Jika anda penggemar MU sejati, anda pasti kenal dan ingat pemain yang satu ini!
Pada 28 Februari 2016, MU mengalahkan Arsenal 3-2 di Liga Premier. Di penghujung pertandingan, seorang pemain muda teman Marcus Rashford di akademi Setan Merah mendapatkan kesempatan bermain. Weir masuk di injury time menggantikan Ander Herrera hanya untuk "killing time".
Aksi Nakal Pepe Bikin Laga Porto-Roma Jadi Arena Tawuran
Weir kemudian pindah tempat tinggal ke wilayah menegah kebawah di pinggiran Manchester, Sale. Dia menamatkan pendidikannya di SMA Ashton-on-Mersey, yang alumnusnya termasuk Rashford, Gerard Pique, Paul Pogba, dan Jesse Lingard. Ada juga Tom Lawrence (Derby County) dan Paddy McNair (Middlesbrough).
Fans Liverpool Menyebut Target Transfer Paling Mereka Inginkan di Anfield
"Marcus beberapa tahun lebih muda dari saya. Jadi dia datang untuk tinggal di asrama kami beberapa saat kemudian. Kami dulu bermain (game) FIFA bersama. Dia hanya anak yang baik dan normal dari Manchester. Kita semua tahu dia yang terbaik di generasinya. Dia selalu ditakdirkan untuk mencapai ketinggian yang cukup bagus," tambah Weir.
"Van Gaal lebih banyak fokus tentang taktik dan anda harus benar-benar berkonsentrasi. Dia memang keras. Tapi, dia selalu memberitahumu hal-hal dengan jujur. Dia jujur, yang menurut saya lebih disukai sebagian besar pemain karena anda terkadang memiliki pelatih yang tidak mengatakan yang sebenarnya," ungkap Weir.
"Saya sebenarnya bermain di tim cadangan malam sebelumnya dan diganti setelah 75 menit, yang menurut saya aneh karena saya bermain cukup baik. Saya tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Tapi, kemudian Warren Joyce (pelatih tim cadangan) menyuruh saya pergi dan mandi karena ada mobil yang menunggu untuk membawa saya ke Newcastle," kata Weir.
"Ternyata, saya hanya dipanggil ke tim utama karena beberapa pemain sedang cedera. Tapi, itu adalah pengalaman yang luar biasa," ucap Weir.
Setelah menunggu, Weir akhirnya diberi kesempatan saat melawan Arsenal beberapa pekan kemudian. "Biasanya, anda mulai melakukan pemanasan setelah 25 menit atau berlari kecil untuk mendapatkan perhatian pelatih. Tapi, berbeda dengan Van Gaal," jelas Weir.
"Kamu harus menunggu sampai dia menyuruhmu untuk melakukan pemanasan, yang berarti dia kemungkinan akan mengirimmu ke lapangan. Setelah sekitar 75 atau 80 menit dia menyuruh saya untuk melakukan pemanasan dan kemudian seseorang berteriak di pinggir lapangan kepada saya untuk kembali ke area teknis," ungkap Weir.
"Orang tua saya ada di sana. Tapi, semuanya berlangsung sangat cepat. Adrenalin membuat saya bersemangat dan saya tidak dapat mengingat banyak tentang hal itu, selain berdiri bersama Timothy Fosu-Mensah dan Paddy McNair di peluit akhir, mencoba mengambil semuanya di dalam," lanjut Weir.
Weir sebenarnya ditawari kontrak dua tahun pada musim panas 2016, setelah Jose Mourinho menggantikan Van Gaal di Old Trafford, dengan gagasan bahwa dia akan dipinjamkan.
Namun, Weir menolak. Lalu, dia menandatangani kontrak dua tahun dengan Hull City, yang telah menunjuk mantan asisten pelatih MU, Mike Phelan, sebagai pelatih sementara setelah kepergian Steve Bruce. "Terkadang, anda bisa tersesat dalam sistem pinjaman. Apalagi, MU baru saja mengontrak Paul Pogba, sementara Morgan Schneiderlin dan Bastian Schweinsteiger sudah ada di sana," kata Weir.
"Saat itu, saya berusia 21 tahun dan telah memainkan kurang dari satu menit di sepakbola tim utama. Saya pikir itu akan menjadi ide yang baik untuk bergabung dengan Hull secara permanen karena mereka baru saja dipromosikan kembali ke Liga Premier," ungkap Weir.
Sayang, masa jabatan Phelan tidak bertahan lama. Dia digantikan Marcos Silva pada Januari 2017 segalanya kembali berubah dengan sangat cepat. Weir tidak lagi masuk rencana Silva sehingga memutuskan pindah ke Wigan Athletic dengan status pinjaman. Klub itu dikelola Warren Joyce, mantan pelatihnya di akademi MU.
Setelah semusim, Weir kembali ke Hull, yang memiliki pelatih baru lagi. Kali ini Leonid Slutsky dari Rusia. Weir akhirnya melakukan debut liga untuk The Tigers pada hari pembukaan musim 2017/2018, saat bermain imbang 1-1 dengan Aston Villa.
Sayang, Weir mengalami cedera lutut serius saat bermain untuk tim cadangan sebelum ahirnya dibebas tugaskan pada akhir musim 2018/202019. "Saya benar-benar tidak beruntung dan tidak mendapatkan kesempatan untuk membuktikan diri di Hull. Saya hampir berusia 24 tahun ketika saya pergi. Tapi, saya telah memainkan sesuatu seperti 16 pertandingan tim utama dalam karier saya," kata Weir.
Setelah meninggalkan Hull dan membela Bolton Wanderers; pada Januari 2020, Weir memutuskan meninggalkan Inggris. Dia menjalani trial di klub Republik Ceko, Slovan Liberec. Tapi, dia justru menandatangani kontrak dengan klub Slovakia, Pohronie, yang berbasis di kota kecil Ziar nad Hronom.
Namun, pandemi segera melanda, dan dia meninggalkan Slovakia ke Manchester dengan salah satu penerbangan terakhir dari Bratislava sebelum lockdown pertama diterapkan. Dia kembali pada Mei 2020 dan melakukan debut liga pada bulan berikutnya. Dengan cepat, dia menjadi favorit penggemar.
"Ziar nad Hronom bukanlah tempat terbaik untuk tinggal dan hampir tidak ada orang yang berbicara Bahasa Inggris. Ada beberapa pemuda dari Afrika dalam skuad yang berbicara Bahasa Inggris. Jadi, kami biasa bertemu dan bermain kartu di kedai kopi lokal. Saya menikmatinya di sana. Tapi, saya melihat Slovakia sebagai batu loncatan," beber Weir.
Welcome to Budapest! We are delighted to sign former Manchester United youngster James Weir from FK Pohronie pic.twitter.com/Pi2l0ofGDE
— MTK Budapest (@MTKBudapest) May 25, 2021
Kesepakatan untuk bergabung dengan MTK Budapest dicapai awal tahun ini, dan dia pindah ke ibukota Hungaria pada Mei 2021. "Hungaria adalah pilihan yang baik karena saya tahu standar liga lebih baik. MTK adalah klub yang bagus dan Budapest adalah kota yang lebih baik untuk ditinggali," kata Weir.
"Orang-orang di klub sangat baik dan lebih banyak orang di sini berbicara Bahasa Inggris. Mudah-mudahan, ketika segalanya menjadi lebih mudah, Annabelle (istri Weir yang tinggal di Inggris) bisa datang setiap beberapa minggu," tambah gelandang berpostur 177 cm itu.
Weir menegaskan dia tidak menyesal meninggalkan MU dan beradaptasi dengan baik di MTK. Di klub itu, rekan satu timnya menjulukinya "Scholes" karena asal Weir yang dari inggris dan lulusan MU.
"Saya tidak yakin apakah itu ada hubungannya dengan penampilan atau keterampilan. Tapi, mudah-mudahan keduanya! Jika saya bisa kembali ke waktu saya di MU, saya akan lebih tegas dan percaya diri. Bermain untuk tim utama adalah hal yang luar biasa, meski hanya sebentar," pungkas Weir.