Inilah pemain-pemain yang tercatat dalam sejarah membela Inggris Raya di era modern.
Saat itu, Stuart Pearce ditunjuk sebagai pelatih. Dia memilih skuad muda dan dilengkapi dengan tiga pemain senior. Sebagai tuan rumah, mereka berhasil keluar dari babak penyisihan grup setelah mengalahkan Uni Emirat Arab (UEA) dan Uruguay sebelum ahirnya kalah adu penalti dari Korea Selatan di perempat final.
Kisah Matheus Fernandes, Pemain Brasil Dipecat Barcelona Lewat Email, Tanpa Pesangon
GK: Jack Butland (Inggris)
Butland memainkan keempat pertandingan Britania Raya di Olimpiade. Tapi, dia tidak dapat menyelamatkan timnya dalam drama adu penalti dengan Korea Selatan di perempat final. Saat itu, Butland berstatus pemain Birmingham City di Championship Division.
Setelah Olimpiade, dia bergabung dengan Stoke City di Liga Premier. Dia bermain di sana pada 2013-2020 dan setelah itu pindah ke Crystal Palace. Tapi, akibat cedera, dia hanya beramin satu kali sepanjang musim lalu.
LB: Ryan Bertrand (Inggris)
Bertrand memasuki Olimpiade sebagai juara Liga Champions bersama Chelsea. Dia tampil melawan Senegal dan ditarik keluar karena cedera saat menghadapi UEA. Dia kembali untuk pertandingan melawan Uruguay dan Korea Selatan.
Setelah Olimpiade, Bertrand mengukir karir Liga Premier yang solid di Southampton selama tujuh tahun. Lalu, dia pindah ke Leicester City setelah kontraknya di Southampton berakhir pada Juli 2021.
CB: Neil Taylor (Wales)
Empat pemain Wales memulai pertandingan melawan Senegal. Dengan Euro 2020 yang masih hanya berisi 16 tim, peluang Wales lolos ke kompetisi besar tampak tipis dan banyak pemain Wales yang memanfaatkan kesempatan untuk bermain bagus di turnamen sepakbola internasional. Salah satunya Taylor.
Dia bertahan di Swansea hingga 2017 sebelum pindah ke Aston Villa. Dia bertahan hingga akhir musim 2020/2021 dan sekarang sedang sibuk menjadi klub baru.
CB: Steven Caulker (Inggris)
Caulker sempat menjadi stiker darurat yang sukses menyelamatkan Liverpool dari kekalahan, meski posisi aslinya bek tengah. Dan, setelah Olimpiade, dia mengalami penurunan performa hingga akhirnya membangun kembali kariernya di Turki. Setelah membela Alanyaspor dan Fenerbache, kini dirinya berstatus bebas transfer pada Juni 2021.
RB: Micah Richards (Inggris)
Karier sepakbola Richards mencapai puncaknya pada Olimpiade. Setelah membuat 37 penampilan selama kampanye perebutan gelar Manchester City, Richards memainkan setiap pertandingan Britania Raya.
Namun, cedera mulai menggagalkan kariernya setelah Olimpiade. Dia meninggalkan Man City pada 2015. Sempat tinggal di Aston Villa sebelum pensiun setelah meninggalkan Villa Park pada 2019. Sekarang, dia menjadi pundit di salah satu televisi Inggris.
LW: Danny Rose (Inggris)
Rose adalah bagian dariTottenham di bawah Mauricio Pochettino. Dia adalah pesepakbola yang sangat modern yang kompeten baik saat maju ataupun bertahan. Tapi, kariernya mengalami penurunan sebelum Pochettino dipecat. Mourinho bukan penggemarnya sehingga Rose dipinjamkan ke Newcastle pada Januari 2020.
Dia bahkan tidak diberi nomor skuad untuk musim 2020/2021 dan Rose meninggalkan Spurs dengan perasaan penuh luka. Dia akan memainkan sepakbolanya di Watford tahun ini.
MF: Tom Cleverley (Inggris)
Saat Olimpiade, Cleverley adalah pemain Mancehster United. Tapi, kariernya di sana tidak mulus karena sering dipinjamkan ke klub lain. Dia menghabiskan musim 2014/2015 di Aston Villa sebelum pindah permanen ke Everton. Dan, sejak 2017 hingga sekarang, Claverley membela Watford.
Look who we met leaving the ground. Ishmaila Sarr and Tom Cleverley will be talking about meeting my grandson James for years to come! pic.twitter.com/uI3hMizgDe
— Michael Stephen Day (@integraps) July 24, 2021
MF: Ryan Giggs (Wales)
Olimpiade adalah satu-satunya panggung internasional yang dimainkan Giggs sepanjang karier profesionalnya. Dia sudah tampil di banyak laga besar bersama MU. Tapi, tidak pernah tampil di Euro atau Piala Dunia dengan Wales.
Saat Olimpiade, dia masih menjadi pemain MU. Kemudian, dia pensiun pada 2014 dan langsung menjadi asisten pelatih MU. Karier kepelatihannya berlanjut dengan menukangi Wales. Tapi, akibat sebuah masalah hukum, posisi Giggs di Euro 2020 digantikan asistennya, Rob Page.
RW: Joe Allen (Wales) digantikan Aaron Ramsey (Wales) menit 63
Allen mengikuti Brendan Rodgers ke Liverpool pada 2012. Tapi, itu bukan keputusan tepat karena gagal menampilkan performa terbaik. Kemudian, dia pergi ke Stoke pada 2016. Meski timnya degradasi, dia tetap menjadi andalan Wales di Euro 2012 dan 2020.
Sementara pengganti Allen, Ramsey, menikmati karier yang lebih cemerlang. Dia bermain baik di Arsenal pada 2008-2019. Kemudian, dia pindah ke Juventus. Sayang, La Vecchia Signora adalah klub besar yang sulit ditakhlukkan. Tapi, Ramsey tetap bermain di Wales bersama Allen di Euro 2016 dan 2020.
FW: Daniel Sturridge (Inggris) digantikan Marvin Sordell (Inggris) menit 46
Sturridge mencetak dua gol di Olimpiade. Tapi, dia juga gagal mengeksekusi penalti krusial melawan Korea Selatan. Saat itu, dia baru saja menjadi saksi gelar Liga Champions yang didapatkan Chelsea.
Sang penyerang berkembang pesat setelah pindah dari Liverpool pada Januari berikutnya. Tapi, cedera membuat kariernya menurun. Dia pindah ke Turki sebelum akhirnya tersandung skandal judi. Dia dihukum hampir satu tahun dan sekarang sedang mencoba peruntungan dengan trial bersama Real Mallorca.
Sementara Sordell memiliki karier nomaden di kasta bawah setelah Olimpiade berakhir. Bahkan, dia sudah pensiun pada 2019 di usia 28 tahun. "Saya beruntung menghabiskan 10 tahun terakhir menjalani impian saya. Tapi kebahagiaan saya sekarang terletak di luar permainan. Kesehatan mental saya sangat terpengaruh sepanjang karier saya. Jadi, saya merasa ini waktu yang tepat untuk bergerak maju dalam hidup saya," kata Sordell saat mengumumkan pensiun dini.
"Saya selalu ingin membantu orang-orang yang memiliki masalah serupa dalam hidup mereka dan ke depan saya ingin dapat membuat perbedaan dalam sepakbola dalam hal kesejahteraan mental," tambah Sordell.
FW: Craig Bellamy (Wales) digantikan Jack Cork (Inggris) menit 80
Bellamy mencetak gol melawan Senegal dengan upaya oportunistik dan menjadi kapten tim untuk pertandingan Uruguay dan Korea Selatan. Itu adalah bukti kekuatan mental Bellamy yang mampu bersaing di Olimpiade.
Sekarang, Bellamy sudah pensiun. Sama seperti Giggs, dia juga menjadi pelatih. Bedanya, Bellamy bekerja di Belgia untuk menjadi pelatih Anderlecht U-21.
Sementara Cork, memiliki karier di Southampton, Swansea City, dan Burnley dengan performa yang sangat istimewa. Gelandang bertahan itu masih tetap di Turf Moor hingga hari ini.
Welcome, Craig Bellamy! New head coach of our U21 team ?
— RSC Anderlecht (@rscanderlecht) June 20, 2019
? https://t.co/uLYD9tliPB#RSCA #COYM pic.twitter.com/pkkhDOJGbL