Dua figur pemenang mewakili Real Madrid.
Ballon d'Or adalah penghargaan individu paling bergengsi dalam sepakbola. Ini adalah penghargaan yang diberikan kepada pemain terbaik dalam bisnis ini selama satu tahun kalender. Tetapi, ada kalanya penghargaan itu tidak sepenuhnya berakhir di tangan yang paling layak.
Dalam satu dekade terakhir, Ballon d'Or hampir identik dengan rivalitas Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Kedua pemain hebat ini telah berbagi duopoli atas penghargaan tersebut. Di antara mereka telah memenangkan 11 dari 12 Ballon d'Or terakhir.
Hingga tahun 1995, Ballon d'Or diberikan kepada pesepakbola terbaik Eropa. Kemudian diperluas untuk memasukkan pemain dari seluruh dunia. Meskipun penghargaan dipilih melalui sistem voting, ada banyak hak pemain yang telah dirampok dari Ballon d'Or hingga saat ini.
Mari kita lihat lima pemain yang beruntung memenangkan penghargaan Ballon d'Or.
#5 Luka Modric (Kroasia/Real Madrid) - 2018
Luka Modric memang memiliki musim yang luar biasa bersama Real Madrid dan Kroasia pada 2018. Dia memenangkan Liga Champions bersama Madrid dan memimpin Kroasia ke final Piala Dunia 2018 di Rusia. Sementara Bola Emas yang dia menangkan di turnamen empat tahunan itu memang layak diterima, Ballon d'Or seharusnya diberikan kepada orang lain.
Modric sebenarnya tidak memiliki musim yang sensasional untuk Madrid, mencetak dua gol dan memberikan delapan assist dalam 43 penampilan. Faktanya, kontribusinya tidak seberapa dibandingkan dengan kontribusi Ronaldo.
Superstar Portugal itu mencetak 44 gol, memberikan delapan assist dan merupakan pemain paling menonjol untuk Los Blancos dalam kemenangan Liga Champions mereka.
Sementara Lionel Messi, yang finis kelima dalam perebutan Ballon d'Or 2018 mencatatkan 45 gol dan 18 assist atas namanya dalam 54 penampilan untuk Barcelona. Sementara Piala Dunia merupakan faktor penentu utama, di mana Modric beruntung telah memenangkan Ballon d'Or karena dia tidak sekonsisten pesaingnya.
#4 Cristiano Ronaldo (Portugal / Real Madrid) - 2013
Cristiano Ronaldo memang memiliki musim yang fenomenal di level individu pada 2012/2013, walau Ballon d'Or bisa dengan mudah pergi ke kandidat yang lebih layak. Franck Ribery dari Bayern Muenchen tak terbendung tahun itu dan memainkan peran besar saat tim Bavaria itu memenangkan treble kontinental.
Ronaldo memang mencetak 55 gol dan memberikan 13 assist bersama Madrid dan itu sudah lebih dari cukup untuk memenangkan penghargaan bergengsi. Namun, banyak kritikus percaya kontribusi Ribery untuk Bayern tahun itu terlalu diabaikan.
Bermain sebagai pemain sayap, Ribery mencetak 11 gol dan memberikan 23 assist dalam 43 penampilan di semua kompetisi Bayern pada musim 2012/2013. Mereka memenangkan Bundesliga, Liga Champions, DFB Pokal, dan Piala Super DFB. Ribery adalah salah satu pemain paling penting Bayern saat memenangkan trofi-trofi tersebut.
# 3 Lionel Messi (Argentina / Barcelona) - 2010
Ada argumen berpendapat Andres Iniesta dan Xavi pantas mendapatkan Ballon d'Or, seperti halnya Messi pada 2010. Duo Spanyol itu berperan penting dalam kemenangan Spanyol di Piala Dunia 2010, tetapi Wesley Sneijder adalah orang yang benar-benar dirampok dari Ballon d'Or.
Sneijder adalah monster di lini tengah untuk tim Inter Milan yang meraih treble pada musim 2009/2010. Mereka menantang segala rintangan untuk memenangkan Liga Champions musim itu.
Sneijder mencetak delapan gol dan 15 assist dalam 41 penampilan di semua kompetisi bersama Inter Milan musim itu. Dia pada dasarnya memainkan perannya langsung dalam 23 gol dari lini tengah untuk I Nerazzurri.
Sneijder juga mencetak lima gol di Piala Dunia 2010 saat Belanda mencapai final. Dia juga memenangkan empat penghargaan man of the match di turnamen tersebut. Pemain asal Belanda itu juga tampil luar biasa di fase-fase gugur Liga Champions dengan mencetak tiga gol dan enam assist sepanjang turnamen.
Namun, Sneijder finis keempat dalam perebutan Ballon d'Or dan bahkan tidak naik podium sama sekali.
#2 Pavel Nedved (Republik Ceko/Juventus) - 2003
Thierry Henry bisa dibilang pemain terbaik yang pernah bermain di Liga Premier, walau haknya meraih Ballon d’Or dirampok pada 2003. Penghargaan itu jatuh ke Pavel Nedved sebagai gantinya dan itu adalah keputusan yang tidak bisa disetujui oleh banyak penggemar sepakbola.
Juventus memiliki musim yang cukup baik, memenangkan scudetto dan Supercoppa Italiana. Tapi, Nedved tidak memiliki musim yang layak untuk memberinya Ballon d'Or. Gelandang itu mencetak 14 gol dan memberikan 17 assist dalam 46 penampilan di semua kompetisi untuk I Bianconeri. Dia juga pemain terbaik Juventus musim itu.
Namun, Nedved tidak setara dengan striker Arsenal. Thierry Henry mencetak 32 gol dan memberikan 28 assist di semua kompetisi. Mantan striker Prancis itu juga memenangkan Piala FA bersama The Gunners. Meskipun jumlahnya jauh lebih baik daripada Nedved, dia seperti dirampok mendapatkan Ballon d'Or.
#1 Michael Owen (Inggris/Liverpool) - 2001
Michael Owen memainkan musim 2000/2001 yang mengesankan bersama Liverpool, di mana dia memenangkan Piala FA, Piala Liga, dan Piala UEFA. Dia mencetak 24 gol bersama tim Merseyside musim itu dan perannya sangat penting bagi kesuksesan The Reds.
Namun, prestasi Owen bukan tandingan bagi striker Real Madrid, Raul. Legenda Spanyol itu berada di puncak kariernya selama waktu itu. Dia mencetak 33 gol dan memberikan delapan assist dalam 50 penampilan di semua kompetisi musim 2000/2001.
Raul juga memenangkan gelar La Liga dan mencapai semifinal Liga Champions bersama Los Blancos musim itu. Dia juga memenangkan trofi El Pichichi, sebuah penghargaan untuk pencetak gol terbanyak di La Liga. Selain itu, dia juga memenangkan Sepatu Emas Liga Champions musim itu.
Tak hanya itu, Figo juga memenangkan Supercopa de Espana dan cukup mengejutkan walau Owen yang memenangkan Ballon d'Or. Raul hanyalah striker superior dan dia tidak bisa disalahkan karena berpikir dia telah melakukan cukup banyak untuk memenangkan penghargaan individu paling bergengsi di sepakbola.
Dalam satu dekade terakhir, Ballon d'Or hampir identik dengan rivalitas Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Kedua pemain hebat ini telah berbagi duopoli atas penghargaan tersebut. Di antara mereka telah memenangkan 11 dari 12 Ballon d'Or terakhir.
BACA FEATURE LAINNYA
5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Latihan Pramusim Liverpool di Austria
5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Latihan Pramusim Liverpool di Austria
Luka Modric memang memiliki musim yang luar biasa bersama Real Madrid dan Kroasia pada 2018. Dia memenangkan Liga Champions bersama Madrid dan memimpin Kroasia ke final Piala Dunia 2018 di Rusia. Sementara Bola Emas yang dia menangkan di turnamen empat tahunan itu memang layak diterima, Ballon d'Or seharusnya diberikan kepada orang lain.
Superstar Portugal itu mencetak 44 gol, memberikan delapan assist dan merupakan pemain paling menonjol untuk Los Blancos dalam kemenangan Liga Champions mereka.
BACA BERITA LAINNYA
Manchester United Dekati Dua Pemain Jebolan Kota Madrid
Manchester United Dekati Dua Pemain Jebolan Kota Madrid
#4 Cristiano Ronaldo (Portugal / Real Madrid) - 2013
Cristiano Ronaldo memang memiliki musim yang fenomenal di level individu pada 2012/2013, walau Ballon d'Or bisa dengan mudah pergi ke kandidat yang lebih layak. Franck Ribery dari Bayern Muenchen tak terbendung tahun itu dan memainkan peran besar saat tim Bavaria itu memenangkan treble kontinental.
Bermain sebagai pemain sayap, Ribery mencetak 11 gol dan memberikan 23 assist dalam 43 penampilan di semua kompetisi Bayern pada musim 2012/2013. Mereka memenangkan Bundesliga, Liga Champions, DFB Pokal, dan Piala Super DFB. Ribery adalah salah satu pemain paling penting Bayern saat memenangkan trofi-trofi tersebut.
Ada argumen berpendapat Andres Iniesta dan Xavi pantas mendapatkan Ballon d'Or, seperti halnya Messi pada 2010. Duo Spanyol itu berperan penting dalam kemenangan Spanyol di Piala Dunia 2010, tetapi Wesley Sneijder adalah orang yang benar-benar dirampok dari Ballon d'Or.
Sneijder adalah monster di lini tengah untuk tim Inter Milan yang meraih treble pada musim 2009/2010. Mereka menantang segala rintangan untuk memenangkan Liga Champions musim itu.
Sneijder mencetak delapan gol dan 15 assist dalam 41 penampilan di semua kompetisi bersama Inter Milan musim itu. Dia pada dasarnya memainkan perannya langsung dalam 23 gol dari lini tengah untuk I Nerazzurri.
Sneijder juga mencetak lima gol di Piala Dunia 2010 saat Belanda mencapai final. Dia juga memenangkan empat penghargaan man of the match di turnamen tersebut. Pemain asal Belanda itu juga tampil luar biasa di fase-fase gugur Liga Champions dengan mencetak tiga gol dan enam assist sepanjang turnamen.
Namun, Sneijder finis keempat dalam perebutan Ballon d'Or dan bahkan tidak naik podium sama sekali.
#2 Pavel Nedved (Republik Ceko/Juventus) - 2003
Thierry Henry bisa dibilang pemain terbaik yang pernah bermain di Liga Premier, walau haknya meraih Ballon d’Or dirampok pada 2003. Penghargaan itu jatuh ke Pavel Nedved sebagai gantinya dan itu adalah keputusan yang tidak bisa disetujui oleh banyak penggemar sepakbola.
Juventus memiliki musim yang cukup baik, memenangkan scudetto dan Supercoppa Italiana. Tapi, Nedved tidak memiliki musim yang layak untuk memberinya Ballon d'Or. Gelandang itu mencetak 14 gol dan memberikan 17 assist dalam 46 penampilan di semua kompetisi untuk I Bianconeri. Dia juga pemain terbaik Juventus musim itu.
Namun, Nedved tidak setara dengan striker Arsenal. Thierry Henry mencetak 32 gol dan memberikan 28 assist di semua kompetisi. Mantan striker Prancis itu juga memenangkan Piala FA bersama The Gunners. Meskipun jumlahnya jauh lebih baik daripada Nedved, dia seperti dirampok mendapatkan Ballon d'Or.
#1 Michael Owen (Inggris/Liverpool) - 2001
Michael Owen memainkan musim 2000/2001 yang mengesankan bersama Liverpool, di mana dia memenangkan Piala FA, Piala Liga, dan Piala UEFA. Dia mencetak 24 gol bersama tim Merseyside musim itu dan perannya sangat penting bagi kesuksesan The Reds.
Namun, prestasi Owen bukan tandingan bagi striker Real Madrid, Raul. Legenda Spanyol itu berada di puncak kariernya selama waktu itu. Dia mencetak 33 gol dan memberikan delapan assist dalam 50 penampilan di semua kompetisi musim 2000/2001.
Raul juga memenangkan gelar La Liga dan mencapai semifinal Liga Champions bersama Los Blancos musim itu. Dia juga memenangkan trofi El Pichichi, sebuah penghargaan untuk pencetak gol terbanyak di La Liga. Selain itu, dia juga memenangkan Sepatu Emas Liga Champions musim itu.
Tak hanya itu, Figo juga memenangkan Supercopa de Espana dan cukup mengejutkan walau Owen yang memenangkan Ballon d'Or. Raul hanyalah striker superior dan dia tidak bisa disalahkan karena berpikir dia telah melakukan cukup banyak untuk memenangkan penghargaan individu paling bergengsi di sepakbola.