Semuanya berperan penting, namun pertarungan di lini tengah menjadi pembeda
Berbicara soal pemain, Euro 2020 dipenuhi dengan beberapa penampilan individu dan tim yang luar biasa. Raksasa Eropa seperti Prancis, Belanda, Jerman dan Portugal, dengan sejumlah besar pemain kelas dunia di skuad mereka, justru tersingkir lebih awal, sementara tim yang mampu bertahan hingga ke final juga tak lepas dari peranan para pemainnya, salah satunya yang bermain sebagai gelandang.
Kelakuan Giovanni Di Lorenzo Jelang Pesta Italia di Euro 2020
Paul Pogba memang bukan pesepakbola yang konsisten. Mantan pemain Juventus itu memang memiliki kontrol bola yang bagus dan kemampuannya untuk menavigasi ruang sempit kadang-kadang bisa luar biasa, tapi ia juga memiliki kebiasaan kehilangan bola di area berbahaya.
Pogba juga menampilkan permainan kelas dunia saat melawan tim kuat seperti Jerman, Portugal dan Swiss. Terhitung, ia telah memberikan lima umpan akurat di Euro 2020, paling banyak di antara pemain mana pun di turnamen. Pogba juga memenangkan dua penghargaan man of the match selama turnamen berlangsung.
5 Bintang Barcelona Siap Dilepas Akibat Masalah Finansial
Italia memiliki banyak gelandang kreatif dalam skuad mereka saat ini dan itulah mengapa absennya Verratti tidak terasa dalam dua pertandingan pertama Azzurri di Euro 2020. Manuel Locatelli, yang menggantikan Verratti, memainkan peran utama dalam kedua kemenangan yang diraih Italia pada babak penyisihan grup. Verratti baru kembali bermain saat Azzurri melawan Wales dan menghasilkan penampilan yang impresif.
Pemain PSG itu memenangkan delapan tekel di Euro 2020 dan juga menciptakan peluang paling banyak selama Euro 2020 dengan 14 peluang.
Marco Verratti has created more chances than any other player at #EURO2020.
???????.#EURO2020 #ITA #ENG pic.twitter.com/yDvyZBvkcW— Goal (@goal) July 11, 2021
3.Declan Rice (Inggris)
Rice dibawa ke turnamen berkat penampilannya yang solid bersama West Ham United musim lalu. Sahabat Mason Mount itu berperan penting dalam kualifikasi The Hammers untuk Liga Eropa musim 2021/22.
Pemain berusia 22 tahun itu hampir selalu turun untuk Inggris dalam setiap pertandingan di Euro 2020 dan melakukan pekerjaan yang luar biasa di lini tengah. Beroperasi sebagai gelandang penghancur bersama Kalvin Phillips, Rice membuat 12 intersepsi selama turnamen.
Ia juga memenangkan tujuh tekel dan merupakan salah satu pemain terbaik Inggris di final melawan Italia, meski harus ditarik keluar pada babak kedua. Rice juga berperan penting dalam catatan tidak kebobolan timnas Inggris selama Euro 2020.
2.Pedri (Spanyol)
Sebelum Euro 2020 dimulai, pemain bernama lengkap Pedro González López itu telah membuat orang-orang membandingkan dirinya dengan Andres Iniesta atau pun Xavi Hernandez. Ia adalah pemain yang menggantikan peran Thiago Alcantara dari tim utama dan merupakan pemain terbaik La Roja di lini tengah selama turnamen berlangsung.
"Apa yang telah dilakukan Pedri di turnamen ini, pada usia 18 tahun, belum ada yang melakukannya. Bahkan Andres Iniesta tidak melakukannya; itu luar biasa, unik” ujar Luis Enrique.
Pedri dinobatkan sebagai Young Player of the Tournament. Kontrol bola, dribbling, dan jangkauan umpannya semuanya patut dicontoh, tanpa disadari ia juga sudah menjadi salah satu aset penting Spanyol saat ini.
Selama turnamen, Pedri telah menghasilkan lima peluang penciptaan gol untuk rekan-rekannya, yang terbanyak dari pemain mana pun. Ia juga konsisten dengan akurasi umpannya yang mencapai 91% di turnamen dan menciptakan tiga peluang besar.
Young Player of the Tournament ?
— UEFA EURO 2020 (@EURO2020) July 11, 2021
?? Sum up Pedri at EURO 2020 in one word ?@SeFutbol | #ESP | #EURO2020 pic.twitter.com/RYcGH1ZAvO
1.Jorginho (Italia)
Italia tidak diragukan lagi memiliki lini tengah terbaik di Euro 2020 dan Jorginho yang sedang dalam performa terbaik ternyata menjadi salah satu senjata paling mematikan milik Gli Azzurri. Sang maestro lini tengah Chelsea itu sangat baik dalam segala hal terkait perannya sebagai playmaker.
Mantan pemain Hellas Verona itu sangat mahir secara teknis sehingga ia mampu bersinar tidak hanya ketika Italia mendominasi pertempuran di lini tengah tetapi juga ketika mereka dalam keadaan tertinggal. Jorginho mampu berlari tanpa lelah selama 90 menit lebih dan ia telah menempuh jarak 86,6 km, yang merupakan jarak tempuh berlari paling tinggi ketimbang pemain mana pun selama Euro 2020.
Pemain berusia 29 tahun itu juga menyelesaikan 497 operan, tertinggi kedua di turnamen, dengan akurasi 93%. Jorginho juga berada di puncak daftar pelanggaran yang dilakukan di Euro 2020 dengan 18 pelanggaran. Jorginho yang memenangkan Liga Champions bersama Chelsea musim lalu, juga mencetak rekor baru di Euro 2020, di mana ia menjadi pemain dengan jumlah intersepsi terbanyak di turnamen Kejuaraan Eropa sejak perusahaan analisis olahraga, Opta mulai mengumpulkan data, yakni dengan 25 intersepsi.
Jorginho has set a new record for the most interceptions made at a single European Championship tournament (25) since Opta data has been collected (1980).
— Squawka Football (@Squawka) July 12, 2021
One more than Marcel Desailly at Euro 1996. ? pic.twitter.com/HT4TUQWJgt