Tradisi yang sudah berlangsung puluhan tahun itu kini dilarang di Olimpiade 2020.
Sudah menjadi pemandangan yang biasa di podium Olimpiade atau ajang-ajang lain sejenis, seperti SEA Games atau Asia Games ketika atlet pemenang, yang baru saja mendengar lagu kebangsaan dan melihat bendera negara dikibarkan tinggi, menggigit medali.
Bagaimana Peluangnya? Lalu Muhammad Zohri di Lari 100 Meter Putra
Asal mula atlet mengigit medali kemenangan
Jadi, dari mana tradisi unik ini berasal? Tidak ada yang tahu pasti. Tapi, ini sudah berlangsung sejak lama. Bahkan, pada 1896, ketika Olimpiade modern dilakukan untuk pertama kalinya dan menggunakan medali sebagai simbol juara, para atlet sudah melakukannya.
Kenalkan, Si Cantik Gabriella Jukes! Presenter Baru Swansea City TV
Menurut sejumlah media Inggris dan AS, alasan mengigit medali berasal dari para pedagang emas di abad pertengahan. Menggigit emas dilakukan untuk mengetahui apakah itu emas asli atau sudah dicampur bahan lain. Jika emas asli, akan ada bekas gigitan karena konturnya lebih lembut dan lebih mudah dibentuk dibanding logam yang lain.
Kondisinya semakin memungkinan ketika muncul jurnalis-jurnalis foto dan ilmu fotografi yang berkembang. Bagi para fotografer atau kameraman, mengigit medali menimbulkan kesan bahagia dan kebanggaan. Dengan mengigit medali, orang tidak perlu membaca caption untuk bisa mengerti perasaan sang pemenang.
You got to take the wrapper off first to get to the chocolate on the inside! ??
— #Tokyo2020 (@Tokyo2020) July 26, 2021
A huge congratulations to every medallist, athlete, official, volunteer, and the fans who made today special.
We can't wait to do it all over again on Day 4⃣ of #Tokyo2020 #UnitedByEmotion pic.twitter.com/MI40LOS12P