Keinginan pindah klub yang belum terealisasi tampaknya membuat Kane loyo bersama Inggris.
Konsentrasi Harry Kane diharapkan tercurah ke pertandingan Euro 2020 karena suporter masih menunggu hadirnya gol. Striker Tottenham Hotspur itu tidak perlu pusing memikirkan klub untuk musim depan, meski Manchester City mundur dari pasar. 

Kane sedang mengalami awal yang sulit bersama timnas di Euro 2020. Dia gagal mencetak gol dalam pertandingan penyisihan grup pertama melawan Kroasia. Begitu pula di pertandingan kedua menghadapi Skotlandia. Pada kedua pertarungan tersebut, dia digantikan di pertengahan babak kedua. 

Salah satu yang diyakini membuat Kane loyo adalah konsentrasi yang terpecah. Pasalnya, pemain berharga 150 juta euro (Rp2,5 triliun) sudah menyatakan keinginan pindah klub. 



Tampaknya, itu benar-benar membebani Kane karena hingga sekarang belum memiliki klub yang diidamkan. Jika terus-menerus gagal mendapat tim baru, otomatis musim depan dia akan kembali bermain di London Utara.

Kane harus gigit jari setelah Man City, yang merupakan salah satu dari sedikit klub yang mungkin bisa menyanggupi harga yang dipatok Spurs, mundur. The Telegraph, mengklaim mereka ingin segera menyelesaikan kesepakatan, tanpa harus menunggu sampai awal musim. Tapi, Spurs sepertinya masih menunggu.

Padahal, kapten Inggris tersebut menegaskan keinginannya untuk pindah klub dalam jendela transfer musim panas ini. Dia juga sempat menyebut hal itu tidak mempengaruhi penampilannya untuk timnas. 

Tapi, dengan sedikitnya klub yang berminat karena harga yang dipatok Tottenham sangat tinggi, Kane tampaknya bingung. Kini, dia akan semakin bingun setelah Man City mundur.

Awalnya, juara Liga Premier itu sedang mencari pengganti jangka panjang yang baru untuk Sergio Aguero, yang meninggalkan Etihad Stadium untuk bergabung dengan Barcelona dengan status bebas transfer. Kane awalnya dengan cepat ditetapkan sebagai salah satu target mereka.

Menurut laporan yang sama, Man City dikabarkan tidak bisa menunggu terlalu lama kepastian untuk mengamankan tanda tangan Kane sampai akhir jendela transfer. Pasalnya, Ketua Eksekutif Tottenham, Daniel Levy, telah mengakui bahwa dirinya tidak mau membiarkan Kane pergi.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan situs resmi klub, Levy mengungkapkan bahwa klub akan melakukan apapun atas nasib Kane musim ini. Sebaliknya, Sportsmail mengungkapkan bahwa Kane memberi tahu Tottenham tentang keinginannya untuk pergi setelah musim buruk yang membuat mereka kehilangan tiket Liga Champions dan Liga Eropa.

Kegagalan Spurs untuk mendapatkan pelatih baru menambah kebingungan seputar masa depan pemain kunci mereka. Sebab, tawaran yang sudah mereka berikan untuk Julian Nagelsmann, Brendan Rodgers, Antonio Conte, Paulo Fonseca, dan Gennaro Gattuso semuanya runtuh.

The Telegraph juga melaporkan bahwa tidak ada syarat tertulis yang membuat Levy  akan menjual Kane pada peminat lain musim ini. Tapi, Man City secara terang-terangan mengungkapkan bahwa mereka akan mengeluarkan uang yang tak sedikit untuk meneruskan kesuksesan mereka di papan atas Liga Premier dengan memboyong Kane. 

Spurs jual mahal karena Kane memiliki tiga tahun tersisa dalam kontraknya. Tapi, dia juga meniliki kesempatan untuk meninggalkan klub, meski proses negosiasi sedang berjalan. 

Jika Man City mundur, Kane berpotensi tetap di London Utara. Pasalnya, sejauh ini hanya ada dua peminat. Satu klub lainnya adalah Manchester United. Bahkan, The Red Devils sudah mencoba memboyong Kane sejak transfer window musim lalu.

Masalahnya, MU saat ini tidak terlalu bersemangat dengan Kane. Pasalnya, prioritas utama mereka sekarang adalah untuk menyelesaikan transfer pemain sayap Borussia Dortmund, Jadon Sancho. Jika gagal, barulah MU akan mulai membicarakan Kane.