Sempat dilarang tapi sekarang jadi kebanggaan keluarga.
Barbra Banda adalah pesepakbola wanita pertama yang mencetak dua hat-trick dalam satu turnamen sepak bola wanita. Dengan torehan itu, ia telah menyamai rekor gol terbanyak dalam sejarah Olimpiade. Dengan begitu juga, Banda kini tercatat di buku rekor.
 
Apa yang membuat semua ini semakin luar biasa adalah kenyataan bahwa pemain berusia 21 tahun itu melakukan itu semua dengan Zambia, negara dengan peringkat terendah di turnamen tersebut.

Namun bagi mereka yang mengikuti perkembangan kariernya, apa yang Banda tunjukkan di panggung dunia tidak akan mengejutkan. Sebab ia merupakan pesepakbola wanita termahal ketiga di dunia, jadi gol selalu mengikutinya ke mana pun dia pergi.

Bagi mereka yang belum pernah mendengar tentang bintang muda ini sebelumnya, hal itu mungkin berkaitan dengan fakta bahwa ini adalah penampilan pertamanya di turnamen global.

Banda saat ini bermain untuk klub di Liga Super Wanita China, Shanghai Shengli. Di mana pada musim lalu, ia  memenangkan Sepatu Emas dengan mencetak 18 gol luar biasa dalam 13 pertandingan.




"Saya telah membuat nama saya [di China], semua orang membicarakan saya, yang merupakan hal yang baik. Ke mana pun Anda pergi, Anda hanya harus melakukan yang terbaik," kata Banda kepada Reuters di akhir musim lalu

Sebelum pindah ke Asia, Banda berada di Spanyol, mencetak 15 gol dalam 28 pertandingan untuk tim Logrono yang berjuang melawan degradasi saat kedatangannya.

"Bukannya saya yang terbaik, tapi saya pikir itu berkat upaya yang saya lakukan. Bukan cuma soal bakat tetapi juga tekad yang membawa saya sampai pada titik ini."

Tekad itu terbukti ketika orang tuanya yang setuju atas keinginan Banda.  Ia akan tetap menyelinap keluar rumah demi sepak bola.

Usahanya tak percuma, setelah membuat orang tuanya senang karena Banda bisa menyeimbangkan antara sekolah dengan sepak bola, ia kemudian mendapat panggilan tim nasional pertamanya, yang itu juga membuat orang tuanya bangga dan berbalik mendukung Banda.

Dalam menjalani kariernya sebagai pesepakbola wanita profesional, tentu saja Banda punya sosok idola,

“Saya suka cara Cristiano Ronaldo bermain. Saya suka disiplinnya,” katanya kepada situs resmi Olimpiade. “Saya memiliki kesamaan dengannya. Saya banyak berlari dan melakukan dribel. Saya bisa melakukan sesuatu di mana Anda tidak mengharapkan apa pun, dan Anda hanya akan seperti, 'Oke, Banda baru saja melakukannya!'”

Banda ialah tipe penyerang yang cepat dan kuat, Banda juga memiliki kesadaran yang besar tentang di mana rekan satu timnya berada. Terkadang ia berlari ke gawang sendirian, dan terkadang melebar untuk menciptakan gol bagi rekannya, gaya bermainnya telah terbukti menjadi mimpi buruk bagi para pemain bertahan manapun.

Zambia mungkin kesulitan untuk lolos dari babak penyisihan grup. Mereka membutuhkan kemenangan melawan Brasil di pertandingan terakhir mereka untuk lolos sebagai salah satu tim peringkat ketiga terbaik, tetapi Banda dan rekan satu timnya telah membantu menempatkan negara itu di peta sepak bola wanita, sebagai kesebelasan yang tak boleh diremehkan.

Olimpiade sering menjadi ajang yang bagus sebagai batu loncatan karier para pemain, dengan begitu Banda tampak sangat bersemangat.

“Saya masih muda, masih bermain dan mengembangkan sepak bola saya, jadi saya bermimpi besar,” kata Banda. “Saya ingin berada di antara yang teratas. Itu adalah impian terbesar saya, untuk menjadi salah satu gadis top di dunia. Tujuan saya adalah meninggalkan jejak, nama saya sendiri, buku rekor saya sendiri.”

Hanya satu pertandingan lagi, tapi Banda telah menunjukkan bahwa ia dapat melakukan lebih banyak dalam 90 menit daripada kebanyakan pemain manapun.