Idenya dari Michel Platini saat jadi bos UEFA. Ternyata, banyak masalahnya. Apa saja itu?
Sejak kick-off di Stadio Olimpico, Roma, pada 11 Juni 2021, Euro 2020 kini sudah menginjakkan kaki di pertandingan final. Mayoritas pertandingan berjalan lancar, tanpa ada kejadian yang mencedarai sportivitas. Tidak ada kerusuhan. Begitu pula perkelahian massal di lapangan.
6 Momen Kontroversial Mario Balotelli di Sepakbola, Mungkinkah Terulang di Turki?
Dengan 11 negara berbeda yang melaksanakan, yaitu Inggris, Italia, Azerbaijan, Rusia, Spanyol, Rumania, Belanda, Skotlandia, Denmark, Hungaria, dan Jerman, ada beberapa tim yang merasa menjadi anak tiri. Pasalnya, mereka harus berpindah dari satu negara ke negara lain untuk berlaga.
Perjalanan Panjang Inggris Selama 55 Tahun Akhirnya Sampai ke Final
Swiss contohnya. Mereka jadi negara yang menempuh jarak perjalanan paling jauh di turnamen tahun ini dengan 15.486 km. Ini terjadi karena Swiss harus berlaga di empat negara berbeda, yaitu Italia, Azerbaijan, Rumania, dan Rusia sebelum tersingkir di perempat final.
Sebaliknya, ada negara dengan jarak perjalanan terpendek. Sebut saja Skotlandia, yang hanya menempuh 1.108 km. The Tartan Army hanya memainkan laga di Hampden Park dan Wembley.
"Ini juga tidak adil bagi para pendukung yang harus berada di Roma (Italia) dan kemudian berpindah ke Baku (Azerbaijan) beberapa hari kemudian. Itu penerbangan 4,5 jam dengan regulasi, yurisdiksi, mata uang yang berbeda. Ada yang anggota Uni Eropa. Ada juga yang bukan. Jadi, itu tidak mudah," beber Caferin.
Ceferin juga menyatakan tidak bisa mengubah format Euro 2020 begitu saja. Pasalnya, hal tersebut sudah diputuskan sebelum dirinya menjadi Presiden UEFA. Ceferin baru diangkat menjadi Presiden UEFA pada 2019 dengan masa jabatan hingga 2023.
"Itu adalah format yang diputuskan sebelum saya datang (menjadi Presiden UEFA) dan saya menghormatinya. Ini adalah ide yang menarik, meski sangat sulit diterapkan. Saya tidak berpikir kami akan menerapkannya lagi," ujar Caferin.
Ide menggelar Euro 2020 di banyak negara diumumkan Platini saat menggelar sesi konferensi pers di Donbass Arena, Donetsk, pada salah satu pertandingan Euro 2012 di Polandia-Ukraina. Saat itu, legenda Prancis tersebut menggunakan alasan nostalgia dan untuk merayakan Euro 2020 secara bersama-sama di seluruh Eropa.
?️ "The format of this Euros is wrong..."
— Sky Sports (@SkySports) July 10, 2021
UEFA chief Aleksander Čeferin has admitted the multi-nation #EURO2020 format has not worked and won't be repeatedpic.twitter.com/0PqMgFaQJX