Denmark diizinkan ke Amsterdam dengan syarat berat, sementara Wales dilarang. Ini alasannya.
Denmark akan memainkan pertandingan babak 16 Euro 2020 menghadapi Wales di Johan Cruiyff Arena, Amsterdam, Belanda. Tapi, kabar kurang menyenangkan menghampiri para suporter kedua tim. Denmark diizinkan masuk Negeri Kincir Angin dengan tes PCR dan karantina 10 jam. Sementara Wales dilarang.
Belanda sebagai salah satu negara tuan rumah itu menyampaikan bahwa Denmark dan Wales adalah beberapa tempat yang tidak masuk dalam daftar negara aman. Hal itu mengakibatkan mobilitas warga asing dari atau ke negara tersebut harus dibatasi.
Awalnya, dilaporkan bahwa kedua kelompok pendukung tidak akan diizinkan untuk menghadiri pertandingan karena kedua negara tidak ada dalam daftar negara aman di Belanda.
Tapi, Erik Brogger, Direktur Layanan Warga Kementerian Luar Negeri Denmark, mengatakan bahwa penggemar Denmark dapat datang ke Belanda. Syaratnya, berada di negara tersebut dalam waktu maksimal 12 jam. Jika melanggar, konsekuensi karantina 10 hari menanti mereka.
Brogger juga mengatakan penggemar dapat melakukan perjalanan jika bisa menunjukkan bukti tes PCR negatif yang berlaku maksimal 72 jam. "Anda bisa pergi kesana. Tapi, anda harus merencanakan dengan cukup hati-hati jika anda tidak ingin mengambil risiko dikarantina di kamar hotel," kata Brogger, dikutip media Denmark, Politiken.
"Seharusnya, secara teknis memungkinkan. Tapi, anda harus merencanakannya dengan cukup hati-hati. Bagi kebanyakan orang, mungkin lebih baik tinggal di rumah. Kami mendorong anda untuk menonton pertandingan di rumah saja," tambah Brogger.
"Mereka yang melanggar (batas 12 jam) harus menjalani isolasi selama 10 hari. Tapi, mereka memiliki kesempatan untuk melakukan tes PCR sendiri pada hari kelima isolasi, kemudian membawa sertifikat karantina yang menunjukkan di mana anda ingin tinggal dalam isolasi," ungkap Brogger.
Sementara Menteri Kesehatan Wales, Eluned Morgan, mengatakan bahwa Polisi di Amsterdam tidak akan membiarkan suporter Wales masuk ke negara itu. Itu terkait kebijakan Belanda yang masih menutup pintu untuk warga berpaspor United Kingdom. "Mereka masih belum memberi izin," ucap Morgan beberapa hari lalu.
Uniknya, jika Wales memenangkan pertandingan babak 16 besar, The Dragons akan kembali ke Baku, Azerbaijan, untuk laga perempat final. Ini menarik karena di tempat itu mereka memiliki memori mengesankan saat menyingkirkan Turki dari kompetisi.
"Pertandingan melawan Turki di Baku adalah tantangan yang kami sukai dan nikmati. Memenangkan pertandingan itu adalah perasaan yang luar biasa. Ini membuat frustrasi karena kami tidak dapat memiliki penggemar sendiri. Tapi, kami harus melanjutkannya," kata pemain Wales, Joe Rodon, dilansir Sky Sports.
Beda dengan Belanda yang ketat, aturan orang asing masuk ke Azerbaijan cukup longgar. Selama Euro 2020, pemerintah setempat cukup meminta suporter melakukan tes PCR saat tiba di bandara. Hanya yang hasilnya negatif yang akan diizinkan masuk.
"Saya senang melihat penggemar kembali ke stadion, untuk mendapatkan kembali atmosfer itu. Ketegangan dalam pertandingan itu, saya tidak sabar. Itu normal untuk pergi ke pertandingan tandang di musim ini, sesuatu yang harus anda biasakan," tambah bek Tottenham Hotspur itu.
Perdana Menteri Wales, Mark Drakeford, sebelumnya mendesak para penggemar Wales untuk tidak melakukan perjalanan ke pertandingan grup Wales di Azerbaijan dan Italia. Tapi, beberapa penggemar The Dragons tetap melakukan perjalanan ke Baku dan Roma untuk melihat Wales finish kedua di Grup A.
"Sayang sekali fans kami tidak bisa berada di sana (Johan Cruyff Arena). Tapi, itu membuat kami lebih bersemangat untuk pergi ke Amsterdam dan memberikan penampilan untuk mereka di rumah," pungkas Rodon.
Belanda sebagai salah satu negara tuan rumah itu menyampaikan bahwa Denmark dan Wales adalah beberapa tempat yang tidak masuk dalam daftar negara aman. Hal itu mengakibatkan mobilitas warga asing dari atau ke negara tersebut harus dibatasi.
BACA FEATURE LAINNYA
Sergio Busquets Teteskan Air Mata Kenang Perjuangan Saat Karantina Covid-19
Sergio Busquets Teteskan Air Mata Kenang Perjuangan Saat Karantina Covid-19
"Mereka yang melanggar (batas 12 jam) harus menjalani isolasi selama 10 hari. Tapi, mereka memiliki kesempatan untuk melakukan tes PCR sendiri pada hari kelima isolasi, kemudian membawa sertifikat karantina yang menunjukkan di mana anda ingin tinggal dalam isolasi," ungkap Brogger.
BACA BERITA LAINNYA
Momen Wasit Jadi Man of the Match Kemenangan Brasil atas Kolombia
Momen Wasit Jadi Man of the Match Kemenangan Brasil atas Kolombia
Uniknya, jika Wales memenangkan pertandingan babak 16 besar, The Dragons akan kembali ke Baku, Azerbaijan, untuk laga perempat final. Ini menarik karena di tempat itu mereka memiliki memori mengesankan saat menyingkirkan Turki dari kompetisi.
Beda dengan Belanda yang ketat, aturan orang asing masuk ke Azerbaijan cukup longgar. Selama Euro 2020, pemerintah setempat cukup meminta suporter melakukan tes PCR saat tiba di bandara. Hanya yang hasilnya negatif yang akan diizinkan masuk.
Perdana Menteri Wales, Mark Drakeford, sebelumnya mendesak para penggemar Wales untuk tidak melakukan perjalanan ke pertandingan grup Wales di Azerbaijan dan Italia. Tapi, beberapa penggemar The Dragons tetap melakukan perjalanan ke Baku dan Roma untuk melihat Wales finish kedua di Grup A.
"Sayang sekali fans kami tidak bisa berada di sana (Johan Cruyff Arena). Tapi, itu membuat kami lebih bersemangat untuk pergi ke Amsterdam dan memberikan penampilan untuk mereka di rumah," pungkas Rodon.