Suarez adalah pemain paling dicintai fans The Reds.
Siapa yang tidak kenal dengan Luis Suarez. Striker andalan timnas Uruguay tersebut seringkali populer dengan aksi kontroversialnya. Mungkin, yang paling diingat dunia adalah aksi gigitannya kepada pemain Italia, Giorgio Chiellini, di Piala Dunia 2014.
Namun, di luar aksi kontroversinya tersebut, Suarez tetap salah satu striker terbaik di dunia. Sebut saja prestasinya ketika berlaga di Liga Premier bersama Liverpool. Tidak ada keraguan saat itu, karena dia yang terbaik.
Pria berpaspor Uruguay tersebut bersinar di divisi teratas Inggris selama tiga setengah musim setelah kepindahannya senilai 22,8 juta pounds (Rp 457 miliar) dari Ajax Amsterdam pada Januari 2011.
Dalam 110 penampilannya di liga, Suarez sukses mengantongi 69 gol dan mencatatkan 23 assist. Secara keseluruhan, Suarez mencetak 92 gol saat bertugas di Anfield.
Dia mencetak 31 gol dalam 33 penampilan di liga selama musim keempat alias periode terakhir di Anfield. Fakta itu membuatnya berhak memenangkan penghargaan Sepatu Emas Liga Premier.
Musim 2013/2014 Suarez adalah pesepakbola terbaik yang pernah dilihat dari seorang individu selama era Liga Premier.
Selain mencetak 31 gol (jumlah rekor pada saat itu, yang sebelumnya dibuat oleh Alan Shearer pada 1995/1996 dan Cristiano Ronaldo pada 2007/2008), Suarez juga memberikan 17 assist dalam penampilan liga di musim tersebut. Statistik tersebut cukup menjadi bukti bahwa Suarez adalah pemain yang luar biasa.
Gol terbaik Suarez di Premier League yang tidak pernah diakui
Hampir saja Suarez mencetak rekor barunya di musim terakhirnya di Liga Premier. Namun, Suarez gagal mencetak golnya yang ke-32 di Liga Premier dari tendangan bebas cepatnya meskipun bola sudah masuk ke dalam gawang.
Setelah Suarez dilanggar di pinggir lapangan, Liverpool mendapat hadiah tendangan bebas.
Suarez melihat penjaga gawang Newcastle, Tim Krul, teralihkan. Dengan cepat Suarez melakukan lob dengan kaki kanannya dan mengarah secara akurat ke gawang Newcastle.
Tonton videonya di sini
Itu adalah momen jenius dari salah satu striker terbaik di Amerika Selatan, yang membuktikan kualitas kelas dunia. Kakinya begitu hebat dalam memainkan bola, bahkan tendangan lob dari posisi yang cukup jauh. Suarez berhasil melakukannya meski dalam rentang waktu yang sangat singkat.
Penggemar Liverpool akan tetap mengingat gol indah Suarez yang dianulir tersebut. Bisa dibilang gol bola lob Suarez saat itu adalah yang terbaik di Liga Premier, meski tidak diakui oleh wasit.
Tampaknya gol itu dianulir karena wasit mengira bola itu masih bergulir, meskipun tayangan ulang menunjukkan bahwa bola itu mungkin baru saja berhenti bergerak saat Suarez melakukan eksekusi bola lob ke gawang Newcastle. Sepertinya gol itu layak dihitung.
Musim terakhir Suarez di Liverpool berakhir dengan patah hati
Liverpool menyelesaikan musim dengan kemenangan 2-1 atas The Magpies, tetapi itu adalah musim terakhirnya dengan patah hati bagi Suarez dan rekan setimnya di Liverpool.
Dua minggu sebelum pertandingan liga terakhir klub melawan Newcastle, Liverpool menderita kekalahan 2-0 di kandangnya sendiri saat menjamu Chelsea di Anfield.
Pasukan asuhan Brendan Rodgers kemudian membuang keunggulan tiga golnya saat melawan Crystal Palace seminggu kemudian. Situasi tersebut membuat Manchester City tetap unggul di puncak klasemen dalam perjalanan menuju gelar juara Liga Premier.
Tidak lama kemudian Suarez melanjutkan kesepakatan kepindahannya dari The Reds dengan nilai transfer sebesar 75 juta pounds (Rp 1,5 triliun) ke Barcelona pada Juli 2014.
Dia tetap menyeberang ke Spanyol walau menjalani empat bulan masa hukumannya karena menggigit Chiellini di Piala Dunia.
Suarez akan selalu dikenang pendukung setia The Reds di Anfield. Mereka tidak akan pernah melupakan bahwa pemain berbakat tersebut adalah salah satu pemain paling dicintai selama masa tugasnya periode 2011-2014.
Namun, di luar aksi kontroversinya tersebut, Suarez tetap salah satu striker terbaik di dunia. Sebut saja prestasinya ketika berlaga di Liga Premier bersama Liverpool. Tidak ada keraguan saat itu, karena dia yang terbaik.
BACA FEATURE LAINNYA
5 Pesepakbola Paling Konsisten Di Dunia
5 Pesepakbola Paling Konsisten Di Dunia
Selain mencetak 31 gol (jumlah rekor pada saat itu, yang sebelumnya dibuat oleh Alan Shearer pada 1995/1996 dan Cristiano Ronaldo pada 2007/2008), Suarez juga memberikan 17 assist dalam penampilan liga di musim tersebut. Statistik tersebut cukup menjadi bukti bahwa Suarez adalah pemain yang luar biasa.
BACA FEATURE LAINNYA
5 Pemain Calon Pengganti Cristiano Ronaldo di Juventus
5 Pemain Calon Pengganti Cristiano Ronaldo di Juventus
Hampir saja Suarez mencetak rekor barunya di musim terakhirnya di Liga Premier. Namun, Suarez gagal mencetak golnya yang ke-32 di Liga Premier dari tendangan bebas cepatnya meskipun bola sudah masuk ke dalam gawang.
Setelah Suarez dilanggar di pinggir lapangan, Liverpool mendapat hadiah tendangan bebas.
Suarez melihat penjaga gawang Newcastle, Tim Krul, teralihkan. Dengan cepat Suarez melakukan lob dengan kaki kanannya dan mengarah secara akurat ke gawang Newcastle.
Itu adalah momen jenius dari salah satu striker terbaik di Amerika Selatan, yang membuktikan kualitas kelas dunia. Kakinya begitu hebat dalam memainkan bola, bahkan tendangan lob dari posisi yang cukup jauh. Suarez berhasil melakukannya meski dalam rentang waktu yang sangat singkat.
Penggemar Liverpool akan tetap mengingat gol indah Suarez yang dianulir tersebut. Bisa dibilang gol bola lob Suarez saat itu adalah yang terbaik di Liga Premier, meski tidak diakui oleh wasit.
Tampaknya gol itu dianulir karena wasit mengira bola itu masih bergulir, meskipun tayangan ulang menunjukkan bahwa bola itu mungkin baru saja berhenti bergerak saat Suarez melakukan eksekusi bola lob ke gawang Newcastle. Sepertinya gol itu layak dihitung.
Musim terakhir Suarez di Liverpool berakhir dengan patah hati
Liverpool menyelesaikan musim dengan kemenangan 2-1 atas The Magpies, tetapi itu adalah musim terakhirnya dengan patah hati bagi Suarez dan rekan setimnya di Liverpool.
Dua minggu sebelum pertandingan liga terakhir klub melawan Newcastle, Liverpool menderita kekalahan 2-0 di kandangnya sendiri saat menjamu Chelsea di Anfield.
Pasukan asuhan Brendan Rodgers kemudian membuang keunggulan tiga golnya saat melawan Crystal Palace seminggu kemudian. Situasi tersebut membuat Manchester City tetap unggul di puncak klasemen dalam perjalanan menuju gelar juara Liga Premier.
Tidak lama kemudian Suarez melanjutkan kesepakatan kepindahannya dari The Reds dengan nilai transfer sebesar 75 juta pounds (Rp 1,5 triliun) ke Barcelona pada Juli 2014.
Dia tetap menyeberang ke Spanyol walau menjalani empat bulan masa hukumannya karena menggigit Chiellini di Piala Dunia.
Suarez akan selalu dikenang pendukung setia The Reds di Anfield. Mereka tidak akan pernah melupakan bahwa pemain berbakat tersebut adalah salah satu pemain paling dicintai selama masa tugasnya periode 2011-2014.