Ada banyak pemain bagus ternyata tidak merumput di kompetisi Eropa. Inilah mereka.
Berbagai liga di luar Eropa telah berkembang pada tingkat yang mengesankan. Brasil, Jepang, Meksiko, dan Amerika Serikat semuanya telah membuat liga mereka berkembang, dengan semakin banyak pemain dan nama besar yang pindah ke sana.
Kenalkan, Martin Satriano! The Next Luis Suarez, Wonderkid Inter Milan
1. Andres Iniesta (Vissel Kobe)
Salah satu gelandang terhebat yang pernah bermain, Andres Iniesta tidak menunjukkan tanda-tanda akan pensiun di Vissel Kobe.
Dalam 86 penampilan di semua kompetisi untuk Kobe, Iniesta telah mencetak 18 gol dan memberikan 19 assist. Dia telah memenangkan Piala Kaisar dan Piala Super Jepang saat dia terus tampil mengesankan dengan kreativitas dan umpannya.
Inilah Alasan John Terry Tinggalkan Aston Villa
2. Oscar (Shanghai SIPG)
Oscar mendapatkan banyak kritik ketika dia memilih meninggalkan Chelsea untuk bergabung dengan Shanghai SIPG pada 2017 dengan nilai transfer yang menggiurkan sebesar 54 juta pounds (Rp1,1 triliun).
Namun, transfer ini adalah awal dari dominasi Liga Super China. Klub-klub China kini telah menghabiskan uang yang tak sedikit untuk memikat pemain Eropa dengan nama besar. Oscar mendapatkan hasil yang baik dengan bergabung bersama Shanghai.
Gelandang kreatif ini juga telah memenangkan Liga Super China dan Piala FA China bersama Shanghai. Meski nama-nama besar lain pada akhirnya meninggalkan China, pemain berusia 29 tahun itu tetap tinggal di Shanghai dan menikmati kejayaannya.
3. Dani Alves (Sao Paulo)
Bersama Barcelona, Dani Alves menjelma menjadi salah satu bek terbaik di dunia. Dia adalah bagian dari tim legendaris Pep Guardiola. Pemain Brasil ini telah membuat 391 penampilan di semua kompetisi untuk Barcelona, mencetak 21 gol dan memberikan 102 assist. Alves adalah pemain yang sangat kreatif, berbakat, dan sangat baik dalam melakukan umpan silang.
Setelah menjalankan tugas dengan Juventus dan Paris Saint-Germain, Alves kembali ke Brasil dengan menandatangani kontrak bersama Sao Paulo. Dia telah membuat 91 penampilan di semua kompetisi untuk klub barunya, mencetak sembilan gol, dan memberikan 14 assist. Dan, pemain berusia 38 tahun itu saat ini menjadi bagian dari tim Olimpiade 2020.
4. Andre-Pierre Gignac (Tigres UANL)
Andre-Pierre Gignac pindah ke tim Meksiko, Tigres UANL ,setelah musim yang sukses dengan Marseille.
Di musim 2014/2015, Gignac mencetak 21 gol untuk Marseille. Tapi, semusim berselang dia dilepas oleh klub dan bergabung dengan Tigres dengan status bebas transfer. Keputusan pemain Prancis itu terbukti sangat bagus. Enam tahun bermain di Meksiko, Gignac mencetak sejarah dengan menjadi pencetak gol terbanyak klub sepanjang masa.
Dalam 261 penampilan di semua kompetisi, Gignac telah mencetak 149 gol dan memberikan 36 assist untuk klub. Kehadiran Gignac adalah kunci dalam penandatanganan Florian Thauvin. Baik Gignac maupun Thauvin menjadi bagian dari skuad Prancis di Olimpiade 2020.
5. Gabriel Barbosa (Flamengo)
Bakat luar biasa Gabriel Barbosa saat bermain di Santos. Dia dianggap sebagai talenta besar Brasil yang membuat tanda di Eropa.
Barbosa pindah ke Inter Milan pada 2016 dengan harga 26,5 juta pounds (Rp 350 miliar). Tetapi pemain depan itu memiliki dampak yang kurang terasa untuk raksasa Serie A. Setelah dipinjamkan ke Benfica, Gabigol kembali ke Brasil dengan bergabung bersama Santos dan kemudian Flamengo.
Gabigol telah membuat 96 penampilan di semua kompetisi untuk Flamengo, mencetak 68 gol dan memberikan 18 assist. Pemain berusia 24 tahun itu telah memenangkan Copa Libertadores sekali dan Campeonato Brasileiro dua kali. Dia juga telah mencapai final Copa America 2021 bersama Brasil, meski dikalahkan Argentina.
Gabriel Barbosa, 'Gabigol', scored twice in extra time last night in the Copa Libertadores final to help Flamengo winning it! ?
— FifaCMTips (@FifaCMTips) November 24, 2019
Failed at Inter, now regained his confidence in Brazil! ?? pic.twitter.com/ArKXkK7z46