Tidak ada kompetisi hampir dua tahun membuat pemain gelisah. Mereka minta tolong Pemerintah Indonesia.
Hari ini, Kamis (29/7/2021), sejumlah platform media sosial di Indonesia diramaikan postingan para pemain sepakbola tentang surat terbuka Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) kepada Presiden Joko Widodo. Isinya, meminta kompetisi segera dijalankan.
Surat tersebut ditandatangani secara langsung oleh Presiden APPI, Firman Utina, dan Wakil Presiden APPI, Andritany Ardhiyasa. Ada juga beberapa pemain perwakilan klub Liga 1.
Untaian kalimat itu dikirimkan APPI untuk mencurahkan segala bentuk kegelisahan para pemain karena kompetisi sepakbola di Indonesia terhenti setahun lebih. Bahkan, rencana menggelar Liga 1 dan Liga 2 pada Juli 2021 juga harus tertunda karena adanya Virus Corona varian Delta yang mengamuk.
"Yang Terhormat, Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. H. Joko Widodo. Kami di sini mendoakan agar Bapak dalam kondisi sehat walafiat serta selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa," tulis APPI dalam pengantarnya.
"Bapak Presiden yang kami hormati, izinkan kami, para pesepakbola profesional Indonesia menyampaikan kegelisahan kami selama 16 bulan ini dikarenakan tidak adanya kompetisi sepak bola, sebuah penghidupan bagi kami karena bermain sepak bola bukan hanya sekadar hobi yang dibayar, namun merupakan sebuah profesi yang memberikan kehidupan," tulis APPI.
"Bapak Presiden yang kami hormati, sepakbola di negara ini merupakan olahraga dengan fanatisme yang tinggi, hiburan bagi masyarakat, dan kadang kala menjadi pemersatu bangsa saat sebagian dari kami sedang menggunakan lambang garuda di dada," tambah APPI.
"Bapak Presiden yang kami hormati, mungkin Bapak mendengar dan melihat tagar #KamiSiapMain dan #PesepakbolaBersatu di media sosial beberapa hari kemarin. Tagar tersebut inisiasi kami, sebagai bentuk suara kami yang memang apa adanya. Dulu tagar #PesepakbolaBersatu kami buat pada 2012 sebagai gerakan solidaritas akan permasalahan tunggakan gaji yang dialami hampir seluruh pesepakbola Indonesia. Kini tagar tersebut kami gunakan kembali sebagai gerakan bersama untuk menyatakan kami pesepakbola Indonesia siap untuk bermain sepakbola lagi," lanjut pernyataan APPI.
"Bapak Presiden yang kami hormati, profesi pesepakbola dianggap sebagai profesi dengan penghasilan besar, penuh kemewahan, dan ketenaran. Anggapan itulah membuat kami dianggap mampu yang jauh dari bantuan-bantuan yang pemerintah berikan. Namun, Bapak Presiden yang kami hormati, apa artinya jika 16 bulan ini tidak ada penghasilan terlebih pemain-pemain kami yang berada di Liga 2, pemotongan gaji dengan besaran fantastis, pemutusan kontrak sepihak, serta belum ada klub yang mau mengontrak kami karena status kompetisi yang masih belum jelas," tambah APPI.
"Bapak Presiden, profesi pesepak bola adalah profesi yang cukup berbeda dengan lainnya. Kami tidak memiliki jangka waktu karier yang panjang, banyak dari kami yang hanya memiliki panjang karier 10 tahun. Syukur ada yang bisa sampai 15 tahun maka ketiadaan 2 tahun kompetisi sangat memprihatinkan bagi kami," lanjut APPI.
"Bapak Presiden yang kami hormati, sesungguhnya adanya kompetisi selain memberikan kehidupan bagi kami juga memberikan hiburan bagi masyarakat. Apalagi sejalan dengan himbauan Pemerintah untuk tetap di rumah bagi masyarakat yang tidak memiliki kepentingan mendesak keluar rumah," tulis APPI.
"Bapak Presiden yang kami hormati, kini mayoritas dari kami sudah vaksin, kami juga akan taat dengan protokol kesehatan. Jika memang protokol kesehatan yang ada belum dianggap cukup untuk dijalankan, kami siap untuk diarahkan dengan protokol kesehatan sebagaimana mestinya, jika perlu ditempatkan Satgas saat kompetisi berlangsung untuk menjaga protokol kesehatan agar berjalan dengan benar. Kami juga siap untuk diajak terlibat dalam penyusunan ataupun diskusi dalam pembuatan aturan kesehatan," bunyi pernyataan APPI.
"Bapak Presiden yang kami hormati, kami memang sangat ingin kompetisi bisa berjalan kembali. Namun, tetap dengan mengutamakan keselamatan, sehingga kami siap untuk menyukseskan agenda kampanye pemerintah untuk penyelesaian pandemi. Dengan kapasitas jejaring pesona yang kami miliki dapat dimanfaatkan untuk mendukung program pemerintah ke seluruh pelosok tanah air," tambah APPI.
"Bapak Presiden yang kami dirindukan aksinya menendang kick-off pembukaan liga, kami juga menitipkan suara tidak hanya dari ribuan rekan-rekan seprofesi kami baik yang berada di Liga 1 maupun Liga 2, namun juga para tim pelatih, ofisial tim, serta para wasit yang juga memiliki penghidupan dari kompetisi," kata APPI.
"Demikian Surat terbuka kami untuk Bapak Presiden. Semoga Bapak Presiden berkenan membaca serta mendengarkan aspirasi kami. Terima kasih Bapak Presiden. Dari kami, Pesepak Bola Indonesia," tutip APPI.
Surat itu diposting banyak pemain Indonesia, baik Liga 1, Liga 2, maupun anggota timnas. Pemain-pemain seperti Nadeo Argawinata atau Bagas Kaffa juga tak lupa memajang di akun Instagram resminya.
Surat tersebut ditandatangani secara langsung oleh Presiden APPI, Firman Utina, dan Wakil Presiden APPI, Andritany Ardhiyasa. Ada juga beberapa pemain perwakilan klub Liga 1.
BACA VIRAL LAINNYA
Donald Trump Junior Ejek Aksi Anti Rasialisme Timnas Wanita Amerika Serikat
Donald Trump Junior Ejek Aksi Anti Rasialisme Timnas Wanita Amerika Serikat
"Bapak Presiden yang kami hormati, mungkin Bapak mendengar dan melihat tagar #KamiSiapMain dan #PesepakbolaBersatu di media sosial beberapa hari kemarin. Tagar tersebut inisiasi kami, sebagai bentuk suara kami yang memang apa adanya. Dulu tagar #PesepakbolaBersatu kami buat pada 2012 sebagai gerakan solidaritas akan permasalahan tunggakan gaji yang dialami hampir seluruh pesepakbola Indonesia. Kini tagar tersebut kami gunakan kembali sebagai gerakan bersama untuk menyatakan kami pesepakbola Indonesia siap untuk bermain sepakbola lagi," lanjut pernyataan APPI.
BACA FEATURE LAINNYA
Super Mewah! Mengintip Pesawat Pribadi Cristiano Ronaldo
Super Mewah! Mengintip Pesawat Pribadi Cristiano Ronaldo
"Bapak Presiden, profesi pesepak bola adalah profesi yang cukup berbeda dengan lainnya. Kami tidak memiliki jangka waktu karier yang panjang, banyak dari kami yang hanya memiliki panjang karier 10 tahun. Syukur ada yang bisa sampai 15 tahun maka ketiadaan 2 tahun kompetisi sangat memprihatinkan bagi kami," lanjut APPI.
"Bapak Presiden yang kami hormati, kini mayoritas dari kami sudah vaksin, kami juga akan taat dengan protokol kesehatan. Jika memang protokol kesehatan yang ada belum dianggap cukup untuk dijalankan, kami siap untuk diarahkan dengan protokol kesehatan sebagaimana mestinya, jika perlu ditempatkan Satgas saat kompetisi berlangsung untuk menjaga protokol kesehatan agar berjalan dengan benar. Kami juga siap untuk diajak terlibat dalam penyusunan ataupun diskusi dalam pembuatan aturan kesehatan," bunyi pernyataan APPI.
"Bapak Presiden yang kami hormati, kami memang sangat ingin kompetisi bisa berjalan kembali. Namun, tetap dengan mengutamakan keselamatan, sehingga kami siap untuk menyukseskan agenda kampanye pemerintah untuk penyelesaian pandemi. Dengan kapasitas jejaring pesona yang kami miliki dapat dimanfaatkan untuk mendukung program pemerintah ke seluruh pelosok tanah air," tambah APPI.
"Bapak Presiden yang kami dirindukan aksinya menendang kick-off pembukaan liga, kami juga menitipkan suara tidak hanya dari ribuan rekan-rekan seprofesi kami baik yang berada di Liga 1 maupun Liga 2, namun juga para tim pelatih, ofisial tim, serta para wasit yang juga memiliki penghidupan dari kompetisi," kata APPI.
"Demikian Surat terbuka kami untuk Bapak Presiden. Semoga Bapak Presiden berkenan membaca serta mendengarkan aspirasi kami. Terima kasih Bapak Presiden. Dari kami, Pesepak Bola Indonesia," tutip APPI.
Surat itu diposting banyak pemain Indonesia, baik Liga 1, Liga 2, maupun anggota timnas. Pemain-pemain seperti Nadeo Argawinata atau Bagas Kaffa juga tak lupa memajang di akun Instagram resminya.