Jika tidak ada Eder, tidak mungkin CR7 angkat trofi Eropa. Di mana dia sekarang?
Siapa pahlawan Portugal saat menjuarai Euro 2016? Cristiano Ronaldo? Bukan! Joao Moutinho? Bukan. Rui Patricio? Bukan! Lalu, sia? Dia adalah Ederzito Antonio Macedo Lopes.
Pada musim panas 2016 saat final Euro digelar di Stade de France, Saint-Denis, Portugal menghadapi Prancis. Tidak diunggulkan, Portugal mengalami nasib buruk ketika babak pertama baru berlangsung beberapa menit. Sang maskot, Cristiano Ronaldo, harus ditarik keluar karema cedera.
Tanpa CR7, Portugal hanya bisa bertahan sambil sesekali melancarkan serangan balik sporadis. Tapi, Les Bleus juga tidak beruntung karena gagal menciptakan gol kemenangan selama 90 menit.
Kemudian, Pelatih Portugal, Fernando Santos, mengambil keputusan untuk mengeluarkan Renato Sanches. Gantinya, Eder. Pergantian yang langsung berjalan sesuai rencana karena Eder menciptakan satu-satunya gol di pertandingan tersebut lewat tendangan keras pada menit 109.
Bagaimana perjalanan kariernya?
Setahun sebelum turnamen, Eder bergabung dengan klub Liga Premier, Swansea Cirt, dalam kesepakatan 5 juta pounds (Rp99,8 miliar) dari SC Braga. Tapi, setelah gagal mencetak gol dalam 15 pertandingan pertama, sang striker dipinjamkan ke klub Ligue 1, Lille, untuk sisa musim itu.
Setelah hanya mencetak enam gol dalam 31 pertandingan Ligue 1, Eder dipinjamkan ke klub Liga Premier Rusia, Lokomotiv Moscow, sebelum bergabung secara permanen setahun kemudian.
Eder kemudian mencetak enam gol dalam 13 pertandingan dan itu cukup untuk membuat namanya masuk ke skuad Portugal bersama Ronaldo, Nani, Sanches, dan lainnya. Di turnamen, dia hanya menjadi pemain cadangan dan baru tampil saat ada pemain cedera.
Tapi, performa Eder setelah Euro 2016 terus menurun. Meski menjadi pahlawan di Stade de France dan bermain di kompetisi Rusia, gagal menerima panggilan untuk Piala Dunia 2018.
Penyerang itu kemudian bertahan di Lokomotiv. Tapi, di sana dia gagal mencetak gol hanya dalam sembilan pertandingan musim lalu. Selanjutnya, Eder dibebaskan pergi pada akhir musim 2020/2021 dan hingga sekarang belum memiliki klub baru di usia 33 tahun.
Tapi, Eder berharap dia tidak akan menunggu terlalu lama untuk mendapatkan klub baru. Rumornya, Brighton and Hove Albion memberi dirinya kesempatan menjalani trial. Jika bagus, mereka akan mengontrak pemain keturunan Guinea-Bissau tersebut.
Pada musim panas 2016 saat final Euro digelar di Stade de France, Saint-Denis, Portugal menghadapi Prancis. Tidak diunggulkan, Portugal mengalami nasib buruk ketika babak pertama baru berlangsung beberapa menit. Sang maskot, Cristiano Ronaldo, harus ditarik keluar karema cedera.
BACA FEATURE LAINNYA
5 Bintang Real Madrid yang Diisukan Hengkang Musim Panas ini
5 Bintang Real Madrid yang Diisukan Hengkang Musim Panas ini
Bagaimana perjalanan kariernya?
Setahun sebelum turnamen, Eder bergabung dengan klub Liga Premier, Swansea Cirt, dalam kesepakatan 5 juta pounds (Rp99,8 miliar) dari SC Braga. Tapi, setelah gagal mencetak gol dalam 15 pertandingan pertama, sang striker dipinjamkan ke klub Ligue 1, Lille, untuk sisa musim itu.
Eder kemudian mencetak enam gol dalam 13 pertandingan dan itu cukup untuk membuat namanya masuk ke skuad Portugal bersama Ronaldo, Nani, Sanches, dan lainnya. Di turnamen, dia hanya menjadi pemain cadangan dan baru tampil saat ada pemain cedera.
BACA FEATURE LAINNYA
Kisah Lukas Podolski Akhirnya Gabung Klub Masa Kecilnya di Polandia
Kisah Lukas Podolski Akhirnya Gabung Klub Masa Kecilnya di Polandia
Penyerang itu kemudian bertahan di Lokomotiv. Tapi, di sana dia gagal mencetak gol hanya dalam sembilan pertandingan musim lalu. Selanjutnya, Eder dibebaskan pergi pada akhir musim 2020/2021 dan hingga sekarang belum memiliki klub baru di usia 33 tahun.