Ada hitung-hitungan angka yang membuat klub lain juga malas membelinya. Apakah itu?
Setelah dipusingkan dengan kontrak Lionel Messi dan kondisi keuangan klub yang terus memburuk, sekarang masalah Barcelona harus bertambah dengan memikirkan Philippe Coutinho. Klub raksasa Katalunya tersebut berkeinginan keras untuk segera menjual pemain berpaspor Brasil, tapi tidak banyak peminat.

Barcelona kini harus bekerja lebih keras membuat pengurangan tagihan upah secara besar-besaran kepada seluruh skuadnya. Hal tersebut dilakukan agar mereka dapat mendaftarkan Lionel Messi dan empat pemain lannya, yaitu Sergio Aguero, Memphis Depay, Eric Garcia, dan Emerson Royal.

Rencananya, mencarikan klub baru untuk para pemain berpenghasilan besar, tapi dengan kontribusi sedikit. Sejauh ini beberapa orang berjalan dengan lancar. Tapi,  tidak dengan Coutinho, yang sangat rumit.

Menemukan jalan keluar untuk pemain berusia 29 tahun itu, jelas merupakan misi yang dinilai mustahil. Bahkan, akan sangat menyita waktu dan menguji Direktur Sepakbola Barcelona yang baru, Mateu Alemany.

Untuk beberapa alasan seperti gaji yang terlalu besar dan nilai pembelian yang terlaku mahal hingga tercatat sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Barcelona, membuat Countinho harus segera dijual sebab performanya yang terus menurun dan cenderung merugikan klub.

Itu karena Barcelona membayar Liverpool 120 juta euro (Rp2 triliun) dengan klausul tambahan senilai 40 juta euro (Rp685 miliar) di jendela transfer musim dingin 2018. Tapi, untuk dapat menemukan klub yang mau membawanya dalam situasi saat ini, terbukti sangat sulit, bahkan dinilai mustahil.


Masalah utama adalah gaji

Tidak ada klub di dunia yang mampu membayar gajinya sebesar 20 juta euro (Rp342 miliar) per musim dan juga tidak ada klub di luar sana mau membayar biaya transfer sebesar 50 juta euro (Rp857 miliar) seperti yang diinginkan Barcelona untuk melunasi hutang mereka kepada sang pemain.

Nilai tersebut bahkan belum termasuk 40 juta euro yang masih akan diterima Liverpool sebagai tambahan. Gaji sebesar 20 juta euro tersebut jatuh tempo ketika Coutinho berkompetisi dalam 100 pertandingan untuk Barcelona. Dan, kini Coutinho telah bermain sebanyak 90 laga.

Pemain berpaspor Brasil itu harus memainkan 10 pertandingan lagi untuk mencapai target 100 pertandingannya di Barcelona untuk memicu klausul tersebut terjadi. Tapi, jelas Barcelona akan menjegalnya, penampilan terahir Coutinho dengan tim utama adalah pada 30 Desember 2020. Itu berarti klub berhasil menghindari keharusan membayar Liverpool sebesar 20 juta euro musim lalu.

Satu lagi yang sangat merugikan klub adalah fakta bahwa Coutinho masih terus dalam kondisi cedera, bahkan belum memainkan pertandingan hampir delapan bulan lamanya.

Menurut Transfermarkt, Coutinho dihargai sebesar 150 juta euro saat pertama kali bergabung dengan Barcelona. tapi sekarang hanya bernilai seperlima dari itu 30 juta euro (Rp514 miliar).


Coutinho dan pemulihan cedera lutut

Level performa Coutinho selama di Barcelona dinilai sangat mengecewakan. Dalam 90 pertandingan bersama tim utama yang dia mainkan, dia hanya mencetak 23 gol (hanya empat di Liga Champions), bermain total 5.620 menit. Beberapa waktu musim lalu dia sempat bergabung dengan Bayern Muenchen dengan status pinjaman. 

Ironisnya, bersama Bayern, dia mencetak tiga gol di Liga Champions dua di antaranya saat melawan Barcelona dalam kekalahan memalukan 2-8 di perempat final di Lisbon.

Coutinho saat ini sedang berlatih sendiri di Barcelona dan telah memasuki tahap akhir dari program pemulihan cedera meniskus yang dideritanya sejak musim lalu.