Beberapa pemain sukses di London Utara. Tapi, ada juga yang tampil mengecewakan.
Menurut Fabrizio Romano, 25 juta euro plus Erik Lamela telah disepakati kedua pihak untuk layanan pemain berusia 20 tahun. Itu adalah langkah yang akan membuat Tottenham kembali menjadi salah satu tim Liga Premier yang layak diperhitungkan.
10 Tim Terbaik Eropa yang Gagal Memenangkan Liga Champions
1. Sergio Reguilon (Real Madrid)
Bek kiri itu didatangkan dari Real Madrid pada musim panas 2020 dengan harga 30 juta pounds. Sepanjang musim lalu, dia sering tampil mengesankan saat membantu penyerangan. Sayang, agresivitas Reguilon sering memunculkan lubang besar di pertahanan Tottenham.
2. Giovani Lo Celso (Real Betis)
Dalam satu pertandingan Lo Celso bisa terlihat seperti pemain yang sempurna bagi Spurs untuk membangun lini tengah. Tapi, di pertandingan berikutnya dia bisa sangat buruk. Mantan pemain Real Betis ini telah berjuang sangat keras di era Mourinho. Kini, dia berharap Nuno baik hati kepada dirinya.
Rencana Besar MU yang Melibatkan Paul Pogba di Bursa Transfer
3. Pau Lopez (Espanyol)
Mantan penjaga gawang Espanyol ini didatangkan Tottenham setelah penampilan mengesankan melawan rival sekota, Barcelona. Dia bergabung dengan status pinjaman selama satu musim di musim 2016/2017. Tapi, Lopez gagal membuat satu pun penampilan. Bahkan, di Piala Liga, dia duduk di belakang Hugo Lloris dan Michel Vorm.
4. Toby Alderweireld (Atletico Madrid)
Transfer pemain Belgia dari Atletico Madrid pada musim panas 2015 tetap menjadi perdebatan bagi Southampton, yang memiliki opsi untuk mengontrak secara permanen setelah masa pinjaman yang mengesankan di St Mary's Stadium.
Terlepas dari ancaman tindakan hukum dari The Saints, Atletico membatalkan opsi dan mengambil tawaran Spurs yang lebih tinggi. Hasilnya, Alderweireld menjadi pelayan penting bagi tim London Utara itu. Bersama rekan senegaranya, Jan Verthonghen, dia tampil solid di pertahanan. Lebih dari 100 penampilan dihasilkan .
5. Federico Fazio (Sevilla)
Awalnya, bek tengah Argentina ini diharapkan jadi pemain yang diandalkan ketika pindah dari Sevilla ke Tottenham. Tapi, dengan hanya tampil 20 kali dan melakukan beberapa kesalahan, Fazio dilepas ke AS Roma. Di Italia, dia justru tampil bagus. Salah satunya saat membantu klubnya ke semifinal Liga Champions 2017/2018.
DONE DEAL: Tottenham's Federico Fazio has joined Sevilla on loan https://t.co/NkiRqaNesJ #DeadlineDay pic.twitter.com/Y3iMa1NX7g
— BBC Sport (@BBCSport) February 1, 2016
6. Roberto Soldado (Valencia)
Soldadao produktif di Valencia. Dia mencetak 81 gol dalam 141 penampilan. Tapi, dia tidak ada apa-apanya setelah pindah ke Spurs pada 2013. Pemain Spanyol itu membuat 76 penampilan di semua kompetisi dan hanya mencetak 16 gol.
7. Rafael van der Vaart (Real Madrid)
Terbuang dari Real Madrid, Van der Vaart menemukan kembali cara bermain sepakbola yang benar di Tottenham. Meski Spurs gagal menjuarai Liga Premier, gelandang legendaris Belanda itu menunjukkan penampilan yang bagus selama di White Hart Lane. Dia adalah dinamo dan inspirator utama timnya.
8. Giovani dos Santos (Barcelona)
Sama seperti Gil, Giovani juga merupakan prospek yang dinilai tinggi sebelum kedatangannya ke London Utara. Pemuda Meksiko itu didatangkan dari Barcelona dan menghabiskan empat tahun di Tottenham pada 2008-2012. Itu termasuk dipinjamkan ke Ipswich Town, Galatasaray, dan Racing Santander.
9. Cesar Sanchez (Real Zaragoza)
Penjaga gawang cadangan ini bergabung dengan pelatih asal Spanyol, Juande Ramos, pada 2008. Dia datang dari Real Zaragoza. Sayang, satu-satunya penampilan Sanchez adalah sebagai pemain pengganti untuk Heurelho Gomes yang cedera saat menang 4-2 atas Liverpool di perempat final Piala Liga.
10. Kasey Keller (Rayo Vallecano)
Tujuh tahun sebelum Sanchez, kiper asal Amerika Serikat (AS), Kasey Keller, didatangkan dari Rayo Vallecano. Tapi, beda dengan Sanchez, Keller menjadi kiper utama Tottenham di Liga Premier 2002/2003 dan 2003/2004. Tapi, setelah Paul Robinson datang, peruntungan Keller berubah total.
11. Moussa Saib (Valencia)
Arsene Wenger pernah mencoba membawa gelandang itu ke Arsenal pada 1997. Tapi, kesepakatan itu gagal dan Saib harus puas pindah ke Valencia sebagai gantinya.
Namun, setahun kemudian, Saib menjadi orang Aljazair pertama yang bermain di Liga Premier. Dia pindah ke Tottenham dari Valencia seharga 2,3 juta pounds. Sayangnya harapan kepada Saib berubah kekecewaan akibat performa yang buruk. Dua tahun setelah datang ke Inggris, dia dibuang ke Al Nassr.
1998 - Moussa Saib (Aljazair) #Spurspedia pic.twitter.com/3aPiFxxug2
— Indonesia Spurs (@IndoSpurs) February 25, 2013