Kini, pelatih kiper Man City. Dulu, main di Everton. Sempat cedera parah karena hal-hal sepele.
Bagi penggemar Liga Premier pada awal dekade 2000-an, pasti familiar dengan Richard Wright. Sempat disebut sebagai "The Next David Seaman", pria yang kini membantu Pep Guardiola di Manchester City itu pernah menggemparkan Inggris karena cedera anehnya.

Lahir di Ipswich, 5 November 1977, Wright bergabung dengan Ipswich Town pada 1995 dan menjalani debut profesional di usia 17 tahun. Dia memiliki 298 penampilan pada 1995-2001.

Penampilan bagus di Ipswich membuat Wright bergabung dengan Arsenal pada 5 Juli 2001 seharga 2 juta pounds (Rp40 ,miliar). Dia menandatangani kontrak lima tahun dan Arsene Wenger membayangkan dirinya sebagai penerus jangka panjang Seaman serta Alex Manninger.

Wright melakukan debut melawan Derby County pada 29 September 2001. Dia mencatatkan clean sheets dalam kemenangan 2-0 di Pride Park yang menempatkan timnya di puncak klasemen. Lalu, pada debut Liga Champions melawan Panathinaikos, dia menyelamatkan gawang The Gunners dari penalti Angelos Basinas untuk menang 2-1. 

Sayang, harapan Wenger untuk melihat Wright seperti Seaman gagal. Ketika Seaman cedera, Wright menjadi kiper utama The Gunners. Tapi, dia justru melakukan blunder fatal saat meninju bola ke gawangnya sendiri dalam kekalahan 2-4 dari Charlton Athletic pada 4 November 2001.

Dua minggu kemudian, dia kembali bersalah atas gol penyeimbang di injury time yang dilesakkan Gustavo Poyet pada Derby London Utara melawan Tottenham Hotspur. 

Empat hari kemudian, Wright digantikan di babak pertama karena cedera dalam pertandingan Liga Champions melawan Deportivo de La Coruna. Dia digantikan kiper muda, Stuart Taylor, dalam kekalahan 0-2. Taylor justru tampil bagus dan Wright pada akhirnya harus kehilangan status kiper kedua untuk digantikan Taylor.

Akibat serentetan kesalahan dan perpanjangan kontrak baru yang diberikan Arsenal kepada Seaman, masa depan Wright semakin suram. Pada 24 Juli 2002 dia pindah ke Everton dengan harga awal 3,5 juta pounds (Rp70 miliar) plus 1 juta pounds (Rp19 miliar) tergantu performa. 

Itu harga yang mahal untuk kiper ketiga dan penjaga gawang yang akrab dengan kesalahan sendiri. Terbukti, pada debutnya di Goodison Park, 17 Agustus 2002, dia membuat kesalahan dan memberikan gol kepada Les Ferdinand dalam hasil imbang 2-2 dengan Tottenham.

Setelah itu, kisah-kisah tentang cedera aneh Wright dimulai. Pertama, pada 13 Juni 2003. Itu Jumat tanggal 13 atau "Friday the 13th". Saat itu, dia mengalami kecelakaan aneh ketika jatuh dari loteng rumahnya. Itu melukai bahunya. Beruntung, saat itu kompetisi sudah berakhir. 

Setelah sembuh, cedera kedua datang. Kali ini di pertandingan melawan Newcastle United, 13 September 2003. Laga baru berlangung 26 menit, dia sudah mengalami masalah lutut dan harus dioperasi. Yang bikin orang geleng-geleng kepala adalah sebelum cedera, dia tidak melakukan apa-apa. 

Cedera ketiga dan yang paling aneh tercipta pada 8 Februari 2006. Saat itu, Everton akan menghadapi Chelsea. Seperti biasa, pemain melakukan pemenasan di lapangan. Tapi, berhubung kondisi lapangan sedang tidak baik akibat cuaca musim dingin, sebuah papan larang menginjak rumput di bawah mistar gawang terpasang.

Sebagai gantinya, panitia pertandingan menempatkan gawang portabel yang bisa dipindah yang umum digunakan saat pemanasan atau latihan. Alih-alih mengikuti petunjuk itu, Wright justru nekad berlatih di gawang yang terlarang.

Awalnya biasa-biasa saja. Tapi, di sebuah momen ketika harus menangkap bola di atas kepalanya, musibah terjadi. Bola berhasil dihalau keluar gawang lewat atas. Tapi, Wright justru terjatuh. Dia masuk ke gawang dan kakinya membentur papan peringatan. Engkelnya cedera!

Setelah insiden itu, kesabaran David Moyes berakhir. pada awal musim 2006/2007, dia mendatangkan Tim Howard. Meski Nigel Martyn pensiun, posisi kiper utama tidak jadi dimiliki Wright, melainkan Howard. 

Gagal menjadi kiper utama The Toffees, Wright akhirnya pergi. Dia bergabung dengan West Ham United, Southampton, Ipswich, Sheffield United, Preston North End, dan Man City. Semuanya sebagai kiper cadangan.

Dia pensiun pada 17 Mei 2016 sebagai anggota The Citizens dan tetap bertahan di Etihad Stadium untuk membantu melatih kiper-kiper muda Man City. Kemudian, dia diminta Guardiola untuk menjadi pelatih kiper di skuad utama dan sukses mendapatkan banyak piala.