Belanda dan Barcelona seperti dua sisi mata uang yang tak terpisah.
Sejak Rinus Michels dipekerjakan pada tahun 1971, usai membawa Ajax meraih kejayaan di Piala Eropa, hubungan romansa antara Belanda dan tim Catalan seperti tidak pernah ada putusnya. Tidak kurang dari 23 pemain dari Belanda pernah mengenakan jersey merah-biru Barca, dengan Memphis Depay yang baru akan bergabung setelah Euro 2020.

Dengan begitu banyak pemain Belanda di sana, sangat memungkinkan untuk membuat starting XI Barcelona yang berisi pemain Belanda dengan Michels sebagai pelatih kepala, dan Louis van Gaal sebagai manajer.

GK: Ruud Hesp
Penampilan di Barcelona: 144
Meskipun menjadi pilihan pertama di Barca di bawah Louis van Gaal, kiper kelahiran Bussum itu tidak pernah turun dalam pertandingan internasional. Hambatan terbesarnya adalah kehadiran Edwin van der Sar yang menggantikan Ed de Goey sebagai kiper pilihan utama Oranje. 

Meski demikian, Hesp menikmati karir yang produktif di Spanyol, di mana ia mengangkat gelar La Liga berturut-turut, dan sejak gantung sepatu di mantan klubnya, Fortuna Sittard, kini ia mengajar dan membantu penjaga gawang di  PSV.

RB: Michael Reiziger
Penampilan Barcelona: 255
Michael Reiziger adalah bagian dari tim pemenang Piala Eropa 1995 Ajax yang dilatih Van Gaal. Reiziger yang pindah dari AC Milan, menikmati masa bakti selama tujuh tahun di Camp Nou sebelum bergabung dengan Middlesbrough dan kemudian PSV, di mana ia mengakhiri karir yang gemilang. Seperti pemain binaan Van Gaal, Reiziger kemudian menekuni dunia kepelatihan dan saat ini menjadi tangan kanan Erik ten Hag di Johan Cruyff Arena.


SW: Frank de Boer
Penampilan Barcelona: 214
Diawal karirnya, Frank de Boer tampak akan menjadi pemain sayap kiri, tetapi dengan cepat ia berubah sebagai bek kiri, dan semua itu berkat pertemuannya dengan Van Gaal di Barca setelah beberapa tahun berpisah. Setelah bergabung pada saat yang sama sebagai saudara kembar Ronald, ia bertahan lebih lama di Catalunya sebelum bergabung kembali dengan saudaranya di Rangers dan akhirnya pensiun di Qatar. Setelah menikmati awal yang baik sebagai manajer di  Ajax, ia mengalami serangkaian kemunduran dalam karir kepelatihannya sebelum FA Belanda (KNVB) menunjuknya sebagai bos Oranje.

LB: Giovanni van Bronckhorst
Penampilan Barcelona: 154
Setelah tampil mengesankan dengan Feyenoord,  Giovanni van Bronckhorst pindah ke Rangers dimana rekan senegaranya Dick Advocaat dipanggil sebagai manajer. 3 musim di Skotlandia, Van Bronckhorst kemudian bergabung dengan Dennis Bergkamp di Arsenal sebelum menjadi bagian dari Barca. Awalnya berstatus pinjaman, Van Bronckhorst kemudian menikmati empat musim di Spanyol sebelum kembali ke Belanda. 

Van Bronckhorst sempat menjadi pelatih di Feyenoord dan memberikan beberapa gelar disana.

DM: Ronald Koeman
Penampilan Barcelona: 262
Setelah menjadi kekuatan Eredivisie, Ajax dan PSV, Ronald Koeman kemudian bergabung dengan Johan Cruyff  di Barca dan segera menjadi legenda Camp Nou ketika tendangan bebasnya di tahun 1992 memenangkan gelar Piala Eropa pertama mereka bagi Blaugrana.Usai pensiun, Koeman kemudian masuk dalam dunia manajemen dan mencoba peruntungannya di Southampton dan Everton. Pada tahun 2018 ia ditunjuk sebagai maanjer tim nasional Belanda, dua tahun menjadi manajer timnas Oranje, Koeman kini menjadi manajer Barcelona.



CM: Frenkie de Jong
Penampilan Barcelona: 93
Sebelum bergabung dengan Barcelona, De Jong menjadi buronan banyak tim besar eropa setelah tampil luar biasa di Ajax. Kini ia bermain bersama Lionel Messi dan bisa dikatakan ia adalah pembelian Barca terbaik saat ini. Menuju musim ketiganya setelah Euro 2020, gelandang playmaker ini diharapkan menjadi andalan untuk beberapa tahun mendatang.


CM: Phillip Cocu
Penampilan Barcelona: 291
Sebelum Dani Alves datang, Phillip Cocu memegang rekor penampilan terbanyak di Barcelona oleh pemain non-Spanyol, sembilan dari 300 penampilan. Pesepakbola multifungsi itu melayani raksasa Catalan dengan sangat baik. Sekarang Cocu berstatus sebagai pengangguran usai melatih Derby County selama satu musim. Sebelum itu, Cocu mengangkat tiga gelar Eredivisie dengan klub lamanya, PSV.

AM: Johan Cruyff
Penampilan Barcelona: 173
Keputusan Johan Cruyff untuk menolak Real Madrid dan bergabung pada tahun 1973 — setelah berselisih dengan dewan Ajax — segera membuatnya mendapatkan status pemain legendaris disana. Pesepakbola terbaik dunia itu memilih tim yang saat itu sedang berjuang melawan dominas Los Blancos dan bersama kepemimpinan Rinus Michels, mereka mengakhiri kekeringan kejuaraan selama 14 tahun. Michels, tentu saja, berperan penting di balik Amsterdammers yang menguasai sepak bola Eropa pada awal 1970-an, tetapi dominasi seperti itu tidak dapat diikuti. Cruyff akhirnya kembali sebagai pelatih kepala dan sebelum murid terhebatnya Pep Guardiola melakukan apa yang ia lakukan.



RW: Johan Neeskens
Penampilan Barcelona: 180
Neeskens terkenal dengan aksinya di final Piala Eropa 1971 ketika Ajax mengalahkan Panathinaikos untuk yang pertama kalinya dari tiga gelar Eropa yang berturut-turut mereka raih. Neeskens kemudian mengikuti sobatnya, Cruyff ke Barcelona tetapi harus berada di bayang-bayang legenda no. 1 Belanda itu. Kendati begitu, Neeskens dikenal dengan julukan 'Johan the Second' di Camp Nou.

CF: Patrick Kluivert
Penampilan Barcelona: 257
Menjadi pencetak gol terakhir Liga Champions termuda mendorong Patrick Kluivert menjadi bintang. Tahun 1998, Kluivert bergabung dengan Barcelona yang saat itu dilatih Van Gaal. Kluivert kemudian mencetak 122 gol dari 257 penampilannya di semua kompetisi sebelum pindah ke Newcastle United, di mana karirnya berakhir. Valencia, PSV dan Lille sempat menikmati jasanya dan sempat menjadi bagian dari staf kepelatihan Van Gaal di Piala Dunia 2014. Kluivert kemudian pindah ke administrasi, dengan masa jabatan singkat sebagai direktur sepak bola di Paris Saint-Germain. Tapi ia sekarang kembali ke Barca, di mana ia saat ini menjabat sebagai direktur akademi muda mereka.



LW: Marc Overmars
Penampilan Barcelona: 141
Dijuluki 'meep meep' karena mirip karakter  Looney Tunes, Road Runner, berkat kecepatannya yang luar biasa, Marc Overmars tidak pernah cukup meniru kesuksesannya di Arsenal saat bersama Barcelona, tapi pemain jebolan Go Ahead Eagles itu sukses membuat salah satu gol indah saat melawan Liverpool pada November 2001. Kini ia dianggap sebagai salah satu direktur olahraga terbaik sejak kembali ke Ajax pada Juli 2012, dimana ia melakukan langkah transfer yang cerdas.

Cadangan: Jasper Cillessen, Edgar Davids, Mark van Bommel, Ronald de Boer, Bolo Zenden, Jordi Cruyff, Richard Witschge, Winston Bogarde, Ibrahim Afellay