Secara pribadi, mereka saling tidak menyukai. Tapi, di lapangan tetap profesional. Salut!
Kerja sama tim adalah aspek vital yang sangat dibutuhkan dalam permainan sepakbola. Tapi, apakah kerja sama identik dengan keharmonisan dan persahabatan? Ternyata, faktanya tidak selalu. Sebuah hal yang sangat mengejutkan ketika mengetahui bahwa terdapat beberapa rekan setim yang justru saling membenci. Tapi, mereka tetap bekerja sama dalam tim.
Ternyata, Martin Braithwaite adalah Miliarder dari Bisnis di Luar Sepakbola
1. Emmanuel Frimpong dan Samir Nasri
Skandal ini terjadi di Arsenal era Arsene Wenger. "Bagi saya, sebenarnya tidak pernah menyukai Nasri dan saya tidak akan pernah menyukai pria ini. Bahkan, jika dia memberi saya lima miliar dolar, saya tetap tidak akan menyukainya,” kata Frimpong baru-baru ini kepada The Athletic.
Nasri kemudian menelepon Frimpong setelah gelandang mengecam di media sosial terkait kepindahan ke Manchester City. "Saya mengambil telepon dan kemudian Nasri di telepon mengancam saya, mengatakan kepada saya bahwa ketika dia melihat saya, ini itu. Saya mengatakan kepadanya, 'Saya bukan salah satu pemain yang takut pada anda. Jika anda ingin kami menyelesaikannya sebagai laki-laki, kami bisa menyelesaikannya sebagai laki-laki'. Dia marah kepada saya," ujar Frimpong.
Kesal Level Dewa! Respons Fans Arsenal Lihat Aksi Emi Martinez di Copa America
2. Teddy Sheringham dan Andy Cole
Ketika di lapangan bersama-sama, pasangan itu mencetak gol setiap 84,8 menit. Tapi, permusuhan mereka diketahui publik ketika Cole manggantikan Sheringham di pertandingan bersama Inggris. Itu karena aksi jabat tangan yang terkesan melecehkan.
"Saya lebih suka duduk dan minum secangkir teh dengan Neil Ruddock, yang mematahkan kaki saya di dua tempat pada 1996, daripada dengan Teddy Sheringham," kata Cole.
3. Lothar Matthaeus dan Stefan Effenberg
Duo pemain andalan timnas Jerman yang pernah bersama di Bayern Muenchen dikenal sebagai musuh, meski berhasil menjaga profesionalisme di lapangan. Permusuhan itu gara-gara buku Effenberg yang menyatakan "Apa yang diketahui Lothar Matthaeus tentang sepak bola". Itu diikuti oleh halaman kosong. Sejak saat itu hubungan keduanya benar-benar bagaikan jurang yang memisahkan dua gunung.
4. Craig Bellamy dan John Arne Riise
Pada malam tim di Barcelona, Riise menolak permintaan Bellamy agar dia bernyanyi karaoke. Akibatnya, Bellamy masuk ke kamar hotel Riise dan memukul pantat orang Norwegia itu dengan tongkat golf. Sebuah "thwack", seperti yang dijelaskan Bellamy dalam autobiografinya.
Kedua pemain itu kemudian mencetak gol dalam kemenangan 2-1 yang terkenal di Camp Nou, dengan selebrasi Bellamy menjadi sorotan khusus. Itu adalah selebrasi bermain golf.
?: John Arne Riise opened up about his notorious 'Golf Club' incident with Craig Bellamy in his new book 'Running Man' - it lives up to expectation. ? #lfc pic.twitter.com/nRS9J6GjU6
— lfcstuff (@stuffIfc) December 28, 2018
5. Arjen Robben dan Robert Lewandowski
Bagi sebagian orang, gaya Robben bisa membuatnya menjadi pemain yang membuat frustrasi siapapun yang menjadi lawa. Dan, berada dalam satu tim dengan Lewandowski tentu akan jadi duet paling mematikan di sepakbola.
Tapi, apa yang dilihat di lapangan ternyata berbeda dengan yang ada di kehidupan nyata. Pemain Polandia itu secara teratur tampak frustrasi dengan keegoisan Robben. Bahkan, mereka kesulitan hanya untuk sekedar membangun koneksi di dalam maupun luar lapangan.
6. Jens Lehmann dan Manuel Almunia
Lehmann terkenal tidak suka bermain biola dan populer karena berselisih dengan Oliver Kahn di tmnas saat bersaing untuk jersey No.1. Ternyata, Almunia, yang secara luas dianggap sebagai salah satu yang terbaik di ruang ganti Arsenal, mengatakan dirinya tidak tahu mengapa Lehmann memiliki permusuhan seperti itu terhadapnya.
Tidak ada yang tahu mengapa mereka bermusuhan. Orang hanya paham bahwa mereka tidak saling bicara di kehidupan sehari-hari.
Former Arsenal keeper Almunia has nothing but praise for an old rival! pic.twitter.com/KnkqBXdKVN
— Goal (@goal) December 19, 2017
7. Romario dan Edmundo
Romario didatangkan kembali oleh Vasco da Gama pada 1999 untuk bermitra dengan Edmundo dalam posisi penyerang. Tapi, justru permusuhan mereka yang dibicarakan orang
Itu karena Edmundo menggantikan Romario di skuad Brasil untuk Piala Dunia 1998. Romario kemudian memasang gambar kartun besar Edmundo di pintu toilet di sebuah bar di Rio de Janeiro. Ternyata, itu sebuah lelucon yang tidak berjalan dengan baik. Mereka berdebat melalui pers.
8. William Gallas dan Kolo Toure
Perseteruan antara Toure dan Gallas berlangsung sangat serius sehingga keduanya tidak berkomunikasi saat berada di lapangan. Dilaporkan bahwa penyebabnya adalah Gallas yang menyalahkan Toure saat hasil imbang 2-2 dengan Birmingham.
Tapi, pemain Pantai Gading itu menolak untuk mengungkapkan alasan sebenarnya. "Jika kita mulai membicarakannya, maka itu akan menjadi cerita besar," ucap kakak Yaya Toure itu.
9. Zlatan Ibrahimovic dan Rafael van der Vaart
Tidak mungkin mengesampingkan Zlatan dari yang satu ini. Sebab, pertengkarannya dengan Van der Vaart adalah salah satu yang ikonik dan dikenang orang hingga bertahun-tahun kemudian.
Rekan satu tim di Ajax, pasangan ini tampil melawan satu sama lain dalam pertandingan persahabatan internasional, dengan Van Der Vaart mengklaim Ibrahimovic sengaja melukainya. "Dia mengklaim di surat kabar bahwa saya sengaja melukainya. Omong kosong macam apa itu?" tulis orang Swedia itu dalam autobiografinya.
Pasangan itu mengadakan pertemuan dengan Ronald Koeman dan Ibrahimovic kalah. Dia mengancam akan mematahkan kaki Van der Vaart jika tidak meminta maaf.