Melihat penampilan melawan Portugal, Klinsmann yakin Loew akan membuat Jerman juara.
Sebagai mantan pelatih Jerman, Juergen Klinsmann menyampaikan harapannya untuk Der Panzer yang sedang berjuang di Euro 2020. Dia berdoa Joachim Loew bisa mengakhiri tugas melatih timnas dengan prestasi membanggakan.
Menurut Klinsmann, Loew sudah membuktikan diri sebagai pelatih jempolan. "Saya masih mengirim pesan kepada Loew untuk mengucapkan semoga dia beruntung di setiap pertandingan besar. Jadi, saya akan mengiriminya pesan sebelum melawan Hungaria. Saya sangat berharap itu bukan pertandingan terakhirnya," ujar Klinsmann kepada BBC Sport.
"Saya mengenal dirinya ketika kami mendapatkan sertifikat kepelatihan bersama pada 2000 dan dia telah menjadi salah satu teman terdekat saya sejak kami memulai perjalanan kami bersama Jerman pada 2004, ketika saya memintanya untuk menjadi asisten saya," tambah mantan penyerang itu.
Klinsmann menceritakan bahwa Loew telah mandiri menjadi pelatih sejak 2006. Menurutnya, itu adalah pekerjaan yang sulit dalam sepakbola mengingat Loew telah melakoni tugas kepelatihannya dalam tujuh turnamen internasional terakhir bersama Jerman.
Ada banyak hal yang bisa Loew banggakan selama menukangi Jerman. Dia tidak hanya membawa Jerman memenangkan Piala Dunia 2014, melainkan juga melakukan hal yang strategis terhadap perkembangan sepakbola Jerman selama 15 tahun terakhir.
Secara keseluruhan, Loew akan dikenang karena ada banyak kegembiraan bagi penggemar sepakbola Jerman. Yang paling penting menurut Klinsmann adalah fakta bahwa Loew adalah pria yang hebat, setia, dapat dipercaya, dan selalu menyenangkan untuk siapaun yang ada di dekatnya.
"Dia pelatih yang brilian. Dia adalah seorang pria yang rendah hati. Saya akan menggambarkan dia sebagai salah satu orang yang penting karena ketika anda mengenalnya, dia bertindak seperti orang normal, meski dia adalah orang yang luar biasa," ungkap Klinsmann.
Ini akan menjadi akhir dari era yang luar biasa ketika Loew memutuskan untuk mengundurkan diri setelah Euro 2020 dan Klinsmann akan sangat senang jika Loew bisa melanjutkan karier berikutnya di tim lainnya. "Dia akan melakukannya dengan baik di tantangan berikutnya. Di mana pun itu, saya yakin itu," ucap Klinsmann.
Klinsmann juga berharap Loew bisa merah gelar. Dia menilai dengan sepakbola yang lebih menarik, bahkan jika Jerman hanya tampil sampai semifinal, Klinsmann yakin orang-orang akan sangat menghormati Loew untuk apa yang telah dia lakukan.
"Saya pikir kami bermain cukup baik saat melawan Prancis yang sangat kuat di pertandingan pertama Grup F. Tapi, kekalahan membuat kami sedikit bersandar pada dinding. Saya masih memiliki perasaan yang baik, karena bakat dan kualitas ada di tim ini," kata Klinsmann.
"Pertanyaan yang kami semua miliki sebelum turnamen adalah: bagaimana chemistry-nya? Bagaimana kembalinya Thomas Mueller dan Mats Hummels ke dalam skuad akan mempengaruhi atmosfer secara keseluruhan grup?" tambah mantan penyerang Bayern Muenchen itu.
Jerman mengalami tiga tahun yang sulit, dengan bencana di Piala Dunia 2018. Saat itu, mereka tidak bisa keluar dari grup, diikuti oleh kekecewaan di Nations League yang juga tampil kurang memuaskan.
"Namun, sekarang rasanya berbeda. Cara mereka bermain membuat saya percaya bahwa tim ini telah melebur bersama dan menemukan chemistry satu sama lain lagi sebagai sebuah tim. Loew pantas mendapatkan pujian untuk itu," beber pria yang sempat membela Tottenham Hotspur itu.
Kimmich adalah Kante dari Jerman
Selalu ada banyak talenta muda yang datang dari sistem tata kelola sepakbola Jerman. Kini, mereka memiliki beberapa pemain muda yang sangat baik, seperti Leroy Sane, Serge Gnabry, dan Kai Havertz.
"Kami juga memiliki pemimpin yang sangat muda dalam diri Joshua Kimmich, yang sedikit mirip dengan N'Golo Kante milik Prancis. Kimmich cukup pendiam, tapi sangat berpengaruh," ujar Klinsmann.
"Ini adalah bagaimana kami berakhir dalam formasi 3-4-3 yang kami mainkan sekarang, dan sepertinya para pemain menikmatinya. Saya hanya berharap itu berlanjut saat melawan Hungaria, dan membawa kami ke babak 16 besar," beber Klinsmann tentang pemanggilan kembali Mueller dan Hummels.
Jerman berpotensi jadi juara
Sebelum Euro 2020, banyak orang di Jerman hanya berharap Jerman keluar dari grup yang sulit ini. Sekarang, setelah mengalahkan Portugal yang berstatus juara bertahan Eropa, ekspektasi di tanah air telah berubah. "Oh, kita bisa memenangkan hal ini!" ucap Klinsmann.
"Jadi, emosi akan menjadi ekstrem sekarang. Dan, kami akan menjalani pertandingan demi pertandingan seperti itu, sampai kami memenangkannya atau tersingkir," tambah Klinsmann.
"Saya bermain di enam final internasional utama dan telah melatih lebih banyak dari itu. Dari pengalaman saya, kesuksesan sangat bergantung pada energi dan semangat dari skuad, dan apakah mereka saling mendukung atau tidak," kata pahlawan Der Panzer di Piala Dunia 1990 itu.
"Saya merasa positif pada Jerman karena sepertinya kami memiliki rasa lapar itu kembali. Apa pun bisa terjadi di fase knock-out. Tapim tentu saja kami harus sampai di sana terlebih dulu," pungkas mantan penyerang Inter Milan tersebut.
Menurut Klinsmann, Loew sudah membuktikan diri sebagai pelatih jempolan. "Saya masih mengirim pesan kepada Loew untuk mengucapkan semoga dia beruntung di setiap pertandingan besar. Jadi, saya akan mengiriminya pesan sebelum melawan Hungaria. Saya sangat berharap itu bukan pertandingan terakhirnya," ujar Klinsmann kepada BBC Sport.
BACA FEATURE LAINNYA
5 Pemain Paling Serbaguna di Dunia Sepakbola, Nomor 5 Tak Ikut Euro 2020
5 Pemain Paling Serbaguna di Dunia Sepakbola, Nomor 5 Tak Ikut Euro 2020
"Dia pelatih yang brilian. Dia adalah seorang pria yang rendah hati. Saya akan menggambarkan dia sebagai salah satu orang yang penting karena ketika anda mengenalnya, dia bertindak seperti orang normal, meski dia adalah orang yang luar biasa," ungkap Klinsmann.
BACA BERITA LAINNYA
Jumpa Taiwan di Play-off, Jalan Indonesia Sangat Panjang ke Piala Asia 2023
Jumpa Taiwan di Play-off, Jalan Indonesia Sangat Panjang ke Piala Asia 2023
Klinsmann juga berharap Loew bisa merah gelar. Dia menilai dengan sepakbola yang lebih menarik, bahkan jika Jerman hanya tampil sampai semifinal, Klinsmann yakin orang-orang akan sangat menghormati Loew untuk apa yang telah dia lakukan.
"Pertanyaan yang kami semua miliki sebelum turnamen adalah: bagaimana chemistry-nya? Bagaimana kembalinya Thomas Mueller dan Mats Hummels ke dalam skuad akan mempengaruhi atmosfer secara keseluruhan grup?" tambah mantan penyerang Bayern Muenchen itu.
"Namun, sekarang rasanya berbeda. Cara mereka bermain membuat saya percaya bahwa tim ini telah melebur bersama dan menemukan chemistry satu sama lain lagi sebagai sebuah tim. Loew pantas mendapatkan pujian untuk itu," beber pria yang sempat membela Tottenham Hotspur itu.
Kimmich adalah Kante dari Jerman
Selalu ada banyak talenta muda yang datang dari sistem tata kelola sepakbola Jerman. Kini, mereka memiliki beberapa pemain muda yang sangat baik, seperti Leroy Sane, Serge Gnabry, dan Kai Havertz.
"Kami juga memiliki pemimpin yang sangat muda dalam diri Joshua Kimmich, yang sedikit mirip dengan N'Golo Kante milik Prancis. Kimmich cukup pendiam, tapi sangat berpengaruh," ujar Klinsmann.
"Ini adalah bagaimana kami berakhir dalam formasi 3-4-3 yang kami mainkan sekarang, dan sepertinya para pemain menikmatinya. Saya hanya berharap itu berlanjut saat melawan Hungaria, dan membawa kami ke babak 16 besar," beber Klinsmann tentang pemanggilan kembali Mueller dan Hummels.
Jerman berpotensi jadi juara
Sebelum Euro 2020, banyak orang di Jerman hanya berharap Jerman keluar dari grup yang sulit ini. Sekarang, setelah mengalahkan Portugal yang berstatus juara bertahan Eropa, ekspektasi di tanah air telah berubah. "Oh, kita bisa memenangkan hal ini!" ucap Klinsmann.
"Jadi, emosi akan menjadi ekstrem sekarang. Dan, kami akan menjalani pertandingan demi pertandingan seperti itu, sampai kami memenangkannya atau tersingkir," tambah Klinsmann.
"Saya bermain di enam final internasional utama dan telah melatih lebih banyak dari itu. Dari pengalaman saya, kesuksesan sangat bergantung pada energi dan semangat dari skuad, dan apakah mereka saling mendukung atau tidak," kata pahlawan Der Panzer di Piala Dunia 1990 itu.
"Saya merasa positif pada Jerman karena sepertinya kami memiliki rasa lapar itu kembali. Apa pun bisa terjadi di fase knock-out. Tapim tentu saja kami harus sampai di sana terlebih dulu," pungkas mantan penyerang Inter Milan tersebut.