Candaan Bonucci tentang resep keberhasilan Italia.
Wakil kapten Italia, Leonardo Bonucci, terus menyiksa penggemar Inggris yang hancur setelah kekalahan di final Euro 2020. Bonucci mengatakan kepada mereka untuk ‘makan lebih banyak pasta’ sebagai kunci keberhasilan Gli Azzurri.

Pasukan Roberto Mancini memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka saat ini menjadi 34 pertandingan, apalagi setelah Italia mengalahkan Inggris melalui adu penalti di final Euro 2020 di Wembley.

Bonucci, yang menjalin kemitraan hebat dengan Giorgio Chiellini di lini belakang Italia, mengejek penggemar Inggris setelah Gli Azzurri mengamankan gelar Euro 2020.

Bintang Italia berusia 34 tahun itu tertangkap kamera sedang berteriak 'akan datang ke Roma' mengacu pada slogan ikonik penggemar Inggris sebelumnya.



Bonucci terus menyerang pendukung The Three Lions ketika Italia mengambil pangkuan kehormatan mereka di Wembley. "Lebih banyak pasta! Kita perlu makan lebih banyak pasta!" ujar bek Juventus tersebut.



Italia melakukan comeback sensasional melawan Inggris setelah Luke Shaw mengejutkan pasukan Mancini dengan gol pembuka di dua menit pertama.

Bonucci memanfaatkan kesempatan itu di babak kedua saat dirinya membatalkan gol pembuka Shaw. Keberhasilan itu membangun momentum dan kepercayaan diri Gli Azzurri melawan Inggris saat pertandingan berlanjut di babak tambahan hingga adu penalti.

Domenico Berardi, Bonucci dan Federico Bernardeschi semuanya maju untuk adu penalti. Mereka berhasil mengonversi tendangan penalti masing-masing.

Namun, Andrea Belotti dan Jorginho hanya bisa menonton saat penalti mereka diselamatkan oleh Jordan Pickford.

Sementara Harry Kane dan Harry Maguire termasuk di antara pengambil penalti Inggris dan berhasil mencetak gol melewati Gianluigi Donnarumma dalam adu penalti.

Sayang, Marcus Rashford gagal mengeksekusi penalti untuk Inggris sebelum Donnarumma menyelamatkan upaya tendangan penalti Jadon Sancho dan Bukayo Saka.

Berbicara setelah kemenangan Italia, Bonucci menjelaskan kemenangan atas Inggris seperti ‘lapisan gula yang membuat kami menjadi legenda’. "Gol bersejarah adalah mimpi yang menjadi kenyataan dan pujian diberikan kepada pelatih, seluruh skuad,” timpalnya, dilansir Sportbible.com.

“Ketika kami berkumpul di Sardinia, ada sesuatu yang berbeda dibandingkan dengan masa lalu,” ungkapnya. “Kami perlahan-lahan mendapatkan kepercayaan diri, kepastian, persatuan. Ini adalah lapisan gula pada kue yang membuat kami menjadi legenda."