The power of netizen +62! Hanya dalam 12 jam, kehilangan 30.000 followers. Diprediksi terus turun.
Egy Maulana Vikri memastikan meninggalkan Lechia Gdansk di transfer window musim panas 2021 setelah kontraknya tidak diperpanjang. Dampaknya, followers akun Instagram resmi klub Polandia itu banjir unfollow dari netizen +62.
Setelah bermain di Polsat Plus Arena (dulu PGE Arena) pada 11 Maret 2018 untuk Lechia Gdansk II, kontrak 3 tahun Egy akhirnya tidak diperpanjang. Pemuda kelahiran Medan, 7 Juli 2000, itu kini tanpa klub dan sedang melakukan negosiasi dengan sejumlah tim Indonesia maupun luar negeri.
Dalam 3 musim berkarier di Polandia, Egy hanya mendapatkan kesempatan bermain 23 kali di Lechia II pada Liga IV (kasta kelima) dan 10 kali di Ekstraklasa (kasta tertinggi). Tidak ada gol yang dihasilkan di tim utama. Hanya ada 17 gol bersama Lechia II.
Melihat performa yang ditunjukkan plus popularitas Egy di Eropa yang tidak sebesar Indonesia, Lechia memutuskan tidak melanjutkan kerjasama dengan Egy, yang berakhir pada 30 Juni 2021. Apalagi sejak kompetisi 2020/2021 berakhir, tidak ada tanda-tanda negosiasi perpanjangan kontrak.
"Egy Maulana Vikri meninggalkan Lechia Gdansk, @egymaulanavikri terima kasih untuk semuanya dan semoga berhasil! #lechiagdansk," tulis Lechia di akun Instagram resminya, @lechia_gdansk.
Egy merespons keputusan Lechia dengan santai. Pemain yang baru saja membela tim nasional Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia itu juga sudah mengucapkan kalimat perpisahaan.
"Pelatih, ofisial, rekan tim, dan semua pendukung, terima kasih banyak untuk momen dan pengalaman yang luar biasa selama 3 tahun ini. Saya berharap yang terbaik untuk musim ini dan berharap menjadi Juara liga tahun ini," tulis Egy di Instagram resminya, @egymaulanavikri.
Kekuatan sepakbola Indonesia ada di netizen
Jika Egy bisa memahani dan menerima keputusan Lechia, ternyata tidak dengan penggemar Egy. Tanpa ada yang memerintahkan, mereka ramai-ramai unfollow akun klub berseragam hijau-putih tersebut.
Pada Rabu (30/6/2021) pukul 18.30 WIB ketika pengumuman tentang Egy dibuat, followers Lechia sekitar 302 ribu. Hanya butuh beberapa menit, pengikut akun tersebut menjadi 300 ribu. Lalu, berlanjut terus sepanjang malam hingga keesokan harinya, Kamis (1/7/2021).
Catatan menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, followers Lechia tinggal 274 ribu. Artinya, hanya dalam waktu 18 jam, Lechia kehilangan 30.000 follower. Itu diprediksi akan terus bertambah
Situasi itu tentu saja sangat disayangkan manajemen Lechia. Pasalnya, pengaruh Egy terhadap perkembangan akun Lechia tidak bisa dibantah. Statistik menunjukkan, 3 tahun lalu ketika Egy datang ke Polandia, Lechia hanya punya 32 ribu followers. Hanya dalam waktu seminggu, pengikut Lechia menjadi 205 ribu atau ada tambahan sekitar 173 ribu (662%)!
Kenaikan yang luar biasa itu sempat membuat Instagram resmi Lechia menjadi yang paling banyak di Polandia. Mereka mengalahkan klub elite di negara itu, Legia Warszawa, yang saat itu memiliki 137 ribu pengikut sekarang 221 ribu followers.
Bukan kasus pertama yang melibatkan warganet Indonesia
Apa yang terjadi pada Lechia sebenarnya bukan barang baru di media sosial. Beberapa bulan lalu ketika atlet Indonesia harus dikarantina saat turnamen bulutangkis paling bergengsi di dunia, All England, digelar netizen +62 juga melakukan aksi yang membuat banyak orang geleng-geleng kepala.
Saat itu, akun resmi All England sampai harus menghilang karena dihujani komentar pedas. Akun-akun lain yang terkait turnamen seperti BWF hingga Pemerintah Inggris juga tidak lepas dari serangan. Meski BWF sudah meminta maaf, warganet Indonesia tetap tidak terima.
Kasus lain terjadi pada Asnawi Mangkualam Bahar. Bedanya, yang ini positif. Saat diperkenalkan sebagai pemain baru Ansan Greeners, akun klub K.League 2 itu meningkat sangat signifikan.
Sebelum kedatangan Asnawi, Ansan hanya memiliki 4 ribu followers. Tapi, pada hari perekrutan Asnawi, followers melonjak menjadi 10 ribu dalam sehari. Lalu, naik menjadi 34 ribu, 50 ribu, dan sekarang 63 ribuan. Itu menjadi jumlah terbanyak diantara klub-klub Korea. Bahkan, mengalahkan klub langganan juara macam Ulsan Hyundai dengan 52 ribu pengikut.
Kejadian lainnya pernah menimpa Doan Van Hau saat mencedarai Evan Dimas Darmono pada final SEA Games 2019. Hanya butuh hitungan menit, akun Instagram pemain Vietnam itu dibanjiri kecaman dari akun Indonesia. Sebelum laga berakhir terdapat setidaknya 100 ribu komentar negatif dan kecaman untuk Doan. Mayoritas menggunakan Bahasa Indonesia.
Setelah bermain di Polsat Plus Arena (dulu PGE Arena) pada 11 Maret 2018 untuk Lechia Gdansk II, kontrak 3 tahun Egy akhirnya tidak diperpanjang. Pemuda kelahiran Medan, 7 Juli 2000, itu kini tanpa klub dan sedang melakukan negosiasi dengan sejumlah tim Indonesia maupun luar negeri.
BACA FEATURE LAINNYA
Momen Kericuhan Keluarga Timnas Prancis, Sampai Dipisahkan Keamanan
Momen Kericuhan Keluarga Timnas Prancis, Sampai Dipisahkan Keamanan
"Pelatih, ofisial, rekan tim, dan semua pendukung, terima kasih banyak untuk momen dan pengalaman yang luar biasa selama 3 tahun ini. Saya berharap yang terbaik untuk musim ini dan berharap menjadi Juara liga tahun ini," tulis Egy di Instagram resminya, @egymaulanavikri.
BACA FEATURE LAINNYA
10 Alasan Euro 2020 Menjadi Turnamen yang Menggairahkan
10 Alasan Euro 2020 Menjadi Turnamen yang Menggairahkan
Kekuatan sepakbola Indonesia ada di netizen
Jika Egy bisa memahani dan menerima keputusan Lechia, ternyata tidak dengan penggemar Egy. Tanpa ada yang memerintahkan, mereka ramai-ramai unfollow akun klub berseragam hijau-putih tersebut.
Pada Rabu (30/6/2021) pukul 18.30 WIB ketika pengumuman tentang Egy dibuat, followers Lechia sekitar 302 ribu. Hanya butuh beberapa menit, pengikut akun tersebut menjadi 300 ribu. Lalu, berlanjut terus sepanjang malam hingga keesokan harinya, Kamis (1/7/2021).
Situasi itu tentu saja sangat disayangkan manajemen Lechia. Pasalnya, pengaruh Egy terhadap perkembangan akun Lechia tidak bisa dibantah. Statistik menunjukkan, 3 tahun lalu ketika Egy datang ke Polandia, Lechia hanya punya 32 ribu followers. Hanya dalam waktu seminggu, pengikut Lechia menjadi 205 ribu atau ada tambahan sekitar 173 ribu (662%)!
Bukan kasus pertama yang melibatkan warganet Indonesia
Apa yang terjadi pada Lechia sebenarnya bukan barang baru di media sosial. Beberapa bulan lalu ketika atlet Indonesia harus dikarantina saat turnamen bulutangkis paling bergengsi di dunia, All England, digelar netizen +62 juga melakukan aksi yang membuat banyak orang geleng-geleng kepala.
Saat itu, akun resmi All England sampai harus menghilang karena dihujani komentar pedas. Akun-akun lain yang terkait turnamen seperti BWF hingga Pemerintah Inggris juga tidak lepas dari serangan. Meski BWF sudah meminta maaf, warganet Indonesia tetap tidak terima.
Kasus lain terjadi pada Asnawi Mangkualam Bahar. Bedanya, yang ini positif. Saat diperkenalkan sebagai pemain baru Ansan Greeners, akun klub K.League 2 itu meningkat sangat signifikan.
Sebelum kedatangan Asnawi, Ansan hanya memiliki 4 ribu followers. Tapi, pada hari perekrutan Asnawi, followers melonjak menjadi 10 ribu dalam sehari. Lalu, naik menjadi 34 ribu, 50 ribu, dan sekarang 63 ribuan. Itu menjadi jumlah terbanyak diantara klub-klub Korea. Bahkan, mengalahkan klub langganan juara macam Ulsan Hyundai dengan 52 ribu pengikut.
Kejadian lainnya pernah menimpa Doan Van Hau saat mencedarai Evan Dimas Darmono pada final SEA Games 2019. Hanya butuh hitungan menit, akun Instagram pemain Vietnam itu dibanjiri kecaman dari akun Indonesia. Sebelum laga berakhir terdapat setidaknya 100 ribu komentar negatif dan kecaman untuk Doan. Mayoritas menggunakan Bahasa Indonesia.