukan Coutinho. Duo ini didukung oleh Jose Macia, julukan Pepe, salah satu sayap kiri terbaik dalam sejarah permainan. Sementara Pele mencetak 643 gol untuk Santos, Pepe mencetak 405 dan Coutinho mencetak 368. Ketiganya telah memenangkan Piala Dunia bersama pada tahun 1962.
1. Alfredo Di Stefano, Ferenc Puskas, Francisco Gento
Pada saat Puskas bergabung dengan Real Madrid pada tahun 1958, Alfredo di Stefano dan Francisco Gento telah lebih dulu membawa Real Madrid meraih tiga gelar Piala Eropa berturut-turut. Dengan tambahan Puskas, mereka menjadi tak terbendung. Puskas mencetak hattrick sebanyak empat kali di musim pertamanya di La Liga.
Dia menjalin kemitraan yang luar biasa dengan Di Stefano, yang juga merupakan salah satu striker terhebat sepanjang masa. Di sayap kiri, mereka memiliki Francisco Gento, yang merupakan pemain sayap yang sangat lincah.
Ketiganya lalu bersama memenangkan dua Piala Eropa dan empat gelar La Liga dalam enam tahun. Bisa dibilang trio penyerang terhebat sepanjang masa, mereka meletakkan dasar untuk sejarah besar Real Madrid.
? The incalculably thrilling Paco Gento was part of one of the best triple acts ever with Di Stefano & Puskas & remains the only player to have won 6 European Cup/@ChampionsLeague titles
— FIFA.com (@FIFAcom) October 21, 2020
? Happy 87th birthday to the @realmadriden & @SeFutbol legend ⚪️??pic.twitter.com/i5Q1fDw3UU