Pernahkah kita melihat pesepakbola berusia 36 tahun yang larinya lebih cepat dari Ronaldo?
Portugal kalah 2-4 saat melawan Jerman pada Sabtu malam (19/6). Mula-mula megabintang dunia itu membuka skor pada menit ke-15 lewat sontekan ringan hasil umpan dari Diogo Jota. Jerman yang mendominasi permainan sejak awal menemukan celah untuk membalas, justru lewat gol bunuh diri berturut-turut sebelum turun minum dari Ruben Dias dan Raphael Guerreiro, sehingga itu membalikkan keadaan dan membuat Jerman unggul 1-2.

Tak lama setelah jeda istirahat, Kai Havertz kemudian mengubah skor menjadi 1-3, semua terasa makin pahit ketika Robin Gosens membuat Jerman unggul lebih jauh pada menit ke-60.

Dengan 25 menit waktu tersisa, Ronaldo memberi umpan lewat satu sentuhan akrobatik, tepat di depan gawang berdiri Diogo Jota, pemain Liverpool itu dengan mudah mencetak gol.

Setelah itu tak ada gol lain. Skor 2-4 bertahan hingga akhir. Portugal kalah. Jerman menang. Point penuh pertama bagi Der Panzer yang mana sebelumnya mereka dibungkam Prancis dengan skor 1-0. Ya, meskipun itu lewat gol bunuh diri Mat Hummels.

 
Seberapa cepat Ronaldo berlari?

Dari 6 gol yang tercipta sepanjang laga seru tersebut, untuk alasan yang bagus, bagaimanapun gol pertama lewat serangan balik Portugal yang dimotori oleh Ronaldo ialah yang terbaik.

Lewat pembawa acara Richard Keys, beIN Sports menganalisis gol pembuka di babak pertama itu dan lalu mengungkapkan dalam prosesnya Ronaldo yang berlari sejauh 97 meter untuk kemudian menjemput bola dari Jota
ternyata menempuh kecepatan  32 km/jam. Luar biasa cepat.

Anda perlu menyimak videonya, disorot dari atas ;





Mengingat pemenang Ballon d'Or lima kali itu telah berusia 36 tahun pada Februari lalu, jelas hal ini merupakan statistik yang mencengangkan.

Sementara banyak penggemar sepak bola mengoceh tentang Kylian Mbappe yang mencapai 36 km/jam dengan sprint secepat kilat untuk Paris Saint-Germain melawan Marseille awal musim ini, dan memang demikian, tetapi kecepatan tertinggi Ronaldo hanya 4 km/jam lebih lambat selama pertandingan tadi malam.

Pertanyaan yang layak untuk kita ajukan ; Pernahkah kita melihat pesepakbola berusia 36 tahun yang larinya lebih cepat dari Ronaldo?

Fisik Ronaldo adalah hasil dari profesionalismenya

Dibalik aksi Ronaldo itu, lantas pelajaran apa yang bisa kita petik? Kita harus jujur untuk mengatakan Ronaldo dan kecepatan larinya merupakan bukti sebuah profesionalisme, tekad, dan juga kerja keras. Ronaldo menunjukkan pada kita semua bahwa ia masih mampu mengungguli pemain yang jauh lebih muda dari dirinya.

Namun selain fisiknya, perasaan tak mau kalah bersaing dan disiplin yang tak tertandingi memungkinkan Ronaldo untuk menghasilkan momen-momen ajaib, seperti halnya lari yang cepat, meski kini usianya berada di pertengahan 30-an.

Sebagai sesama penggemar, saran kami kepada Anda ; Tontonlah Ronaldo selagi masih bisa, karena kita mungkin tidak akan pernah melihat pesepakbola seperti dia lagi selama hidup yang singkat ini.