Ada banyak pemain top yang sukses setelah gagal di Chelsea. Siapa mereka? Ini daftarnya.
Kita tahu bahwa tidak setiap keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat. Hal ini kerap dialami Chelsea karena mereka memberikan harapan kepada pemain yang ternyata kurang produktif setelah didatangkan.
Bagaimana Reaksinya? Pers dan Suporter di Tim yang Kandas di Fase Grup
1. Nathan Ake
Ake menghabiskan lima tahun bersama Chelsea, tapi hanya membuat tujuh penampilan Liga Premier. Setelah masa pinjaman dengan Reading, Watford, dan Bournemouth, bek itu dijual ke Bournemouth pada musim panas 2017 seharga 20 juta euro. Sejak saat itu, dia berhasil menemukan permainan terbaiknya dan menunjukkan kelasnya di papan atas.
Pemain Belanda itu mengakhiri musim pertamanya di Etihad Stadium dengan medali juara Liga Premier dan Piala Liga. Merupakan pencapaian yang tidak bisa dibilang buruk.
Fakta atau Hoax? Cara Main Frenkie de Jong di Euro 2020 Mirip Zinedine Zidane
2. Patrick Bamford
Bamford adalah salah satu dari banyak pemain yang terjebak dalam lingkaran pemain pinjaman tanpa henti oleh The Blues. Dalam lima tahun di Stamford Bridge, striker itu dipinjamkan enam kali. Hal itu membuat Bamford memutuskan untuk pergi secara ke Middlesbrough pada 2017, setelah menjalani musim tanpa satu detik pun waktu bermain bersama Chelsea.
3. Kevin de Bruyne
Chelsea mengontrak pemain Belgia itu dari Genk pada 2012. Tapi, hasil buruk yang didapat Chelsea musim itu seperti dikambing hitamkan kepada De Bruyne. Dengan sembilan kekalahan di tim utama, Chelsea menjualnya ke Wolfsburg pada 2014.
4. Lassana Diarra
Jose Mourinho membawa Diarra ke London Barat dari klub Prancis, Le Havre, pada 2005. Tapi, gelandang itu hanya tampil 13 kali di Liga Premier dalam tiga musim dan membuatnya hijrah ke klub tetangga, Arsenal, pada 2007.
Penampilan singkat dan mengecewakan lainnya juga dirasakan oleh Arsenal hingga akhirnya Diarra bersinar di Portsmouth. Di sana, kariernya mengalami peningkatan signifikan.
Pada Januari 2009, dia menyelesaikan kepindahan dari Fratton Park ke EstadioSantiago Bernabeu. Dia menjadi pemain reguler di lini tengah Real Madrid selama tiga musim. Tapi, saat perannya mulai berkurang, dia justru kedatangan pelatih yang dulu membuangnya dari Chelsea, Jose Mourinho.
5. Radamel Falcao
Karier suram pemain Kolombia di Liga Premier dengan Manchester United dan Chelsea didokumentasikan dengan baik, terutama setelah penampilan konsisten yang dia tunjukkan dengan Atletico Madrid di musim sebelumnya.
Setelah meninggalkan The Blues dengan hanya satu gol dalam 12 penampilan, dia kembali ke klubnya dulu AS Monaco. Penggemar setia Stamford Bridge hanya bisa terlihat bingung saat ia mencetak 70 gol dalam tiga musim berikutnya, serta membantu timnya mengalahkan PSG dalam perebutan gelar Ligue 1 .
It's not good news for Chelsea's Radamel Falcao. He's suffered an injury set-back. #Chelseahttps://t.co/9pF8beOJKn pic.twitter.com/NtaquMMegH
— BBC Sport (@BBCSport) December 30, 2015
6. Thorgan Hazard
Hazard bersaudara sekarang menjadi starter reguler untuk tim nasional Belgia sebagai kakak-beradik. Tapi, melihat karier mereka sebelumnya, ada saat ketika Hazard hanya ikut-ikutan pindah ke Stamford Bridge bersama saudara kandungnya.
Beda nasib dengan Eden Hazard yang menjadi andalan di Chelsea, Thorgan Hazard justru langsung berstatus pinjaman dan tidak pernah bermain untuk tim utama di London Barat. Tapi, Thorgan Hazard menemukan dirinya di Jerman dan dia mulai berkembang.
Secara total, dia menghabiskan lima musim bersama Borussia Moenchengladbach, dengan mencetak 46 gol dalam 182 penampilan. Dia sekarang menjadi andalan di Borussia Dortmund dan telah mencetak gol di Euro 2020 bersama Belgia.
7. Tariq Lamptey
Bek sayap itu tampil bagus bersama Brighton and Hove Albion pada musim 2020/2021. Dia sempat diisukan mendapat panggilan Gareth Souuthgate untuk timnas Inggris sebelum cedera membuatnya harus mengakhiri musim kompetisi lebih awal. Anak muda yang dinamis itu menghabiskan 11 tahun di tim muda Chelsea, tapi hanya membuat tiga penampilan tim utama.
8. Romelu Lukaku
Sentakan dan rasa sakit harus menembus fans Chelsea ketika mereka melihat Lukaku dan De Bruyne tampil mengesankan untuk Belgia. Chelsea menggelontorkan 17 juta pounds untuk striker Anderlecht pada 2011. Tapi, Lukaku hanya memberikan total 10 penampilan di Liga Premier untuk Chelsea.
Sebaliknya, dia berhasil menarik perhatian semua orang selama masa pinjaman dengan West Brom dan Everton. Lukaku kemudian pindah secara permanen ke The Toffees pada 2014 dan kemudian ke Manchester United tiga tahun kemudian.
Dia mencetak 96 gol di Liga Premier selama periode tersebut sebelum pindah ke Inter Milan pada 2019. Di sana dia telah mencetak 64 gol lagi serta membantu klub meraih Scudetto pertama mereka setelah satu dekade menunggunya.
Romelu Lukaku:
— LDN (@LDNFootbalI) May 26, 2021
“Chelsea is my favourite team. I have always said it, and I have never hidden it.
They’re my first love, my club.” pic.twitter.com/KJKN5Tqv2S
9. Scott Parker
Chelsea berhasil mendatagkan sang gelandang dari Charlton pada Januari 2004. Tapi, di musim pertamanya dia segera diberi tugas yang tidak mudah karena harus menggantikan peran Frank Lampard dan Claude Makelele di bawah kepelatihan Jose Mourinho.
Benar saja, tugas itu terlalu berat untuk Parker hingga akhirnya pindah ke Newcastle United. Bersama Newcastle, Tottenham, West Ham, dan Fulham, dia menjadi favorit penggemar dengan penampilannya yang konsisten. Secara total, Parker telah membuat 400 penampilan untuk empat klub yang pernah dibela di Inggris.
10. Mohamed Salah
Hampir semua pecinta sepakbola pasti tahu skill di atas rata-rata dari pemain Mesir, Mohamed Salah. Setelah penampilan yang menakjubkan saat Chelsea jumpa FC Basel di Liga Champions, Mourinho langsung memboyongnya ke Stamford Bridge musim berikutnya.
Namun, Salah kurang menemukan permainan terbaiknya selama ada dibawah komando Mourinho, hingga akhirnya ia dipinjamkan ke Italia bersama Fiorentina dan AS Roma. Roma Kemudian mendapatkan jasa Salah secara permanen dan membantu mereka tampil kembali di Liga Champions.
Kini, Salah menjadi favorit di lini depan The Red dengan rekan duetnya Roberto Firmino dan Sadio Mane. Puncak karier Salah adalah ketika berhasil menjuarai Liga Champions 2018/2019 serta Liga Premier 2019/2020.