Schick tak pernah lagi melihat ke belakang.
Euro 2020 membuat Patrik Schick menjadi buah bibir. Penampilannya bersama Republik Ceko telah menuai banyak pujian, terutama salah satu golnya saat melawan Skotlandia di laga pembuka Grup D. Stiker Bayer Leverkusen ini mencetak gol dari jarak 50 yard (45 meter).

Namun, bukan cuma kemampuan sepakbolanya yang mendapat perhatian lebih. Wajah Schick yang dinilai tampan juga ikut-ikutan jadi sorotan. Bahkan, ketampanannya mengingatkan para penggemar pada sosok David Beckham, pemain yang juga kebetulan jadi idolanya.

Pernah ingin jadi model

Saat masih remaja dan tinggal di Sparta Prague, Schick sempat terbuai oleh daya pikat catwalk. Karier sepakbolanya hampir saja berhenti karena ingin menjadi model.

Profesi yang kemudian digeluti oleh kakak perempuannya, Kristyna, dan sekarang menjalankan butik sendiri, yakni Be S.CHIC.K.

Namun, Schick tetap ada di atas lapangan hijau bukan di atas catwalk, sehingga kita cukup beruntung melihat tiga golnya di ajang Euro 2020. Dia gagal menambah golnya ketika Ceko dikalahkan Inggris 0-1 berkat gol tunggal Raheem Sterling.

Schick melakukan debutnya untuk Sparta

Pada usia 18 tahun, dia sempat dipinjamkan ke sejumlah klub dengan harapan perkembangan kualitasnya.

Lalu pada musim 2015/2016, dia melintasi kota untuk bergabung dengan Bohemia 1905. Di sana Schick membuat Pelatih Roman Pivarnik tekesan. "Dia sangat bekerja keras dan sangat pintar dan sopan," kata Pivarnik kepada Daily Mail.

“Finishing adalah kekuatannya, jadi dia harus fokus pada itu. Saya mengatakan kepadanya bahwa dia harus lebih tangguh ketika menyerang," paparnya.

Berkarier di Italia

Patrik Schick akhirnya berkarier di Italia yang dikenal sebagai Kota Mode. Bukan karena ia tampan, tapi karena kemampuan sepakbolanya. Pada 2016, Sampdoria membayar 3 juta pounds untuk jasanya dan dia menjadi salah satu penawaran terbaik. Dia mencetak 11 gol dalam 32 pertandingan.

Sempat dilirik Juventus, namun Nyonya Tua menghentikan langkah impian itu setelah Schick gagal dalam dua tes medis.

Dua bulan setelah kepindahannya yang gagal, Schick menyelesaikan pinjaman sebesar 4 juta pounds ke AS Roma dengan kewajiban 15 juta pounds untuk membeli jika Schick terbukti sukses.

“Saya tidak pernah melihat ke belakang, itu tidak akan sepadan. Saya senang pindah ke Roma. Setelah putaran pertama medis, saya tahu ada masalah jantung. Mereka langsung memberi tahu saya," kata Schick.

Saat bersama Roma, Schick mencetak delapan gol dalam 58 pertandingan. Namun, pada musim 2019/2020, dia dipinjamkan ke RB Leipzig lalu sekarang bermain untuk Leverkusen. Di Jerman, dia menemukan kembali performa terbaiknya setelah 10 gol dalam 28 pertandingan.

Schick jauh dan terus berkembang di Jerman, meskipun sadar dia perlu menambah lebih banyak gol lagi.

Mungkin saja dengan penampilannya yang memesona di Euro kali ini, kelak akan memberinya kepercayaan diri untuk menjadi predator yang lebih mematikan di kotak penalti di tahun-tahun mendatang.