Nyatanya, perilaku buruk Veronique Rabiot sudah cukup dikenal banyak orang
Dalam pertandingan Prancis menghadapi Swiss di babak 16 besar Euro 2020, Karim Benzema meminta rekan satu timnya untuk tetap tenang, tapi cerita di tribun penonton agak berbeda, manakala ibu Adrien Rabiot berdebat dengan beberapa keluarga lain.

Veronique Rabiot mengkritik Paul Pogba atas kesalahan dalam membangun gol penyeimbang Swiss, dan jelas keluarga dari pemain Manchester United itu tersinggung. Setelah berdebat dengan keluarga Pogba, ibu Rabiot tidak berhenti dan Kylian Mbappe lah yang menjadi objek keluhan selanjutnya.

“Saya harap Anda berbicara dengan putra Anda,” ujar Veronique Rabiot kepada Wilfried Mbappe, ayah Kylian, seperti yang dilansir Le Parisien.



Setelah itu, Veronique kembali berdebat dengan keluarga Pogba, serta dengan seorang jurnalis TF1.

"Kamu juga akan mengatakan yang sebenarnya sekarang, kan?" ujar ibu Rabiot.

"Seperti yang Anda lakukan pada 2018 dengan putra saya."

Komentar yang dilontarkannya terkait dengan fakta bahwa sebelum Piala Dunia 2018 berlangsung, Adrien Rabiot banyak dikritik di media karena menolak masuk dalam daftar cadangan Didier Deschamps untuk skuad turnamen. Insiden itu membuatnya tidak dipanggil untuk tugas internasional dalam beberapa waktu sampai Deschamps akhirnya membawa pemain Juventus itu lagi pada musim dingin tahun lalu.

Insiden di masa lalu
Reputasi Veronique Rabiot untuk perilakunya yang konfrontatif memang memiliki catatan bersejarah, bagaimanapun, insiden baru-baru ini tidak akan mengejutkan mereka yang mengenalnya.

Pada tahun 2014, Paris Saint-Germain harus memanggil keamanan ketika ia menunggu Laurent Blanc di tempat parkir untuk menuduhnya karena menurunkan putranya ke tim cadangan. Veronique, sebagai agen putranya, mengancam akan melakukan tindakan hukum terhadap PSG atas masalah sepele tersebut dan juga kemudian berhasil membantah tidak dibayarnya bonus kontrak setelah ia pergi ke Juventus dengan status bebas transfer.

Perselisihannya dengan klub Paris juga pernah berlangsung di dalam kamp latihan. Wanita paruh baya  itu sempat menghadiri kamp pelatihan di Doha, meskipun sudah ada larangan keras bawah anggota keluarga dilarang berada di kamp latihan tim.

Negosiasinya yang keras juga menggagalkan harapan sang gelandang untuk pindah ke Barcelona, yang menganggap tuntutan finansialnya terlalu tinggi, dan Rabiot akhirnya mendarat di Turin.

Memang, rekam jejak Veronique Rabiot yang buruk terbilang sudah cukup umum diketahui untuk orang/pihak yang pernah berurusan dengannya, salah satunya adalah saat Rabiot berusia 15 tahun, ia menarik Rabiot muda dari akademi Manchester City karena ia merasa mereka tidak cukup percaya padanya.

Sekarang, untuk Prancis, hanya karena mengalami kekalahan dalam drama adu penalti, semua pihak disalahkan oleh ibu dari pemain berusia 26 tahun tersebut. Sekarang, adalah penting bahwa tim nasional Prancis harus menemukan cara untuk tetap bersatu dalam perpecahan yang terjadi saat ini, seperti memori di Piala Dunia 2010 silam.