Rencana itu siap direalisasikan setelah Euro 2020.
Manajemen Manchester United bersedia menaikkan gaji Paul Pogba. Megabintang Prancis itu akan menerima Rp 6,8 miliar per pekan selama lima tahun ke depan, sekaligus membuat Pogba sebagai pemain dengan gaji termahal di Liga Premier.

Penawaran yang diajukan manajemen Setan Merah itu seperti bentuk putus asa untuk menjaga gelandang berusia 28 tahun itu.  Mereka tidak ingin menjalani musim kompetisi tanpa gelandang tersebut.
Manajemen siap memberinya kontrak baru dengan peningkatan besar pada gajinya yang saat ini sudah menembus Rp 4,9 miliar per pekan. Penawaran itu membuat Pogba mendapat gaji lebih besar ketimbang kiper MU, David de Gea.

Namun, pembahasan mengenai kelanjutan penawaran kontrak anyar akan dibahas setelah Euro 2020. Manajemen berharap penawaran itu akan disetujui Pogba beserta agennya, Mino Raiola.
Kedua belah pihak memang intensif melakukan pembicaraan mengenai masa depan Pogba di Old Trafford. Pembicaraan mereka lebih diprioritaskan kepada permintaan kenaikan gaji yang dilontarkan kubu Pogba jika tak ingin MU kehilangannya secara gratis. Maklum, kontrak Pogba akan kadaluarsa musim panas 2022.
Sementara Pogba belum memberikan pernyataan terkait kabar tersebut. Pemain yang dibanderol Rp 1,5 triliun itu masih memilih berkonsentrasi membela Prancis di Euro 2020.

Walau begitu, Pogba membeberkan rasa bahagianya di Manchester selama ini. Dia makin betah ketika Ole Gunnar Solskjaer sangat ingin mempertahankan para pemain bintangnya.
Solskjaer memang memiliki ambisi menyusun kekuatan tim asuhannya. Setelah ditinggal Sir Alex Ferguson, belum ada pelatih yang mampu mengembalikan performa tim ke jalur juara. Fakta itu tentu saja menjadi tantangan pelatih asal Norwegia tersebut.

Karena itu, Solskjaer menargetkan sejumlah pemain untuk direkrut di bursa transfer. MU membidik pemain Borussia Dortmund, Jadon Sancho, di urutan teratas musim ini. MU sejauh ini dalam proses negosiasi mengingat harga yang dipatok Dortmund masih terlalu mahal.