Ada beberapa aturan yang dirubah, apa saja itu ?
Musim lalu, banyak sekali keputusan penalti kontroversial terjadi dan pihak penyelenggara Liga Premier telah diberitahu bahwa perlu ada lebih dari sekadar kontak untuk memberikan penalti.

Harus diakui bahwa sebagian besar penalti yang diberikan oleh wasit selama musim 2020/2021 terpengaruh oleh VAR (Video Assistant Referee) dan menuai banyak kritik dari para pengamat serta pemain. Setidaknya ada 125 tendangan penalti yang diberikan oleh pengadil lapangan selama musim 2020/2021 di Liga Premier.

Kini setelah mendapat banyak kritik dan masukan dari para pelatih serta pemain,  kepala wasit Liga Premier, Mike Riley mengatakan kepada ofisial bahwa kontak tidak akan cukup dan mereka harus memutuskan apakah itu memiliki konsekuensi dan apakah pemain hanya menggunakan alasan kontak untuk menjatuhkan diri atau tidak dalam kotak penalti.

"Tidak cukup hanya dengan mengatakan 'ya, ada kontak'," ujar Riley.

"Kontak sendiri hanyalah bagian dari apa yang harus dicari oleh wasit. Jika Anda memiliki kontak yang jelas yang memiliki konsekuensi, maka itulah yang harus Anda kenakan."



Itu artinya mulai musim depan, para pemain yang ofensif  tidak bisa lagi menjatuhkan diri dengan sengaja ke tanah.

"Itu harus selalu terjadi, jika tidak, keseimbangannya tidak seimbang," tambah kepala Professional Game Match Officials Limited.

Salah satu alasan yang diberikan untuk pemain yang mudah jatuh  (diving) adalah bahwa jika mereka jatuh dalam kotak penalti murni karena tekel dan tidak ada niatan untuk mendapatkan penalti, maka mereka tidak akan diberikan peringatan berupa kartu kuning, begitu pula sebaliknya, sehingga ada keseimbangan.

Dalam penjelesan lebih lanjut, dua pemain Manchester City menjadi contoh. Pelanggaran terhadap Raheem Sterling di semifinal Euro 2020 melawan Denmark dianggap keputusan yang tidak tepat sementara Riley mengakui wasit melakukan kesalahan dengan tidak memberi Phil Foden tendangan penalti saat The Citizens melawan Southampton.



Dalam satu perubahan besar lainnya, penggemar tidak akan lagi menonton garis yang ditarik di layar untuk offside pada keputusan VAR, seperti di Euro, dan garis itu sendiri akan lebih tebal.

“Secara efektif apa yang kami berikan kembali ke permainan adalah 20 gol yang akan dianulir musim lalu dengan menggunakan pengawasan forensik yang cukup,” tambah Riley.

"Jadi kuku kaki, hidungnya diberi offside. Mereka mungkin diberi offside musim lalu, musim depan tidak."

Ya semoga saja dengan revisi aturan yang baru ini keputusan kontroversial di Liga Premier musim depan menjadi lebih sedikit.