Momen Kalvin Phillips memeluk Bukayo Saka benar-benar menyentuh hati
Terlepas timnas Inggris harus kalah dan Italia yang menjadi jawara, rasanya kita semua setuju untuk merasa kasihan dan bersimpati pada Bukayo Saka.

Pemain berusia 19 tahun itu memiliki tanggung jawab yang luar biasa untuk menjadi algojo penalti Inggris dalam adu penalti final Euro 2020 melawan Italia di Wembley akhir pekan lalu.

Harapan Inggris untuk memenangkan final turnamen besar pertama mereka sejak Piala Dunia 1966 tetap hidup dengan Jordan Pickford yang sukses menyelamatkan tendangan penalti Jorginho.

Namun, Saka yang menjadi penendang penalti berikutnya justru gagal melaksanakan tugasnya karena sepakannya mampu ditepis oleh Gianluigi Donnarumma, yang membuat para penggemar Inggris merasakan rasa sakit yang mendalam dan sangat kecewa.

Itu adalah momen yang sangat traumatis untuk pemain muda seperti Saka, yang sebenarnya sepanjang pergelaran Euro 2020 tampil mengesankan.

Jadon Sancho dan Marcus Rashford juga gagal mengeksekusi penalti dan beberapa penggemar yang berperilaku buruk langsung melakukan tindakan rasis kepada tiga bintang Inggris tersebut melalui hujatan di kolom komentar akun Instagram dari masing-masing pemain.

Apa kata Mikel Arteta soal Bukayo Saka?
Manajer Arsenal, Mikel Arteta, berharap bintang muda itu akan baik-baik saja setelah cobaan berat yang harus dilaluinya dalam beberapa hari terakhir.

“Kami semua, saya pikir, telah berbicara dengannya, mengirim pesan,” ujar Arteta kepada Sky Sports News.

“Dia akan baik-baik saja. Dia adalah karakter yang kuat. Dia telah menerima banyak cinta dan dukungan dari sepakbola dunia, tidak hanya dengan Arsenal tetapi juga tim nasional dan semua penggemar Inggris karena dia tidak pantas mendapatkan sesuatu seperti (apa) telah dia lalui."

Rekaman kamera taktis penalti Saka di final Euro 2020
Rasanya semua pemain hingga pelatih akan setuju untuk memaafkan kegagalan Saka dalam mengeksekusi penalti pekan lalu, dan momen penalti pemain berusia 19 tahun itu sempat direkam menggunakan kamera taktis serta banyak memunculkan hal-hal menarik jika kita melihat ulang.



Diambil dari udara untuk melihat pandangan yang berbeda di saat-saat momen paling menegangkan dalam sebuah partai final, anda bisa melihat dengan jelas bagaimana reaksi kecewa Pickford di sudut kiri bawah video tersebut.

Tampak juga salah satu asisten wasit berlari kencang untuk merebut bola pertandingan saat para pemain Italia menyerbu ke lapangan. Dan yang paling meyentuh hati, pemain Leeds United, Kalvin Phillips, adalah pemain Inggris pertama yang datang untuk menghibur Saka.



Meski rasa sakit hati jelas masih dirasakan oleh para penggemar Inggris, terutama para penggawa The Three Lions, namun Harry Kane dan kawan-kawan pasti akan melihat kembali turnamen tersebut dengan rasa bangga yang besar di masa depan.

Kini anak asuh Gareth Southgate hanya perlu fokus di ajang Piala Dunia tahun depan di Qatar.