The Tartan Army tak bisa menunggu 23 tahun lagi.
Andrew Robertson telah mendesak Skotlandia untuk menata ulang skuad The Tartan Army dengan basis pengalaman mereka di Euro 2020. Bek Liverpool itu menilai kegagalan di ajang ini akan meningkatkan kualitas Skotlandia ke depannya.
Skotlandia memang gagal menembus babak 16 besar setelah kalah 1-3 dari Kroasia di laga terakhir penyisihan grup. Walau begitu, Robertson menuturkan para pemain Skotlandia telah merasakan dukungan dan kecintaan dari seluruh bangsanya. Sang kapten ingin timnya fokus menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Robertson meminta hubungan cinta antara orang-orang Skotlandia dengan skuad The Tartan Army tetap terjalin baik dan semakin menguat, meskipun pasukan Steve Clarke telah mengecewakan di Euro 2020.
Skotlandia akan terus berbenah memperbaiki diri. "Saya sangat bangga dengan semua pemain (Skotlandia) dan saya sangat bangga menjadi kapten negara ini," kata Robertson, dilansir Daily Mail.
“Ini merupakan suatu kehormatan mutlak. Kami telah merasakan cinta dari seluruh negeri dan saya sangat berharap itu terus berlanjut,” timpalnya. "Saya menyadari telah mengecewakan bangsa kami. Saya tahu kami telah gagal, tetapi cinta yang kami rasakan dari bangsa ini begitu istimewa.”
“Itu jelas merupakan hasil yang sangat mengecewakan, tetapi saya pikir Kroasia menunjukkan mengapa mereka layak mencapai final Piala Dunia 2018,” tuturnya. “Mereka punya pemain berkualitas. Luka Modric hanya menjalankan permainan, kemudian mencetak gol yang indah. Itu sebabnya kami gagal."
Robertson mengakui Euro 2020 adalah kurva pembelajaran, tetapi dia berharap pengalaman itu akan membantu Skotlandia mencapai Piala Dunia 2022 di Qatar. "Kami adalah pemula. Tim kami akan terus belajar, melakukan perbaikan, dan peningkatan untuk mendapatkan pengalaman dari semua ini,” sebut Robertson.
“Kami adalah skuad dengan banyak potensi dan penting bagi kami untuk membangun ini. Sangat penting bahwa kami tidak menganggap ini sebagai poin tertinggi,” imbuhnya. “Kami harus fokus pada September 2021 dan mencoba lolos ke turnamen Piala Dunia (2022), karena kami tidak bisa menunggu 23 tahun lagi.”
“Kami ingin menjadi tim yang lolos ke banyak turnamen. Kami ingin menjadi yang pertama membuktikan bahwa Skotlandia memenuhi syarat untuk menjadi delegasi calon juara,” timpalnya.
Bangsa Skotlandia akan tetap mendukung perjuangan timnasnya. Berkat kapten andalannya, Robertson, persatuan antara timnas dan bangsa Skotlandia tetap terjalin baik, bahkan menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Skotkandia punya potensi dan mampu menjadi juara ke depan, setidaknya poin itulah yang sangat dipercaya oleh Robertson dan seluruh bangsa Skotlandia saat ini.
Skotlandia memang gagal menembus babak 16 besar setelah kalah 1-3 dari Kroasia di laga terakhir penyisihan grup. Walau begitu, Robertson menuturkan para pemain Skotlandia telah merasakan dukungan dan kecintaan dari seluruh bangsanya. Sang kapten ingin timnya fokus menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2022.
BACA FEATURE LAINNYA
Luis Enrique, Konflik dengan Asisten hingga Tantangan Bersama Spanyol
Luis Enrique, Konflik dengan Asisten hingga Tantangan Bersama Spanyol
Robertson mengakui Euro 2020 adalah kurva pembelajaran, tetapi dia berharap pengalaman itu akan membantu Skotlandia mencapai Piala Dunia 2022 di Qatar. "Kami adalah pemula. Tim kami akan terus belajar, melakukan perbaikan, dan peningkatan untuk mendapatkan pengalaman dari semua ini,” sebut Robertson.
BACA FEATURE LAINNYA
Kisah Marko Arnautovic Begitu Pede di Depan Jose Mourinho
Kisah Marko Arnautovic Begitu Pede di Depan Jose Mourinho
“Kami ingin menjadi tim yang lolos ke banyak turnamen. Kami ingin menjadi yang pertama membuktikan bahwa Skotlandia memenuhi syarat untuk menjadi delegasi calon juara,” timpalnya.
Skotkandia punya potensi dan mampu menjadi juara ke depan, setidaknya poin itulah yang sangat dipercaya oleh Robertson dan seluruh bangsa Skotlandia saat ini.