Shaw punya ambisi besar mengalahkan Jerman.
Dari sekian banyak pelatih top di muka bumi ini, rasanya tidak berlebihan menyebut Jose Mourinho adalah salah satu yang paling kontroversial. Bek Inggris, Luke Shaw, sampai mengeluhkan sikap Mourinho yang terus mengkritiknya jelang pertemuan Inggris kontra Jerman.
Saat menjadi tamu dalam sebuah acara radio, Mourinho mengatakan kemampuan Shaw dalam mengeksekusi bola mati sangat buruk. Salah satunya saat timnas Inggris sukses meraih kemenangan menjamu Republik Ceko.
"Apa masalahnya?" kata Shaw, dikutip dari BBC. “Sepertinya dia terlalu banyak memikirkan tentang saya di kepalanya,” kata pemain berusia 25 tahun tersebut.
“Saya merasa begitu terbuka saat bertugas bersamanya,” tambah Shaw, berbicara tentang waktunya saat bermain di bawah asuhan Mourinho. “Saya pikir dia adalah pelatih yang brilian. Tetapi, Anda tahu, masa lalu adalah masa lalu. Sudah waktunya untuk pindah dan melakukan perubahan. Saya mencoba untuk pindah dan berubah menjadi lebih baik. Dia sepertinya tidak bisa melakukannya seperti saya.”
"Dia terus berbicara tentang saya, yang menurut saya cukup aneh. Bahkan, beberapa pemain mengatakan 'apa masalahnya?' dan 'mengapa dia terus berbicara?' Dia hanya perlu move-on," timpal Shaw. “Saya merasa mudah untuk mengabaikannya.”
Tak dipungkiri Shaw memiliki perkembangan pesat sebagai pilar The Three Lions di Euro 2020. Performanya kian meningkat, bahkan setelah Mourinho dipecat manajemen Manchester United pada Desember 2018.
Saat masih dipegang Mourinho, Shaw hanya meraih satu caps bersama Inggris. Padahal, Shaw saat itu berjuang keras masuk ke dalam tim utama Setan Merah. Sekarang, Shaw semakin hebat. Dia membuktikannya saat menjadi starter dalam dua pertandingan Inggris di fase penyisihan grup Euro 2020.
Sementara bersama MU, Shaw membantu Setan Merah finis di urutan kedua. Dia membawa MU terpilih sebagai Tim Terbaik Liga Premier 2020/2021, serta menjadi pemain reguler di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer.
Mourinho sendiri memilih tugas selama 18 bulan bersama Tottenham Hotspur setelah meninggalkan MU. Dia kini menjadi pelatih kepala AS Roma, meski pelatih asal Portugal itu juga bekerja sebagai pakar di Talksport selama Euro 2020.
"Apa yang dia katakan sekarang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dulu jika saya boleh jujur," kata Shaw. "Saya sudah melewatinya sekarang. Saya telah tumbuh dewasa. Tiga tahun saya bersamanya, dan saya belajar banyak. Saya merasa mudah untuk mengabaikannya sekarang, bahkan menertawakannya. Tetapi, lebih baik mengabaikannya dan melanjutkan hidupku."
Shaw telah mengalihkan perhatiannya ke pertandingan 16 besar Inggris melawan rival bebuyutan, Jerman, pada Selasa, (29/6/2021). Shaw mengaku dalam kondisi luar biasa untuk mengalahkan Der Panzer.
Shaw optimistis membungkam juara Euro tiga kali itu, sekaligus membayar kegagalan Inggris saat kalah adu penalti di Piala Dunia 1990 dan Euro 1996. “Tidak hanya bagi kami sebagai pemain, tetapi bagi seluruh bangsa untuk melihat itu akan menjadi momen paling menakjubkan,” tambahnya.
"Tentu saja apa yang terjadi di masa lalu adalah masa lalu. Tapi kami sebagai pemain, sebagai keseluruhan tim, ingin membuat cerita kami sendiri dan Anda tahu cara yang sempurna untuk memulai itu dengan mengalahkan Jerman. Kami ingin mencetak banyak gol," pungkas Shaw.
Saat menjadi tamu dalam sebuah acara radio, Mourinho mengatakan kemampuan Shaw dalam mengeksekusi bola mati sangat buruk. Salah satunya saat timnas Inggris sukses meraih kemenangan menjamu Republik Ceko.
BACA FEATURE LAINNYA
Mengenang Era Kejayaan Denmark dan Ceko pada Dekade 1990-an
Mengenang Era Kejayaan Denmark dan Ceko pada Dekade 1990-an
Saat masih dipegang Mourinho, Shaw hanya meraih satu caps bersama Inggris. Padahal, Shaw saat itu berjuang keras masuk ke dalam tim utama Setan Merah. Sekarang, Shaw semakin hebat. Dia membuktikannya saat menjadi starter dalam dua pertandingan Inggris di fase penyisihan grup Euro 2020.
BACA VIRAL LAINNYA
Taktik Jitu! Momen Saat Jermain Defoe Pura-pura Berebut Tendangan Bebas
Taktik Jitu! Momen Saat Jermain Defoe Pura-pura Berebut Tendangan Bebas
Mourinho sendiri memilih tugas selama 18 bulan bersama Tottenham Hotspur setelah meninggalkan MU. Dia kini menjadi pelatih kepala AS Roma, meski pelatih asal Portugal itu juga bekerja sebagai pakar di Talksport selama Euro 2020.
Shaw telah mengalihkan perhatiannya ke pertandingan 16 besar Inggris melawan rival bebuyutan, Jerman, pada Selasa, (29/6/2021). Shaw mengaku dalam kondisi luar biasa untuk mengalahkan Der Panzer.
"Tentu saja apa yang terjadi di masa lalu adalah masa lalu. Tapi kami sebagai pemain, sebagai keseluruhan tim, ingin membuat cerita kami sendiri dan Anda tahu cara yang sempurna untuk memulai itu dengan mengalahkan Jerman. Kami ingin mencetak banyak gol," pungkas Shaw.