Untuk pertama kalinya, kedua tim akan bertemu di Wembley dalam laga semifinal Euro 2020
Setelah mengalahkan Swiss dan Kroasia di babak sistem gugur - anak asuh Luis Enrique setidaknya membutuhkan waktu tambahan serta bababk adu penalti untuk meraih kemenangan. Kali ini mentalitas mereka benar-benar akan diuji saat menghadapi Lorenzo Insigne dan kawan-kawan yang tidak hanya solid dibelakang, namun berbahaya dilini depan.
Sepanjang musim 2020/21, Marcos Llorente sendiri bermain sebagai gelandang untuk Atletico Madrid, namun dibawah Enrique, ia dipasang sebagai bek kanan dan penempatannya benar-benar membuat penggemar bingung. Memang, tidak diragukan lagi pemain jebolan akademi Real Madrid itu mampu bermain di mana saja, namun dengan ditempatkan pada posisi yang tidak biasa ia mainkan, Llorente tidak bisa bermain maksimal dan berkontribusi sebanyak yang ia lakukan untuk Los Rojiblancos.
Namun dengan Leonardo Spinazzola yang harus pulang lebih awal ke Italia karena cedera, GIi Azzurri jelas memiliki kerentanan di sisi kiri pertahanan mereka yang bisa dimanfaatkan Llorente jika ia kembali ke tim untuk menggantikan Cesar Azpilicueta. Pemain Chelsea, Emerson Palmieri akan menjadi lawannya dan bintang Atleti itu secara statistik lebih baik. Tanpa terlalu banyak kelemahan dari tim asuhan Mancini, Luis Enrique akan tertarik untuk menguji Emerson.
Kisah Karier Patrick Vieira: dari Legenda Arsenal jadi Pelatih Crystal Palace
Alvaro Morata sangat banyak mendapat kritik atas penampilannya yang inkonsisten untuk Spanyol akhir-akhir ini, bahkan sebelum Euro 2020 berlangsung. Kepercayaan diri Morata saat ini jelas diuji meski pemain berusia 28 tahun itu mungkin akan mengatakan ia sedang dalam kondisi terbaiknya.
????? ???????????? ???? ❤️??
He Backed Morata Despite all that criticism from Media and Fans.
This isn't Spain's Golden Gen But They are playing some of The Most Entertaining Football at the moment. ?♥️ pic.twitter.com/VmFvWhFMVz— AZR (@AzrOrganization) June 28, 2021
3.Marco Verratti
Tidak ada pemain di babak semifinal Euro 2020 yang menciptakan lebih banyak peluang untuk mencetak gol dalam sebuah tim daripada pemain Paris Saint-Germain itu, dengan hanya Kevin de Bruyne yang duduk di depannya dalam tabel penciptaan peluang dengan riahan 13 poin.
Yang menarik meski Verratti sempat absen dalam dua pertandingan pertama Italia, saat melawan Turki dan Swiss plus ada penampilan impresif dari Manuel Locatelli yang menimbulkan keraguan apakah pemain berusia 28 tahun itu bisa kembali ke starting XI asuhan Mancini atau tidak, nyatanya Verratti bisa melakukannya.
Bermain bersama geladang The Blues, Jorginho dan juara Serie A musim lalu, Nicolo Barella, Verratti adalah bagian penting dari lini tengah terbaik di turnamen dan menghentikan pergerakan Verratti akan menjadi kunci untuk Spanyol mengalahkan Gli Azzurri.
2.Manajemen pressing
Hal lain yang harus dilakukan pasukan Luis Enrique jika ingin memastikan nama timnya ada di Wembley untuk kedua kalinya dalam turnamen adalah menemukan cara untuk menghentikan pressing milik Italia.
Gli Azzurri kini sudah jelas berbeda dengan yang dahulu, kini mereka menjadi tim yang agresif dan tak kenal lelah berlari serta selama sekitar 70 hingga 75 menit pertandingan, mereka mampu memberikan pressing yang sangat berbahaya. Dengan trio gelandang mereka yang kreatif dan bisa mencetak gol kapan saja, ditopang oleh Lorenzo Insigne, Ciro Immobile dan Federico Chiesa di lini depan, Italia memiliki keunggulan di banyak sisi, Spanyol jelas perlu menjadi yang terbaik untuk bisa menang.
Menyusul kesalahan Unai Simon melawan Kroasia, Italia mungkin akan memanfaatkan hal tersebut untuk bisa menumbangkan La Furia Roja.
1.Pilihan dari bangku cadangan
Mancini adalah satu-satunya pelati di Euro 2020 yang hampir menurunkan semua pemainnya, dan hanya kiper pilihan ketiga asal Napoli, Alex Meret yang belum bermain satu menit pun.
Salvatore Sirigu was subbed on in the 89th minute of Italy's game with Wales.
— ESPN FC (@ESPNFC) June 21, 2021
In 1990, Roberto Mancini was taken to the World Cup but didn't play a single minute, he is making sure none of his players experience the same feeling ? pic.twitter.com/PI7Lk5huWn
Matteo Pessina dan Chiesa datang dari bangku cadangan untuk menjadi pahlawan saat perpanjangan waktu dalam kemenangan 2-1 atas Austria di babak 16 besar, Chiesa kemudian diturunkan sejak awal pertandingan menghadapi Belgia dan kemungkinan diturunkan kembali sejak menit pertama saat menghadapi Spanyol, dengan harapan ia bisa mencetak gol untuk Gli Azzurri. Itu akan membuat Domenico Berardi, Locatelli, dan bahkan Andrea Belotti kemungkinan menjadi pilihan di bangku cadangan jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana, jadi Spanyol memang harus lebih memperhatikan lagi starting XI mereka sendiri yang akan menjadi starter.