Berpasangan dengan Ahsan, Hendra hanya akan meraih hasil maksimal perunggu.
Ganda putra bulutangkis Indonesia dipastikan hanya akan mendapatkan minimal medali perunggu. Setelah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo disingkirkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) di perempat final, sekarang giliran Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menyerah dari Lee Yang/Wang Chi-lin (Taiwan) di semifinal.
Pada pertandingan yang berlangsung di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo, Jumat (30/7/2021) sore WIB, itu Hendra/Ahsan benar-benar kerepotan menghadapi Lee/Wang. Gim pertama milik Lee/Wang dengan keunggulan 21-11. Mereka kembali unggul 21-10 di gim kedua.
Dengan kekalahan ini, The Daddies kini hanya bisa membawa pulang medali perunggu. Kekalahan juga menghentikan ambisi Hendra untuk tercatat dalam sejarah olahraga Indonesia sebagai atlet pertama yang mendapatkan dua medali emas Olimpiade.
Sejarah mencatat, saat masih berpasangan dengan almarhum Markis Kido, Hendra mencetak sejarah emas Olimpiade 2008 di Beijing. Saat itu, Markis/Hendra mengalahkan pasangan terbaik China, Fu Haifeng/Cai Yun, lewat permainan menarik, menengangkan, dan penuh tekanan.
Saat itu, tampil di kandang lawan, Markis/Hendra sempat tertinggal 12-21 di gim pertama. Tapi, dengan semangat pantang menyerah, mereka berhasil membalikkan keadaan dengan berbalik unggul 21-11, 21-16. Itu menjadi satu-satunya emas Indonesia di Negeri Tirai Bambu.
Selain Markis/Hendra, prestasi ganda putra Indonesia di Olimpiade sebenarnya cukup bagus. Ketika bulutangkis masih menjadi olahraga eksebisi, Ade Chandra/Christian Hadinata mampu menjadi peraih emas Olimpiade 1972 Muenchen.
Tapi, catatan itu tidak dihitung sebagai prestasi. Pasalnya, secara resmi bulutangkis baru dipertandingan 20 tahun kemudian. Dan, ganda putra kembali menyumbang emas pada Olimpiade 1996 di Atlanta. Saat Rexy Mainaky/Ricky Subagja menjadi yang terbaik setelah mengalahkan Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock dari Malaysia.
Selain Rexy/Ricky, emas ganda putra juga disumbangkan Tony Gunawan/Candra Wijaya di Olimpiade 2000 Sydney. Saat itu, Tony/Candra mengalahkan pasangan Korea Selatan, Lee Dong-soo/Yoo Yong-sung.
Setelah Markis/Hendra melakukannya pada 2008, ganda putra Indonesia puasa medali emas. Bahkan, pada Olimpiade 2012 London, tidak ada satu pun medali yang disumbangkan bulutangkis. Medali hanya disumbang angkat besar. Lalu, pada Olimpiade 2016, Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad menyumbang emas di ganda campuran.
Pada pertandingan yang berlangsung di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo, Jumat (30/7/2021) sore WIB, itu Hendra/Ahsan benar-benar kerepotan menghadapi Lee/Wang. Gim pertama milik Lee/Wang dengan keunggulan 21-11. Mereka kembali unggul 21-10 di gim kedua.
BACA VIRAL LAINNYA
Emas Atlet Menembak Iran di Olimpiade 2020 Diprotes karena Dituduh Teroris
Emas Atlet Menembak Iran di Olimpiade 2020 Diprotes karena Dituduh Teroris
Tapi, catatan itu tidak dihitung sebagai prestasi. Pasalnya, secara resmi bulutangkis baru dipertandingan 20 tahun kemudian. Dan, ganda putra kembali menyumbang emas pada Olimpiade 1996 di Atlanta. Saat Rexy Mainaky/Ricky Subagja menjadi yang terbaik setelah mengalahkan Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock dari Malaysia.
BACA FEATURE LAINNYA
5 Lulusan Akademi Real Madrid yang Sukses Bersama Klub Lain
5 Lulusan Akademi Real Madrid yang Sukses Bersama Klub Lain
Setelah Markis/Hendra melakukannya pada 2008, ganda putra Indonesia puasa medali emas. Bahkan, pada Olimpiade 2012 London, tidak ada satu pun medali yang disumbangkan bulutangkis. Medali hanya disumbang angkat besar. Lalu, pada Olimpiade 2016, Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad menyumbang emas di ganda campuran.