Terdengar seperti rencana yang jenius. Cuma sayang berhenti di angan-angan
Dalam menjalankan misi adu penalti, beberapa pelatih punya pikiran yang maju dengan menganggap usia bukanlah faktor penghambat atau pendukung keberhasilan. Netral saja. Dalam arti kata lain, mental dan keberuntungan akan selalu diuji seberapapun muda atau seberapapun tua seorang pemain.
Sebuah penalti adalah sebuah pertaruhan. Dan Gareth Southgate harus membayar mahal keputusannya ketika menunjuk 3 pemain muda dari 5 eksekutor timnas Inggris, yang mana mereka gagal menunaikan tugasnya dalam baku tembak melawan Italia.
Hasilnya Inggris terpojok dan mereka harus menunggu lebih lama lagi untuk bisa mengangkat trofi internasional yang mereka idam-idamkan.
Pemain Muda Eksekutor Inggris
Pemain yang lebih berpengalaman belum mengambil penalti ketika Saka melihat usahanya diselamatkan oleh Gianluigi Donnarumma. Sebelumnya Jadon Sancho dan Marcus Rashford juga gagal menjebloskan bola ke kiper berusia 22 tahun itu.
Keputusan yang diambil oleh Southgate tentu menimbulkan tanda tanya besar di antara banyak penggemar, pakar dan bahkan pemain sendiri.
Tetapi sebagai juru taktik yang punya perangkat pikiran, Southgate punya alasan tersendiri untuk memilih pemain-pemain muda, terutama Saka, yang meskipun sebelumnya pemain Arsenal itu tidak pernah mengambil penalti untuk timnas senior Inggris.
Menurut Daily Mail, para pemain Inggris memang telah mempersiapkan segala halnya termasuk berlatih adu penalti setiap sesi latihan berat selesai.Bahkan hal itu dilakukan sejak September lalu.
Dan dari situlah Southgate punya data yang ia jadikan pegangan.
Sementara itu, Saka mendapat panggilan pertamanya untuk timnas pada bulan Oktober dan sejak bergabung dalam sesi latihan, tidak ada pemain Inggris yang memiliki catatan penalti yang lebih baik dalam latihan kecuali dirinya.
Dua pemain lain yang gagal mengeksekusi penalti untuk Inggris, Marcus Rashford dan Jadon Sancho, juga termasuk di antara pemain terbaik tim dari titik penalti di sesi latihan.
Begitulah keyakinan Southgate, ia tak bergeser dari nilai pemain saat latihan yang menurutnya menunjukkan konsistensi. Jadi bukan kebetulan kalau Southgate mengizinkan para pemain muda itu untuk beraksi.
Dan menurut laporan yang sama, pengambil penalti ketujuh untuk Inggris, jika itu terjadi, adalah Jordan Pickford, tentu hal ini melanggar tradisi umum penjaga gawang yang selalu berada di barisan terakhir untuk mengambil penalti.
Sebuah penalti adalah sebuah pertaruhan. Dan Gareth Southgate harus membayar mahal keputusannya ketika menunjuk 3 pemain muda dari 5 eksekutor timnas Inggris, yang mana mereka gagal menunaikan tugasnya dalam baku tembak melawan Italia.
BACA FEATURE LAINNYA
Dijagokan Menang Ballon d'Or, Ini yang Dikatakan Jorginho
Dijagokan Menang Ballon d'Or, Ini yang Dikatakan Jorginho
Tetapi sebagai juru taktik yang punya perangkat pikiran, Southgate punya alasan tersendiri untuk memilih pemain-pemain muda, terutama Saka, yang meskipun sebelumnya pemain Arsenal itu tidak pernah mengambil penalti untuk timnas senior Inggris.
BACA FEATURE LAINNYA
9 Pemain yang Gagal di Barcelona, tapi Sukses dengan Klub Lain
9 Pemain yang Gagal di Barcelona, tapi Sukses dengan Klub Lain
Dan dari situlah Southgate punya data yang ia jadikan pegangan.
Sementara itu, Saka mendapat panggilan pertamanya untuk timnas pada bulan Oktober dan sejak bergabung dalam sesi latihan, tidak ada pemain Inggris yang memiliki catatan penalti yang lebih baik dalam latihan kecuali dirinya.
Dan menurut laporan yang sama, pengambil penalti ketujuh untuk Inggris, jika itu terjadi, adalah Jordan Pickford, tentu hal ini melanggar tradisi umum penjaga gawang yang selalu berada di barisan terakhir untuk mengambil penalti.