Memiliki saham di klub Yunani, AEK Athens.
Tak banyak yang mengenal sepak terjang Ilie Dumitrescu, meski pria berusia 52 tahun itu adalah legenda timnas Rumania dan Tottenham Hotspur. Dumitrescu kini banting setir sebagai pedagang seni terkemuka di Tanah Airnya.
Dumitrescu sempat membela Spurs periode 1994-1995. Dia dibeli manajemen Spurs dari Steaua Bucuresti senilai 2,6 juta pounds. Saat tiba di White Hart Lane, Dumitrescu sempat mengutarakan niatnya memberi warna bagus ke kancah Liga Premier.
Sayang, Dumitrescu gagal melakukan itu. Dia justru dipinjamkan ke Sevilla pada 1995, sebelum dipatenkan West Ham United setahun kemudian. Dia juga pernah membela dua tim Meksiko, America dan Atlante, sebelum pensiun bersama Bucuresti pada 1998.
Setelah gantung sepatu, Bucuresti sempat menjadi pelatih beberapa klub seperti Apollon Limassol, AEK Athens, PAOK, hingga terakhir kali melatih Bucuresti pada 2010.
Kini, Dumitrescu tampak jarang bergelut dengan bola. Dia lebih bersinggungan dengan dunia seni setelah membangun galeri Hanul cu Tei Dumitrescu, bangunan seni yang terletak di Ibu Kota Bucharest.
Tempat itu adalah rumah bagi para pengusaha yang sedang berkembang, yang juga mencakup restoran dan bar Tea Inn yang merupakan bagian dari jaringan bisnis yang dimilikinya.
Seorang pengusaha dilaporkan menawarinya hampir 2 juta pounds (Rp 40 miliar) untuk membeli koleksi seninya yang luar biasa. Namun, mantan pemain West Ham itu menolak penawaran itu.
Dia sangat menyukai galeri itu sehingga dia menyebutnya 'rumah kedua'. Pria yang selalu berpakaian necis itu sering mengunggah foto selfie saat dirinya santai di meja dan kursi luar galerinya sambil menyeruput espresso.
Tapi, apakah pria yang membawa negaranya ke perempat final Piala Dunia 1994 ini juga memamerkan karyanya sendiri? "Ketika saya bermain di Meksiko, saya memiliki banyak lukisan. Saya menyukai kuda, kuas, cat," kata Dumitrescu, dikutip The Sun.
"Tetapi, Anda harus memiliki imajinasi dan keadaan tertentu. Saya, yang lebih temperamental ini, menyadari bahwa saya tidak memiliki bakat melukis," timpalnya.
Tidak hanya itu, dinding galerinya juga dihiasi dengan karya seni religius, lukisan minyak bunga bergaya Monet, dan gambar model telanjang seukuran aslinya.
Dia juga salah satu aktor yang mendorong proyek Art Walk Street untuk melihat karya-karya seni dipamerkan di jalanan sambil dipegang oleh model.
Dumitrescu sendiri mulai mengoleksi karya pada 2004, tahun di mana dirinya mengambil alih kepemilikan klub lokal Yunani, AEK Athens.
Diketahui putra Dumitrescu juga mengurus bisnis katering di komplek Hanul cu Tei. Bahkan, Dumitrescu sampai bekerja sama dengan Heineken untuk menyediakan bir pada acara pembukaan bisnisnya itu pada 2012.
Meski kini Dumitrescu telah sukses sebagai pelaku seni sekaligus pebisnis, dunia sepakbola tetap tidak sepenuhnya hilang dari hidupnya.
Dumitrescu, yang sejauh ini mengelola 13 klub bola dan tercatat sebagai pemain yang pernah membela timnasnya selama sepuluh tahun dengan koleksi 20 gol dalam 62 penampilan itu juga aktif sebagai bintang tamu di TV.
Dia tampil di acara Sport Special dari media Digi Sport sebagai analis sepakbola dengan tetap terlihat natural di balik jasnya.
Media sosial Dumitrescu dipenuhi dengan gambar yang menunjukkan bahwa dia menikmati kehidupan yang mewah. Dalam salah satu unggahanya, dia terlihat nyaman saat memanggang sepiring besar makanan bersama teman-teman dan menikmati anggur yang berkualitas.
Pengunjung yang datang sering mengunggah foto dengan men-tag galerinya yang berkembang pesat itu. Diketahui galeri milik Dumitrescu dapat menampung 250 orang dalam sekali kunjungan.
Dumitrescu sempat membela Spurs periode 1994-1995. Dia dibeli manajemen Spurs dari Steaua Bucuresti senilai 2,6 juta pounds. Saat tiba di White Hart Lane, Dumitrescu sempat mengutarakan niatnya memberi warna bagus ke kancah Liga Premier.
BACA BERITA LAINNYA
Dukungan Legenda Brasil untuk Mbappe, Tegakkan Kepalamu!
Dukungan Legenda Brasil untuk Mbappe, Tegakkan Kepalamu!
Seorang pengusaha dilaporkan menawarinya hampir 2 juta pounds (Rp 40 miliar) untuk membeli koleksi seninya yang luar biasa. Namun, mantan pemain West Ham itu menolak penawaran itu.
BACA FEATURE LAINNYA
Futuristik! Melihat Rumah Mewah Eden Hazard di Madrid
Futuristik! Melihat Rumah Mewah Eden Hazard di Madrid
Tapi, apakah pria yang membawa negaranya ke perempat final Piala Dunia 1994 ini juga memamerkan karyanya sendiri? "Ketika saya bermain di Meksiko, saya memiliki banyak lukisan. Saya menyukai kuda, kuas, cat," kata Dumitrescu, dikutip The Sun.
Tidak hanya itu, dinding galerinya juga dihiasi dengan karya seni religius, lukisan minyak bunga bergaya Monet, dan gambar model telanjang seukuran aslinya.
Dumitrescu sendiri mulai mengoleksi karya pada 2004, tahun di mana dirinya mengambil alih kepemilikan klub lokal Yunani, AEK Athens.
Diketahui putra Dumitrescu juga mengurus bisnis katering di komplek Hanul cu Tei. Bahkan, Dumitrescu sampai bekerja sama dengan Heineken untuk menyediakan bir pada acara pembukaan bisnisnya itu pada 2012.
Meski kini Dumitrescu telah sukses sebagai pelaku seni sekaligus pebisnis, dunia sepakbola tetap tidak sepenuhnya hilang dari hidupnya.
Dumitrescu, yang sejauh ini mengelola 13 klub bola dan tercatat sebagai pemain yang pernah membela timnasnya selama sepuluh tahun dengan koleksi 20 gol dalam 62 penampilan itu juga aktif sebagai bintang tamu di TV.
Dia tampil di acara Sport Special dari media Digi Sport sebagai analis sepakbola dengan tetap terlihat natural di balik jasnya.
Media sosial Dumitrescu dipenuhi dengan gambar yang menunjukkan bahwa dia menikmati kehidupan yang mewah. Dalam salah satu unggahanya, dia terlihat nyaman saat memanggang sepiring besar makanan bersama teman-teman dan menikmati anggur yang berkualitas.
Pengunjung yang datang sering mengunggah foto dengan men-tag galerinya yang berkembang pesat itu. Diketahui galeri milik Dumitrescu dapat menampung 250 orang dalam sekali kunjungan.