Nomor satu belum ada tanda melemah.
Juventus adalah salah satu klub paling bersejarah. Tidak hanya di Italia, tetapi juga bagi sepakbola Eropa secara global. Klub asal Negeri Pizza yang akrab disapa dengan julukan Nyonya Tua tersebut merupakan klub raksasa dengan status elite di dunia sepakbola, bahkan mereka adalah salah satu penantang terkuat di Liga Champions.

Nyonya Tua adalah klub yang paling menghiasi sejarah sepakbola Italia, dengan lebih dari 60 penghargaan utama sukses mereka menangkan sepanjang usia klub yang kini lebih dari satu abad, tepatnya 123 tahun.

Mengingat posisi ikonik Juventus dalam skala sepakbola global, masuk akal bahwa beberapa pemain terbesar dalam sejarah sepakbola dunia pernah bertugas berbalutkan jersey putih dan hitam yang terkenal dari raksasa Turin tersebut.

Perjalanan panjang sekaligus sederet prestasi paling prestisius di dunia sepakbola yang sukses diraih oleh Nyonya Tua selama lebih dari satu abad mewarnai sejarah sepakbola. Tidak heran jika nilai mereka di dunia semakin mahal dan mulai menjadi target karier nomor wahid bagi sederet nama superstar sepakbola dunia.

Bagaimana perkembangan Juventus dalam satu dekade terakhir antara 2011 sampai 2021?

Dekade pertama abad 21, Juventus memulai dominasinya di level lokal dengan rapot yang cukup mengesankan. Mereka selalu sukses merebut tempat di puncak sepakbola Italia, bahkan sampai sekarang mereka tetap memegang teguh posisi puncaknya tersebut selama sembilan tahun tak terkalahkan.

Raksasa Turin memang pernah diguncang oleh skandal Calciopoli di pertengahan dekade sebelumnya, hingga harus terdegradasi karena ikut terlibat dengan skandal tersebut. Skandal Calciopoli merupakan salah satu skandal sepakbola paling terkenal di dunia.

Itu adalah degradasi pertama Juventus. Meskipun demikian, mereka tidak menyerah. Dengan kekuatan penuh, mereka sukses meraih posisi puncak dan mengamankan gelar Serie B. Hanya dalam waktu singkat Nyonya Tua kembali mendapat promosi ke Serie A.

Namun, masalah tidak begitu saja selesai. Juventus harus kembali merangkak dari posisi nol untuk kembali merebut posisi mereka di puncak. Selama beberapa tahun setelah degredasi tersebut, Nyonya Tua semakin akrab dengan kekalahan. Gelar juara hanya sebatas mimpi bagi Juventus ketika itu.

Semuanya berubah dengan kedatangan Antonio Conte pada 2011 yang mengantarkan mantan timnya tersebut meraih gelar Serie A untuk pertama kalinya.

Juventus menyelesaikan musim 2011/2012 tanpa terkalahkan. Ini adalah yang pertama dari sembilan kemenangan Scudetto berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Hebatnya, posisi puncak yang selalu dicengkram erat oleh Juventus selama sembilan tahun tak terkalahkan di sepakbola Italia akhirnya dipatahkan oleh orang yang memulai semuanya, yaitu Antonio Conte pada 2021. Pria berusia 51 tahun itu sukses membawa Inter Milan meraih gelar Serie A pertama dalam satu dekade dan mengakhiri dominasi domestik Juventus yang semula diyakini akan abadi selamanya.

Selama satu dekade terahir itu pula Juventus sukses merekrut striker terbaik dunia, bahkan satu nama di antaranya adalah seorang legenda hidup bergelar The Greates All Of Time (GOAT). Untuk itu, menjadi menarik untuk diulas tentang siapa sajakah nama striker Nyonya Tua yang sukses meraih gelar top skor di timnya. Berikut adalah 5 pemain dengan gol terbanyak di Juventus selama satu dekade terakhir:

5. Arturo Vidal - 48 gol

Arturo Vidal bergabung dengan Juventus dari Bayer Leverkusen pada musim panas 2011. Vidal memainkan peran kunci dalam membantu tim Turin memenangkan Scudetto di musim pertamanya di klub.

Pemain internasional Chile tersebut adalah bagian dari kuartet ikonik di lini tengah termasuk Andrea Pirlo, Paul Pogba, dan Claudio Marchisio yang mendominasi sepakbola Italia selama bertahun-tahun.
Kehebatan Vidal di posisi tengah serta sikap pantang menyerah membuatnya mendapatkan banyak pengagum. Meskipun kelemahananya sangat terlihat ketika dia dipaksa bermain sedikit melebar.

Vidal menghabiskan empat musim di Juventus, mencetak 48 gol di semua kompetisi dan memenangkan gelar Serie A di sepanjang kariernya tersebut.

Dia meninggalkan Turin pada 2015 dan melanjutkan menikmati lebih banyak kesuksesan dengan Bayern Muenchen, Barcelona, Inter Milan, serta tim nasional Chile.

4. Carlos Tevez - 50 gol

Carlos Tevez hanya menghabiskan dua musim bersama Juventus, tetapi itu sudah cukup baginya untuk mengukir sejarah yang tak akan terlupakan di klub.

Mantan pemain internasional Argentina itu telah membuktikan dirinya sebagai striker elite dengan penampilannya di Liga Premier untuk klub kelas dunia selevel Manchester United.

Dia bergabung dengan raksasa Serie A pada musim panas 2013 dengan harga trasnfer sebesar 12 juta pounds atau senilai dengan Rp 240 miliar. Tevez adalah salah satu striker paling berharga di dunia.

Tevez menyelesaikan tugasnya di Turin sebagai pencetak gol terbanyak Juventus selama dua musim masa tugasnya di Turin. Dia mencetak 21 gol dalam 48 pertandingan di musim debutnya. Dia kemudian menaikkan rekor debutnya tersebut dengan 29 gol dalam 47 pertandingan di musim keduanya.

Dia meninggalkan Juventus, kemudian pindah ke klub masa kecilnya, Boca Juniors pada 2015. Waktunya di Italia membuatnya memenangkan lima penghargaan domestik, termasuk di antaranya adalah kemenangan ganda pada musim 2014/2015.

3. Gonzalo Higuain - 66 gol

Juventus menjadikan Gonzalo Higuain sebagai penandatanganan rekor klub, terutama ketika mereka menyetujui pembeliannya dari Napoli seharga 90 juta euro atau senilai dengan Rp 1,5 triliun pada musim panas 2016.

Pemain depan Argentina tersebut juga merupakan pesepakbola kelas elit yang pernah berlaga dengan performa yang sangat mengagumkan di Real Madrid sebelum menjadi striker dengan harga transfer tertinggi di dunia bersama Napoli.

Higuain mengikuti jejak rekan senegaranya yang ikonik, Diego Maradona, dan menjadi favorit penggemar di Naples.

Momen menentukannya terjadi pada musim 2015/2016 ketika dia memecahkan rekor lama Serie A untuk gol terbanyak dalam satu musim dengan 36 gol dari 35 pertandingan.

Dia bergabung dengan Juventus musim panas itu dan memiliki awal yang cerah untuk kariernya di Turin sebelum terseok-seok untuk mempertahankan level yang sama sejak kedatangan Cristiano Ronaldo di klub. Pada musim 2018/2019, Higuain harus rela diasingkan dari klub dengan status pinjaman di AC Milan dan Chelsea.

Higuain kemudian meninggalkan Juventus dan akhirnya memutuskan pergi ke Inter Miami pada 2020, setelah mencetak 66 gol dalam 149 penampilan bersama raksasa Turin tersebut.

2. Paulo Dybala - 100 gol

Paulo Dybala adalah salah satu sosok striker hebat dengan segudang bakat. Bakat dan kemampuan pemain Argentina itu tidak perlu diragukan lagi, namun dia belum mampu mempertahankan performa terbaiknya secara konsisten di level tertinggi.

Masalah inkonsistensinya tersebut tidak terbantu secuilpun, bahkan setelah dia bermain dengan dua pemain terhebat yang pernah ada di level klub dan internasional. Kehadiran Cristiano Ronaldo sebagai rekannya di Juventus dan Lionel Messi di timnas Argentina.

Kemiripannya dalam gaya bermain dan posisinya dengan Lionel Messi membuatnya dipercaya untuk bertugas lebih banyak di posisi sayap, bahkan ketika di timnas Argentina. Namun, masalah akutnya adalah kurang konsisten. Hal tersebut membuat Dybala hanya mengoleksi 29 caps untuk negaranya, bahkan tidak lagi dipanggil sejak 2019.

Pada usia 27 tahun, Paulo Dybala seharusnya berada di puncak prestasi tertingginya, mengingat statistiknya yang tidak buruk di level klub. Kurangnya konsistensi tersebut membuat kariernya semakin tidak menentu di Juventus selama dua musim terakhir.

Mantan pemain Palermo itu telah mencetak satu abad gol untuk Juventus dalam 254 pertandingan. Angka ini sebenarnya cukup untuk menyembut Dybala adalah pemain berbakat yang memiliki masa depan cerah jika dia tidak memiliki masalah inkonsistensi dalam performanya.

Pengangkatan kembali Massimiliano Allegri di Juventus diharapkan kembali mengangkat motivasi Dybala untuk bangkit, sehingga dapat membantu pemain Argentina itu menemukan kembali performa terbaiknya.

1. Cristiano Ronaldo - 101 gol

Bak membobol bank, Juventus rela menggelontorkan dana dalam jumlah fantastis untuk mengontrak Cristiano Ronaldo dari Real Madrid pada 2018, meski kepindahan CR7 menuai banyak kritik tajam dari sejumlah fans Nyonya Tua.

Kepindahan superstar berpaspor Portugal tersebut dilaporkan menghabiskan biaya sebesar 100 juta euro atau senilai dengan Rp 1,7 triliun untuk seorang pemain veteran berusia 33 tahun.

Namun, pemain internasional Portugal tersebut bukanlah pesepakbola biasa, meskipun CR7 memulai debutnya di Turin dengan performa yang terbilang lambat. Dia tetap sukses menjadi top skor terbaik di tim dalam satu dekade terakhir.

Cristiano Ronaldo tetap sukses memecahkan rekor bersama Juventus, meskipun usianya sudah 36 tahun pada Februari 2021. CR7 juga tidak menunjukkan tanda-tanda melemah sedikitpun.

Pemain asal Madeira itu selesai sebagai pencetak gol terbanyak klub dari tiga musimnya di Juventus dan menjadi pemain tercepat yang mencetak satu abad gol untuk Nyonya Tua.

Dia memenangkan Sepatu Emas Serie A perdana pada 2021, menjadikannya pemain pertama dalam sejarah yang finis sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Premier, La Liga, dan Serie A.

Secara total, pemenang Ballon d'Or lima kali itu telah mencetak 101 gol dari hanya 133 pertandingan di semua kompetisi untuk Juventus.

Ronaldo ditandatangani dengan biaya fantastis dengan target awal untuk memenangkan Liga Champions UEFA untuk Juventus. Dalam hal ini, dia belum memberikannya, dengan hanya satu penampilan perempat final selama tiga musimnya di klub.

Meskipun demikian, itu tidak mengurangi sedikitpun terhadap apa yang telah menjadi rekornya selama ini. Sebuah statistik yang sangat luar biasa dari pemain berusia 36 tahun.