Ini berawal saat Hungaria membuat UU menentang konten LGBT. Akibatnya, dikecam Uni Eropa.
Gelaran Euro 2020 bertepatan dengan keputusan Pemerintah Hungaria pimpinan PM Viktor Orban, byang mengeluarkan undang-undang tentang larangan penggambaran homoseksualitas kepada anak di bawah 18 tahun.
Benar atau Salah? Ini Penjelasan untuk Kartu Merah Matthijs de Ligt
Namun, bertentangan dengan beberapa laporan di media Belanda, UEFA ingin mengklarifikasi bahwa mereka tidak melarang simbol pelangi dari zona penggemar di Budapest. Mereka menyebut Fanzone berada di bawah tanggung jawab otoritas setempat.
Momen Suporter Pansos Bikin Kecelakaan di Balapan Tour de France
Bagi Uni Eropa dan negara-negara liberal seperti Jerman, Prancis, atau Belanda, apa yang terjadi di Hungaria tidak masuk dalam logika mereka. Terbukti, pemerintahan mereka berlomba-lomba mengecam Hungaria. "Mereka seharusnya dikeluarkan dari keluarga Uni Eropa," ucap PM Belanda, Mark Rutte.
Itu mengikuti klaim nyanyian homofobik melalui kekalahan mereka sebelumnya oleh Portugal. Apalagi, ada satu kelompok besar pendukung garis keras yang mengadakan pawai memprotes gerakan antirasialisme minggu lalu. Mereka memasang spanduk penolakan berlutut sebelum kick-off.
Netherlands captain Georginio Wijnaldum speaks out on the important message behind the rainbow armband he will wear this weekend against Czech Republic... ?️?? pic.twitter.com/5cRJKGKJ6m
— SPORTbible (@sportbible) June 25, 2021