Ada pesan khusus yang disampaikan dan wajib dijalankan semua anggota Gli Azzurri. Apakah itu?
Roberto Mancini menginstruksi para pemain Italia untuk "menikmati" sepakbola saat melawan Austria di Wembley Stadium, London, Minggu (27/6/2021) dini hari WIB. Sebab, hanya dengan bermain lepas, mantan pelatih Manchester City itu percaya Gli Azzurri akan kembali bermain di Wembley pada laga puncak.

Mengalahkan Austria berarti Italia akan bertemu Belgia atau Portugal di perempat final. Kemenangan juga membuat rekor baru sepanjang masa untuk Gli Azzurri dengan 31 pertandingan tak terkalahkan.

"Saya menikmati waktu saya sebagai pelatih Italia dan saya ingin terus melakukannya. Saya berterima kasih kepada para pemain, karena mereka mengizinkan saya untuk bersenang-senang dengan pengalaman ini juga," kata Mancini, dilansir Football Italia.

"Bermain di Wembley seharusnya selalu menyenangkan. Ada pemain di skuad ini yang belum pernah mengalaminya dan mereka harus menikmati kesempatan ini di stadion yang indah. Sebab, ketika anda bermain sepakbola, itu karena anda ingin melakukannya di stadion seperti ini," tambah Mancini.

"Saya pikir tim ini perlu terus memberi kegembiraan dan pada saat yang sama menghormati kuil sepakbola seperti ini. Saya yakin para pemain akan bermain bagus besok," ucap mantan pemain Sampdoria itu.

Italia memenangkan ketiga pertandingan grup melawan Turki, Swiss, dan Wales dengan menjaga clean sheets. Tapi, Austria mewakili ujian yang berbeda. "Kami membutuhkan kinerja yang hebat, karena Austria memiliki kualitas," kata Mancini.

"Mereka agresif dan kami tidak bisa salah. Itulah keindahan turnamen ini. Anda harus menang dan tidak ada pilihan lain. Kami harus terus memainkan sepakbola kami sendiri. Semoga untuk empat pertandingan lagi di Euro 2020," tambah mantan pelatih Inter Milan itu.

Giorgio Chiellini dan Alessandro Florenzi tidak 100%  fit. Jadi, Francesco Acerbi dan Giovanni di Lorenzo diharapkan turun untuk mengisi barisan pertahanan di sisi tengah serta sayap. Keraguan utama adalah antara bintang Marco Verratti dan Manuel Locatelli di lini tengah. Tapi, Verratti tampaknya menjadi favorit setelah membuat comeback dari cedera lutut melawan Wales.

"Kami dapat mengandalkan pemain berbakat. Jadi, kami tidak khawatir. Siapa pun yang bermain akan melanjutkan pekerjaan baik yang telah kami lakukan sejauh ini. Kami akan melihat besok untuk keraguan. Tapi, pada dasarnya kami memiliki tim kami," ungkap Mancini.

"Sangat menyenangkan bagi seorang pelatih untuk diberikan kesulitan memilih di antara pemain hebat, terutama mengetahui ada 11 yang memulai. Tapi, yang lain semuanya siap untuk masuk dan mengubah permainan. Itu adalah kemewahan bagi kami," tambah Mancini.

Ketika ditanya mengapa memilih untuk meninggalkan Moise Kean, yang masih dimiliki Everton dan dipinjamkan ke PSG, demi remaja Sassuolo, Giacomo Raspadori, Mancini tidak punya jawaban spesifik.

"Kami kecewa meninggalkan siapa pun, kata Kean, Matteo Politano, Gianluca Mancini, dan lainnya. Moise tahu dia bisa menjadi pemain besar untuk La Nazionale di masa depan. Itu tergantung padanya. Dia memiliki kualitas yang luar biasa dan bisa meningkat," beber Mancini.




Apakah akan berlutut atau tidak?

Ketika pertandingan digelar di Inggris, pertanyaan tentang apakah pemain harus berlutut sebelum kick-off kembali muncul. Austria sudah memastikan berlutut. Tapi, Italia belum mengambil sikap. Saat melawan Wales muncul kebingungan setelah lima pemain berlutut mengikuti para punggawa The Dragons.

"Ketika kami kembali ke hotel, kami akan mengadakan pertemuan tim dan akan membuat keputusan bersama sebagai kelompok tentang apa yang harus dilakukan besok. Kami seharusnya melakukan itu sebelum Wales juga. Kami akan mendiskusikannya jika semua orang ingin membuat gerakan antirasialisme ini," kata Leonardo Bonucci.

Dalam sesi konferensi pers saat sesi mencoba lapangan, kubu Austria sebenarnya tidak meminta waktu khusus untuk berlutut. Tapi, media Inggris memang terkenal senang membesar-besarkan hal kecil yang sebenarnya tidak relevan dengan pertandingan.

"Ini adalah pertandingan yang sangat penting melawan tim yang sulit dihadapi. Tapi, ada atmosfer yang baik di ruang ganti dan itu yang paling penting. Kami sangat menghormati Austria, karena mereka memiliki kualitas, kesegaran, dan fisik untuk memberi kami permainan yang bagus. Kami siap dan siap untuk memainkan sepakbola kami," kata Bonucci.

"Kami tidak pernah mengatakan bahwa kami merasa lebih unggul dari siapa pun. Hanya saja kami yakin bahwa kami berada di jalur yang benar dengan pelatih kami yang hebat. Tapi, jika kami menurunkan fokus, konsentrasi, dan agresi kami sejenak, kami menjadi tim yang biasa-biasa saja," tambah pemain Juventus itu.

Ini adalah pertandingan knock-out pertama bagi Italia setelah memenangkan semua tiga pertandingan grup dengan clean sheets. "Detail akan membuat perbedaan. Jadi, kami perlu fokus pada setiap elemen kecil, karena itu akan mempengaruhi aspek lainnya," beber Bonucci.

"Dalam cara mereka bermain, Austria sejujurnya adalah lawan tersulit yang kami hadapi di turnamen sejauh ini. Mereka memiliki pendekatan yang sangat 'Jerman'. Mereka menekan tinggi dan langsung merebut bola kembali. Jadi, mereka selangkah di atas tim yang telah kami mainkan sejauh ini di Euro 2020," pungkas Bonucci.