Ini daftar pemain-pemain mahal Benua Hitam. Posisi kedua paling tidak diduga.
Secara tim, kualitas permainan di Afrika tidak berbeda jauh dengan Asia atau Amerika Utara, dan sedikit di bawah Amerika Latin, apalagi Eropa. Sejauh ini, beberapa tim nasional Afrika yang mapan seperti Nigeria, Kamerun, Pantai Gading, atau Aljazair baru sanggup mencuri perhatian di panggung internasional.
Starting XI Terbaik Bintang yang Tak Pernah Raih Trofi Internasional
Berikut adalah 5 pemain Afrika termahal dalam sejarah sepakbola:
Inilah alasan Olimpiade Tokyo Gunakan Pemain Usia 24 Tahun
5. Naby Keita (Rp 1 Triliun)
Naby Keita bersinar terang di RB Leipzig dan menyebabkan minat dari klub-klub besar di seluruh Eropa. Pemain Guinea ini membantu Leipzig memantapkan diri diantara klub-klub terbaik di papan atas Bundesliga, bahkan Eropa.
Liverpool sangat tertarik untuk mendatangakan playmaker Keita. Klub akhirnya menyetujui transfernya dengan jumlah 52,75 juta pounds (Rp 1 triliun) pada 2017.
4. Pierre-Emerick Aubameyang (Rp1,1 triliun)
Pierre-Emerick Aubameyang adalah salah satu pemain yang menonjol di Bundesliga bersama Borussia Dortmund. Poin tertingginya di liga papan atas Jerman datang ketika mengungguli Robert Lewandowski untuk finish sebagai pencetak gol terbanyak 2016/2017.
Arsenal kemudian membuat penawaran padanya pada jendela transfer musim dingin dan membayar BVB dengan 56 juta pounds (Rp 1,1 triliun). Ini adalah rekor transfer untuk klub papan atas yang paling hemat di Inggris itu.
Aubameyang telah menjadi salah satu pemain yang baik bagi Arsenal. Dia telah mencetak 85 gol dari 148 pertandingan dan memenangkan Sepatu Emas Liga Premier di musim pertamanya. Pemain berusia 32 tahun itu juga ditunjuk sebagai kapten klub, meski menjalani musim yang buruk selama 2020/2021.
3. Riyad Mahrez (Rp1,2 triliun)
Riyad Mahrez adalah bagian dari tiga serangkai bersama Jamie Vardy dan N'Golo Kante, yang membantu Leicester City secara luar biasa memenangkan gelar Liga Premier pertama pada 2015/2016.
Mahrez akhirnya menyelesaikan kepindahan ke Manchester City dengan nilai 60 juta pounds (Rp1,2 triliun), yang merupakan rekor transfer klub pada musim panas 2018.
Pemain berusia 30 tahun itu telah menunjukkan kelasnya setiap kali dia diberi kepercayaan bermain. Mahrez telah mencetak 39 gol dan memberikan 37 assist dalam 142 pertandingan di semua kompetisi. Selama di Etihad Stadium dia telah memenangkan tujuh trofi utama, termasuk dua gelar Liga Premier dan tiga Piala Liga berturut-turut.
2. Cedric Bakambu (Rp1,3 triliun)
Tidak diragukan lagi ini adalah transfer paling mengejutkan dalam daftar dan salah satu yang paling aneh dalam sejarah sepakbola. Cedric Bakambu bergabung dengan klub La Liga, Villarreal, pada 2015. Dia memainkan sepakbola terbaik dalam kariernya untuk Kapal Selam Kuning sebelum bergabung dengan klub Beijing Guoan di Liga Super China pada pertengahan musim 2017/2018.
Pemain Kongo ini meninggalkan Villarreal seharga 65 juta pounds (Rp1,3 triliun setelah transfer yang berlarut-larut. Bakambu telah beradaptasi dengan sangat baik di Liga Super China. Dia telah mencetak 43 gol dalam 58 pertandingan liga dan menjadi pencetak gol terbanyak musim 2020.
#TotalAFCON2019
— CAF (@CAF_Online) June 30, 2019
And the winner of the Total Man of the Match is C. Bakambu!#ZIMCOD #FootballTogether pic.twitter.com/RwrSnwcN8m
1. Nicolas Pepe (Rp1,4 triliun)
Arsenal memecahkan rekor transfer internal pada pemain Afrika untuk kedua kalinya dalam beberapa tahun ketika membayar 72 juta pounds (Rp1,4 triliun kepada Lille untuk mendatangkan Nicolas Pepe. Pemain Pantai Gading itu bergabung dengan The Gunners pada musim panas 2019.
Transfer itu terjadi karena Pepe baru saja keluar dari musim yang spektakuler dengan mencetak 22 gol dan memberikan 11 assist dalam 38 pertandingan Ligue 1. Dia adalah salah satu dari dua pemain yang finish dengan assist dan gol dua digit di lima liga top Eropa pada musim 2018/2019.
Namun, perjalanan karier Pepe di Arsenal jauh dari kata spektakuler. Pemain berusia 26 tahun itu diganggu oleh inkonsistensi, serta pengambilan keputusan yang buruk. Ini telah menempatkan pemain berusia 26 tahun di bawah sorotan negatif dan akibatnya membuatnya tersingkir dari starting line-up dalam beberapa kesempatan.
Setelah musim debut yang mengecewakan bersama The Gunners, Pepe melangkah lebih jauh di musim keduanya. Dia adalah salah satu pemain Arsenal yang lebih baik di musim 2020/2021. Pepe mencetak 16 gol dan membuat lima assist dalam 47 pertandingan untuk The Gunners.