Pandev memang tepat ketika harus pensiun tahun ini. Tugas terakhirnya telah ia tunaikan ; menghantar Makedonia Utara lolos kualifikasi Euro
Sepak bola bukan cuma 2x45 menit dan sepak bola tidak akan berhenti
meski peluit panjang telah ditiup. Sepak bola adalah sebuah perayaan tak putus-putus dan tak sudah-sudah.

Sepak bola merupakan sebuah nilai yang hidup.  Pada satu sisinya, sepak bola adalah tentang rasa hormat. Dan sisi itulah yang ditunjukkan dengan sangat baik oleh timnas Belanda, sesaat sebelum laga terakhir group C Euro 2020 melawan Makedonia Utara.

Belanda sukses menyapu bersih semua laga. 3-2 dengan Ukraina. 2-0 dengan Austria, dan baru saja menang 3-0 dengan Makedonia Utara. Dan dengan itu Belanda berhak melaju ke fase berikutnya.

Penghormatan Untuk Goran Pandev

Diantara ketiga laga tersebut, saat melawan Makedonia Utara lah yang bisa dibilang paling menyedot perhatian dan mendapat tepuk tangan paling riuh, bukan cuma karena menang dengan selisih gol paling banyak, tapi ada satu hal yang menjadikan itu semua istimewa sejak sebelum laga dimulai.

Itu ketika Belanda memberikan sebuah penghormatan khsusus kepada Goran Pandev yang pada dini hari (22 /6) memainkan laga penuh emosional.

Pekan lalu, Pandev dengan agak emosional menegaskan bahwa pertandingan melawan tim asuhan Frank de Boer akan menjadi yang terakhir baginya,

"Ya, ini adalah pertandingan terakhir saya dengan seragam Makedonia," 


Saat ini Pandev berusia 37 tahun dan telah melakukan debut untuk timnasnya pada tahun 2001.Mantan striker Inter Milan itu telah memperkuat Makedonia Utara sebanyak 122 kali, dan dengan sadar menjadikan pertemuan dengan Belanda sebagai penutup kariernya di timnas. Anda tidak salah, Pandev memang gantung sepatu alias pensiun.

Pandev memang tepat ketika harus pensiun tahun ini. Tugas terakhirnya telah ia tunaikan ; menghantar Makedonia Utara lolos kualifikasi Euro. Dimana tanun lalu, berkat gol nya dalam pertandingan kualifikasi terakhir melawan Georgia, Makedonia melenggang untuk kali pertama di panggung Eropa. Bagi negara kecil seperti Makedonia itu merupakan prestasi yang tiada banding.

Pandev merupakan pahlawan, seorang yang menginspirasi dari negara kecil di semenanjung Balkan. Dan untuk itu pantas kiranya Pandev mendapat sebuah kehormatan, meski secara kecil-kecilan, Belanda berinisiatif untuk memberi tanda pada Pandev, mewakili rekan-rekannya, kapten Belanda Gini Wijnaldum menyerahkan sebuah jersey khusus timnas Belanda
yang di bagian belakangnya tertulis nama Pandev dan angka 122.




“Ini adalah akhir karier saya di tim nasional. Saya senang mengucapkan selamat tinggal sedemikian rupa. Saya senang pensiun dengan cara ini. Saya dapat mengatakan bahwa saya tidak bisa berharap untuk perpisahan yang lebih baik." katanya.
 
Perjalanan Makedonia Utara di Euro 2020

Tim asuhan Igor Angelovski gagal mencatatkan kemenangan satupun dalam kompetisi Euro 2020, kalah dari Ukraina dengan skor 1-2, lalu 1-3 dengan Austria dimana Goran Pandev mencetak gol, dan petualangan mereka berakhir dengan skor 0-3 dari Belanda.

Namun terlepas dari semua hasil itu, rakyat Makedonia Utara masih bisa bangga dengan prestasi yang Goran Pandev dan kolega capai. Terutama karena ada seorang Pandev, yang kesetiaan dan loyalisnya terhadap Makedonia Utara tak perlu diragukan lagi.

Kini pahlawan mereka telah pensiun, setelah Pandev siapa berikutnya?