Kolaborasi Di Stefano dan Puskas tak terbantahkan.
Formasi paling populer dalam sepakbola adalah 4-4-2. Formasi tersebut dinilai sangat baik dalam menciptakan keseimbangan pola permainan tim.
Dengan menempatkan empat bek, dan empat pemain tengah yang biasa dibagi menjadi dua posisi gelandang dan dua posisi sayap membuat rotasi pertahanan menjadi lebih maksimal dalam formasi tersebut.
Ditempatkannya dua pemain di posisi depan membuat formasi 4-4-2 menjadi formasi terfavorit yang sering digunakan oleh sederet pelatih top sepakbola. Sederhana saja, dengan hadirnya dua striker dinilai lebih mampu membuat intensitas pola serangan menjadi lebih dominan dalam permainan tim.
Di samping keunggulan formasi 4-4-2 tersebut, melalui formasi inilah terlahir duet striker terbaik di dunia. Sebab, formasi ini selalu menghadirkan dua striker sebagai tumpuan pola serangannya. Berikut adalah 30 daftar duet striker terbaik sepanjang sejarah sepakbola:
30. Luis Suarez – Klaas-Jan Huntelaar (Ajax)
29. Demba Ba – Papiss Cisse (Newcastle)
28. Robbie Keane – Dimitar Berbatov (Tottenham)
27. Michael Owen – Emile Heskey (Liverpool)
26. Alexis Sanchez – Antonio di Natale (Udinese)
Suarez muda pernah mencetak 22 gol selama masa tugasnya bersama Ajax pada musim 2007/2008. Kemudian, Huntelaar selaku rekan setimnya mencetak 36 gol.
Para pencinta sepakbola tidak akan pernah melupakan nama Ba dan Cisse, striker andal yang pernah dimiliki Newcastle. Tetapi, kurangnya trofi membuat mereka hanya berada di posisi ke-29.
Keane dan Berbatov secara teknis sangat sempurna untuk dinobatkan sebagai duet striker terbaik sepanjang masa. Namun, karena perolehan prestasi juara yang sangat minim, mereka hanya bertengger di posisi ke-28.
Owen dan Heskey adalah kombinasi pemain berpostur 'kecil dan besar' terbaik yang pernah ada. Bahkan, mereka sukses mencetak 171 gol bersama dalam lima tahun masa tugasnya di Liverpool.
Sebelum Sanchez pindah ke Barcelona, dia tampil impresif di Serie A bersama Udinese bersama Antonio di Natale. Mereka sempat dikenal dengan sebutan duo striker terbaik di Serie A.
25. Luis Suarez – Daniel Sturridge (Liverpool)
24. Hulk – Radamel Falcao (Porto)
23. Marcelo Salas – Ivan Zamorano (Chile)
22. Romelu Lukaku – Lautaro Martinez (Inter)
21. Grafit – Edin Dzeko (Wolfsburg)
Suarez dan Sturridge hampir membawa Liverpool sukses meraih gelar juara di Liga Premier musim 2013/2014. Seandainya itu terjadi, mereka akan jauh berada di posisi lebih tinggi dalam daftar ini.
Pada 2010/2011, dua striker ikonik Hulk dan Falcao bergabung untuk membawa Porto meraih treble.
Duo striker tim nasional yang langka datang berikutnya dari Chile, Salas dan Zamorano. Mereka sukses membawa negaranya ke putaran final Piala Dunia 1998.
Ada yang unik di posisi ke-22 meskipun sukses membawa klubnya menjuarai Serie A. Dua penyerang terbaik Inter Milan, Lukaku dan Martinez, hanya mampu duduk di posisi ke-22 sebab koleksi golnya yang kurang mendongkrak.
Dzeko akan selalu dikenang oleh penggemar Manchester City karena kesuksesannya membawa klub memenangkan Liga Premier. Namun, penyerang Bosnia-Herzegovina itu lebih dulu melakukannya bersama Wolfsburg bersama mitra terbaiknya, Grafite.
20. Wayne Rooney – Dimitar Berbatov (Manchester United)
19. Diego Tristan – Roy Makaay (Deportivo La Coruna)
18. Sergio Aguero – Diego Forlan (Atletico Madrid)
17. Alan Shearer – Chris Sutton (Blackburn Rovers)
16. Diego Milito – Samuel Eto'o (Inter)
Setelah Cristiano Ronaldo dan Carlos Tevez pergi, Rooney dan Berbatov tetap bertahan. Mereka membawa Manchester United meraih kemenangan.
Duet striker terbaik yang tak pernah terlupakan lainnya adalah Tristan dan Makaay. Mereka sukses memenangkan gelar La Liga bersama Deportivo La Coruna. Keduanya juga terbukti menjadi paling berbahaya di Liga Champions.
Aguero dan Forlan menghabiskan empat musim bersama di Atletico dengan mencapai puncaknya pada musim 2008/2009. Mereka mencetak total 49 gol di liga saat Forlan memenangkan Sepatu Emas Eropa.
Alan Shearer dan Sutton juga pernah dinobatkan sebagai duo striker terbaik saat bertugas bersama Blackburn.
Sementara Jose Mourinho pantas mendapatkan pujian atas performa luar biasa yang ditampilkan duo striker Milito dan Eto'o dalam memenangkan gelar ganda Serie A dan Liga Champions.
15. Romario – Hristo Stoichkov (Barcelona)
14. Kevin Keegan – John Toshack (Liverpool)
13. Andriy Shevchenko – Filippo Inzaghi (Milan)
12. Filippo Inzaghi – Alessandro del Piero (Juventus)
11. Ronaldo – Raul (Real Madrid)
Romario dan Stoichkov hanya menghabiskan satu musim di Barcelona, tetapi mereka merupakan dua striker terhebat di generasi mereka.
Keegan dan Toshack menjadi legenda di Liverpool sepanjang 1970-an saat Liverpool memenangkan gelar liga dan Piala Eropa.
Shevchenko dan Inzaghi membawa Milan ke Liga Champions 2003, tetapi menjadi korban kekalahan Liverpool dua tahun kemudian di final.
Inzaghi juga sukses membangun kerjasama yang luar biasa dengan Del Piero di Juventus sebelum pindah ke San Siro. Dengan Zinedine Zidane di belakang mereka, Juve memenangkan gelar liga berturut-turut pada 1996/1997 dan 1997/1998, meskipun mereka kalah di final Liga Champions di kedua musim tersebut.
Ronaldo dan Raul di Real Madrid. Apalagi yang perlu kita katakan? Mereka seharusnya mendominasi segalanya, namun perlu diakui setelah Raul memutuskan meninggalkan Santiago Bernabeu, semuanya berakhir begitu saja.
10. Marco van Basten – Ruud Gullit (Milan)
9. Raul – Fernando Morientes (Real Madrid)
8. Wayne Rooney – Cristiano Ronaldo (Manchester United)
7. Kenny Dalglish – Ian Rush (Liverpool)
6. Cristiano Ronaldo – Karim Benzema (Real Madrid)
Terlepas dari cedera Van Basten, dia dan Gullit membantu Milan memenangkan gelar Serie A sepanjang 1990-an serta Piala Eropa.
Sebelum Ronaldo tiba, Raul sudah menjalin kerja sama yang tangguh dengan rekan senegaranya asal Spanyol, Morientes, di Bernabeu.
Ronaldo dan Rooney tak terbendung di Old Trafford. Mereka berdua bahkan bertemu dalam pertandingan epik di Piala Dunia 2006. Keduanya sukses membawa Manchester United ke Liga Champions pada 2008.
Siapa yang pantas untuk menggantikan Keegan yang legendaris di Anfield? Bersama rekannya Dalglish, tentu saja sangat sulit. Rush kemudian bergabung dengannya dan mereka sukses membawa Liverpool mendominasi sepakbola Inggris dan Eropa.
5. Thierry Henry – Dennis Bergkamp (Arsenal)
4. Dwight Yorke – Andy Cole (Manchester United)
3. Pele – Garrincha (Brasil)
2. Lionel Messi – Luis Suarez (Barcelona)
1. Alfredo di Stefano – Ferenc Puskas (Real Madrid)
Duet striker terbaik sekaligus yang terbesar dalam sejarah sepakbola adalah Di Stefano dan Puskas di Real Madrid.
Jika ada satu pertandingan yang dapat merangkum kemampuan luar biasa mereka, itu adalah final Liga Eropa (sebelum Liga Champions) 1960 saat melawan Eintracht Frankfurt. Mereka membawa Los Blancos menang dengan skor telak 7–3. Puskas mencetak empat gol dan Di Stefano mencetak hat-trick.
Mereka mengalahkan Messi dan Suarez, bersama dengan Neymar, yang membentuk trio paling fenomenal di dunia dengan sebutan MSN yang luar biasa di Barcelona.
Pele memenangkan tiga Piala Dunia bersama Brasil pada 1958, 1962 dan 1970. Dalam dua turnamen pertama, penampilan luar biasa Garrincha membantu Brasil menjadi tim internasional terbesar sepanjang masa.
Duet striker terbaik di dunia yang lainnya adalah Yorke dan Cole di Manchester United. Pasangan ini membawa klub meraih treble pada 1998/1999. Mereka akan selalu dikenang karena golnya yang begitu menawan saat melawan Barcelona.
Di posisi lima besar ada Henry dan Bergkamp, yang sukses membawa Arsenal mewarisi gelar The Invincibles selama musim 2003/2004 yang tak terkalahkan di Liga Premier di musim tersebut.
Dengan menempatkan empat bek, dan empat pemain tengah yang biasa dibagi menjadi dua posisi gelandang dan dua posisi sayap membuat rotasi pertahanan menjadi lebih maksimal dalam formasi tersebut.
BACA BERITA LAINNYA
Harry Kane Bocorkan Strategi Inggris Hadapi Jerman
Harry Kane Bocorkan Strategi Inggris Hadapi Jerman
28. Robbie Keane – Dimitar Berbatov (Tottenham)
BACA BERITA LAINNYA
Ketika Kylian Mbappe Menjadi Pesakitan saat Adu Penalti
Ketika Kylian Mbappe Menjadi Pesakitan saat Adu Penalti
26. Alexis Sanchez – Antonio di Natale (Udinese)
Para pencinta sepakbola tidak akan pernah melupakan nama Ba dan Cisse, striker andal yang pernah dimiliki Newcastle. Tetapi, kurangnya trofi membuat mereka hanya berada di posisi ke-29.
Owen dan Heskey adalah kombinasi pemain berpostur 'kecil dan besar' terbaik yang pernah ada. Bahkan, mereka sukses mencetak 171 gol bersama dalam lima tahun masa tugasnya di Liverpool.
Sebelum Sanchez pindah ke Barcelona, dia tampil impresif di Serie A bersama Udinese bersama Antonio di Natale. Mereka sempat dikenal dengan sebutan duo striker terbaik di Serie A.
25. Luis Suarez – Daniel Sturridge (Liverpool)
24. Hulk – Radamel Falcao (Porto)
23. Marcelo Salas – Ivan Zamorano (Chile)
22. Romelu Lukaku – Lautaro Martinez (Inter)
21. Grafit – Edin Dzeko (Wolfsburg)
Suarez dan Sturridge hampir membawa Liverpool sukses meraih gelar juara di Liga Premier musim 2013/2014. Seandainya itu terjadi, mereka akan jauh berada di posisi lebih tinggi dalam daftar ini.
Pada 2010/2011, dua striker ikonik Hulk dan Falcao bergabung untuk membawa Porto meraih treble.
Duo striker tim nasional yang langka datang berikutnya dari Chile, Salas dan Zamorano. Mereka sukses membawa negaranya ke putaran final Piala Dunia 1998.
Ada yang unik di posisi ke-22 meskipun sukses membawa klubnya menjuarai Serie A. Dua penyerang terbaik Inter Milan, Lukaku dan Martinez, hanya mampu duduk di posisi ke-22 sebab koleksi golnya yang kurang mendongkrak.
Dzeko akan selalu dikenang oleh penggemar Manchester City karena kesuksesannya membawa klub memenangkan Liga Premier. Namun, penyerang Bosnia-Herzegovina itu lebih dulu melakukannya bersama Wolfsburg bersama mitra terbaiknya, Grafite.
20. Wayne Rooney – Dimitar Berbatov (Manchester United)
19. Diego Tristan – Roy Makaay (Deportivo La Coruna)
18. Sergio Aguero – Diego Forlan (Atletico Madrid)
17. Alan Shearer – Chris Sutton (Blackburn Rovers)
16. Diego Milito – Samuel Eto'o (Inter)
Setelah Cristiano Ronaldo dan Carlos Tevez pergi, Rooney dan Berbatov tetap bertahan. Mereka membawa Manchester United meraih kemenangan.
Duet striker terbaik yang tak pernah terlupakan lainnya adalah Tristan dan Makaay. Mereka sukses memenangkan gelar La Liga bersama Deportivo La Coruna. Keduanya juga terbukti menjadi paling berbahaya di Liga Champions.
Aguero dan Forlan menghabiskan empat musim bersama di Atletico dengan mencapai puncaknya pada musim 2008/2009. Mereka mencetak total 49 gol di liga saat Forlan memenangkan Sepatu Emas Eropa.
Alan Shearer dan Sutton juga pernah dinobatkan sebagai duo striker terbaik saat bertugas bersama Blackburn.
Sementara Jose Mourinho pantas mendapatkan pujian atas performa luar biasa yang ditampilkan duo striker Milito dan Eto'o dalam memenangkan gelar ganda Serie A dan Liga Champions.
15. Romario – Hristo Stoichkov (Barcelona)
14. Kevin Keegan – John Toshack (Liverpool)
13. Andriy Shevchenko – Filippo Inzaghi (Milan)
12. Filippo Inzaghi – Alessandro del Piero (Juventus)
11. Ronaldo – Raul (Real Madrid)
Romario dan Stoichkov hanya menghabiskan satu musim di Barcelona, tetapi mereka merupakan dua striker terhebat di generasi mereka.
Keegan dan Toshack menjadi legenda di Liverpool sepanjang 1970-an saat Liverpool memenangkan gelar liga dan Piala Eropa.
Shevchenko dan Inzaghi membawa Milan ke Liga Champions 2003, tetapi menjadi korban kekalahan Liverpool dua tahun kemudian di final.
Inzaghi juga sukses membangun kerjasama yang luar biasa dengan Del Piero di Juventus sebelum pindah ke San Siro. Dengan Zinedine Zidane di belakang mereka, Juve memenangkan gelar liga berturut-turut pada 1996/1997 dan 1997/1998, meskipun mereka kalah di final Liga Champions di kedua musim tersebut.
Ronaldo dan Raul di Real Madrid. Apalagi yang perlu kita katakan? Mereka seharusnya mendominasi segalanya, namun perlu diakui setelah Raul memutuskan meninggalkan Santiago Bernabeu, semuanya berakhir begitu saja.
10. Marco van Basten – Ruud Gullit (Milan)
9. Raul – Fernando Morientes (Real Madrid)
8. Wayne Rooney – Cristiano Ronaldo (Manchester United)
7. Kenny Dalglish – Ian Rush (Liverpool)
6. Cristiano Ronaldo – Karim Benzema (Real Madrid)
Terlepas dari cedera Van Basten, dia dan Gullit membantu Milan memenangkan gelar Serie A sepanjang 1990-an serta Piala Eropa.
Sebelum Ronaldo tiba, Raul sudah menjalin kerja sama yang tangguh dengan rekan senegaranya asal Spanyol, Morientes, di Bernabeu.
Ronaldo dan Rooney tak terbendung di Old Trafford. Mereka berdua bahkan bertemu dalam pertandingan epik di Piala Dunia 2006. Keduanya sukses membawa Manchester United ke Liga Champions pada 2008.
Siapa yang pantas untuk menggantikan Keegan yang legendaris di Anfield? Bersama rekannya Dalglish, tentu saja sangat sulit. Rush kemudian bergabung dengannya dan mereka sukses membawa Liverpool mendominasi sepakbola Inggris dan Eropa.
5. Thierry Henry – Dennis Bergkamp (Arsenal)
4. Dwight Yorke – Andy Cole (Manchester United)
3. Pele – Garrincha (Brasil)
2. Lionel Messi – Luis Suarez (Barcelona)
1. Alfredo di Stefano – Ferenc Puskas (Real Madrid)
Duet striker terbaik sekaligus yang terbesar dalam sejarah sepakbola adalah Di Stefano dan Puskas di Real Madrid.
Jika ada satu pertandingan yang dapat merangkum kemampuan luar biasa mereka, itu adalah final Liga Eropa (sebelum Liga Champions) 1960 saat melawan Eintracht Frankfurt. Mereka membawa Los Blancos menang dengan skor telak 7–3. Puskas mencetak empat gol dan Di Stefano mencetak hat-trick.
Mereka mengalahkan Messi dan Suarez, bersama dengan Neymar, yang membentuk trio paling fenomenal di dunia dengan sebutan MSN yang luar biasa di Barcelona.
Pele memenangkan tiga Piala Dunia bersama Brasil pada 1958, 1962 dan 1970. Dalam dua turnamen pertama, penampilan luar biasa Garrincha membantu Brasil menjadi tim internasional terbesar sepanjang masa.
Duet striker terbaik di dunia yang lainnya adalah Yorke dan Cole di Manchester United. Pasangan ini membawa klub meraih treble pada 1998/1999. Mereka akan selalu dikenang karena golnya yang begitu menawan saat melawan Barcelona.
Di posisi lima besar ada Henry dan Bergkamp, yang sukses membawa Arsenal mewarisi gelar The Invincibles selama musim 2003/2004 yang tak terkalahkan di Liga Premier di musim tersebut.