Duel Inggris vs Jerman memicu konflik di Wembley.
Rasisme merupakan bentuk penghinaan terhadap atribut fisik, ras, suku bangsa tertentu. Entah itu lewat symbol, bahasa verbal, maupun hal lainnya. Sudah sepatutnya kita menghilangkan rasisme dari sepakbola, menggiringnya jauh-jauh dari lapangan.
Ngomong-ngomong soal rasisme, kita akan ambil satu contoh terbaru dalam gelaran Euro 2020. Para pemain timnas Inggris saat melawan Kroasia pada Minggu (13/6/2021) telah melakukan upaya melawan rasisme. Mereka berlutut sebelum pertandingan dimulai. Itu merupakan simbol menolak rasisme.
Upaya Melawan Rasisme
The Three Lions akan menghadapi Jerman dalam pertandingan yang disebut-sebut final kepagian pada babak 16 besar Euro 2020 pada Selasa (29/6/2021) malam.
Kedua suporter negara itu pernah punya ingatan yang buruk tentang rasisme. Karena itu, sebuah laporan dari Telegraph mengklaim bahwa Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) akan sangat mengutuk para penggemar yang memilih untuk menyanyikan lagu-lagu 'diskriminatif dan tidak sopan' di dalam stadion.
FA telah mengajukan keluhan ini ke UEFA, karena penggemar The Three Lions diyakini telah menyanyikan lagu rasis saat menang 1-0 atas Kroasia.
"Kami selalu mendorong penggemar kami untuk mendukung tim secara positif, termasuk mendukung Inggris dengan cara yang benar, sebelum, selama, dan setelah pertandingan,” kata pernyataan FA, dilansir Telegraph.
"Pesan ini akan dibagikan kepada mereka sekali lagi sebelum pertandingan Selasa nanti, serta berterima kasih kepada mereka atas dukungan mereka,” timpal pernyataan tersebut.
"Kami juga akan mengecam keras setiap perilaku di Stadion Wembley yang diskriminatif atau tidak sopan, dan kami akan mengambil tindakan yang sesuai saat kami mencoba untuk memastikan semua pertandingan Inggris adalah pengalaman yang aman dan menyenangkan," ungkapnya.
Lagu yang dimaksud bernada rasial adalah 'She'll Be Coming Round The Mountain'. Lirik lagu itu mengacu pada Perang Dunia II, yang melibatkan Inggris dan Jerman.
Inggris bermain melawan Jerman dua kali pada tahun 2017 dan para penggemar dilarang untuk datang ke stadion setelah menyanyikan lagu tersebut di Dortmund pada Maret tahun itu.
Pelatih Inggris, Gareth Southgate, mendesak para penggemar untuk terus maju dan mengutuk nyanyian itu.
"Ini tidak dapat diterima. Kami telah pindah dari masa itu, atau seharusnya pindah dari masa itu. Mereka tidak mewakili kami sebagai tim, orang-orang yang melakukan itu."
Preview Pertandingan
Bentrokan minggu depan akan menjanjikan laga yang seru dan hal ini merupakan ujian terberat Inggris dalam Euro 2020 setelah sukses melibas semua lawan di kualifikasi Grup D.
Sementara itu, Jerman selaku juara Piala Dunia 2014 menempati posisi kedua di Grup F. Mereka mendapatkan posisi itu setelah bermain imbang 2-2 dengan Hungaria pada pertandingan penyisihan grup.
Pelatih Jerman, Joachim Loew, tidak khawatir dengan penampilan timnya dan menantikan pertandingan tersebut.
"Saya tidak khawatir, ini pertandingan yang sama sekali berbeda. Hungaria memarkir bus dengan semua orang di belakang bola. Melawan Inggris itu akan menjadi pertandingan yang sama sekali berbeda,” tutur Loew.
“Mereka bermain di kandang, mereka ingin menyerang, ini akan menjadi pertandingan terbuka. Kami perlu meningkatkan banyak hal. Kami sadar akan hal itu, dan perlu berhati-hati di set-piece,” tambahnya.
“Kami tidak bisa mengulangi kesalahan yang sama lagi. Kami perlu melakukan hal-hal yang lebih baik di sini, tetapi kami menantikannya menjelang pertandingan melawan Inggris,” timpalnya. “Ini berita bagus untuk bermain di London, di Wembley melawan Inggris. Babak penyisihan grup sudah berakhir dan sekarang kami harus fokus.”
“Penampilan kami sejauh ini tidak terlalu bagus. Jika kami menunjukkan apa yang kami bisa, seperti yang kami lakukan melawan Portugal, kami bisa menjadi lawan yang kuat. Jika kami tidak melakukannya, kami bisa mendapat kesulitan," imbuh Loew.
Ngomong-ngomong soal rasisme, kita akan ambil satu contoh terbaru dalam gelaran Euro 2020. Para pemain timnas Inggris saat melawan Kroasia pada Minggu (13/6/2021) telah melakukan upaya melawan rasisme. Mereka berlutut sebelum pertandingan dimulai. Itu merupakan simbol menolak rasisme.
The Three Lions akan menghadapi Jerman dalam pertandingan yang disebut-sebut final kepagian pada babak 16 besar Euro 2020 pada Selasa (29/6/2021) malam.
BACA FEATURE LAINNYA
Tom Leese, Atlet E-Sport Bicara Tentang Bermain untuk Inggris di FIFA
Tom Leese, Atlet E-Sport Bicara Tentang Bermain untuk Inggris di FIFA
"Pesan ini akan dibagikan kepada mereka sekali lagi sebelum pertandingan Selasa nanti, serta berterima kasih kepada mereka atas dukungan mereka,” timpal pernyataan tersebut.
BACA FEATURE LAINNYA
Penuh Perjuangan! Kisah Timnas Wanita Bersiap ke Kualifikasi Piala Asia 2022
Penuh Perjuangan! Kisah Timnas Wanita Bersiap ke Kualifikasi Piala Asia 2022
Lagu yang dimaksud bernada rasial adalah 'She'll Be Coming Round The Mountain'. Lirik lagu itu mengacu pada Perang Dunia II, yang melibatkan Inggris dan Jerman.
Inggris bermain melawan Jerman dua kali pada tahun 2017 dan para penggemar dilarang untuk datang ke stadion setelah menyanyikan lagu tersebut di Dortmund pada Maret tahun itu.
Pelatih Inggris, Gareth Southgate, mendesak para penggemar untuk terus maju dan mengutuk nyanyian itu.
Preview Pertandingan
Bentrokan minggu depan akan menjanjikan laga yang seru dan hal ini merupakan ujian terberat Inggris dalam Euro 2020 setelah sukses melibas semua lawan di kualifikasi Grup D.
Sementara itu, Jerman selaku juara Piala Dunia 2014 menempati posisi kedua di Grup F. Mereka mendapatkan posisi itu setelah bermain imbang 2-2 dengan Hungaria pada pertandingan penyisihan grup.
Pelatih Jerman, Joachim Loew, tidak khawatir dengan penampilan timnya dan menantikan pertandingan tersebut.
"Saya tidak khawatir, ini pertandingan yang sama sekali berbeda. Hungaria memarkir bus dengan semua orang di belakang bola. Melawan Inggris itu akan menjadi pertandingan yang sama sekali berbeda,” tutur Loew.
“Mereka bermain di kandang, mereka ingin menyerang, ini akan menjadi pertandingan terbuka. Kami perlu meningkatkan banyak hal. Kami sadar akan hal itu, dan perlu berhati-hati di set-piece,” tambahnya.
“Kami tidak bisa mengulangi kesalahan yang sama lagi. Kami perlu melakukan hal-hal yang lebih baik di sini, tetapi kami menantikannya menjelang pertandingan melawan Inggris,” timpalnya. “Ini berita bagus untuk bermain di London, di Wembley melawan Inggris. Babak penyisihan grup sudah berakhir dan sekarang kami harus fokus.”
“Penampilan kami sejauh ini tidak terlalu bagus. Jika kami menunjukkan apa yang kami bisa, seperti yang kami lakukan melawan Portugal, kami bisa menjadi lawan yang kuat. Jika kami tidak melakukannya, kami bisa mendapat kesulitan," imbuh Loew.