Baru dua kali juara Piala Dunia, tapi pasang empat bintang. Kok, bisa? Ini alasannya.
Pernahkah anda memperhatikan logo dada sejumlah tim nasional papan atas seperti Brasil, Jerman, Italia, Argentina, Uruguay, Prancis, atau Spanyol? Di situ terdapat bintang yang menunjukkan jumlah Piala Dunia yang dimenangkan.
Beda dengan PSSI dan klub-klub sepakbola di Indonesia yang sembarangan memasang bintang di logo, FIFA punya regulasi khusus. Dalam peraturan peralatan untuk kompetisi FIFA, bagian 16.1, menyatakan bintang bisa dikenakan dengan alasan tertentu, yaitu Piala Dunia.
"Asosiasi anggota FIFA yang telah memenangkan satu atau lebih Piala Dunia (Piala Dunia Wanita) dapat menampilkan bintang berujung lima, atau simbol lain seperti yang diinstruksikan FIFA," bunyi pasal tersebut. Maksudnya, satu bintang berlaku untuk satu Piala Dunia yang dimenangkan.
Ide awal penggunaan bintang dimulai Brasil ketika menggunakan dua bintang di atas lencananya pada 1968. Itu digunakan sebentar dan di pertandingan persahabatan, sebelum kemudian dihapus.
Setelah memenangkan Piala Dunia ketiga pada 1970, Brasil kemudian mengenakan bintang lagi. Kali ini tiga bintang. Langkah mereka diikuti Italia setelah menjuarai Piala Dunia 1982. Selanjutnya, Jerman menambahkan bintang pada 1996 dan sejak itu semua juara dunia sejak itu mengikutinya.
Melihat fenomena seperti itu, FIFA kemudian memasukkannya dalam aturan tentang peralatan pertandingan. Brasil kini memiliki lima bintang. Sementara Jerman dan Italia empat bintang. Lalu, Argentina dan Prancis dua bintang, serta Inggris dan Spanyol satu bintang.
Uruguay punya dasar historis yang jelas
Masalahnya, tidak semua juara Piala Dunia mematuhi regulasi FIFA tersebut. Satu-satunya negara yang bikin pusing FIFA adalah Uruguay. Meski hanya memiliki dua Piala Dunia (1930, 1950), La Celeste justru mencantumkan empat bintang. Alasannya, itu untuk kemenangan di Olimpiade 1924 dan 1928.
Apakah mereka salah? Tentu saja tidak! Pasalnya, Kongres FIFA 1924 memutuskan bahwa Olimpiade masuk agenda resmi FIFA dengan syarat berlangsung sesuai aturan yang mereka susun. Bahkan, FIFA sendirilah yang menyelenggarakan pertandingan di Olimpiade 1924 dan 1928. Saat itu, Olimpiade dianggap setara dengan Piala Dunia.
Setelah Olimpiade 1924 dan 1928, barulah FIFA memutuskan menggelar turnamen sepakbola sendiri. Atas bantuan Uruguay, FIFA kemudian sukses menggelar Piala Dunia edisi pertama pada 1930. Jadi, ada faktor historis yang membuat Uruguay berhak mendapatkan dua bintang tambahan.
Namun, FIFA sekarang berubah pikiran. Mereka meminta Asosiasi Sepakbola Uruguay (AUF) untuk menghapus dua bintang lainnya. Permintaan itu dibuat setelah sponsor apparel Uruguay, Puma, mempresentasikan desain jersey La Celeste untuk Piala Dunia 2022 kepada FIFA. Apparel asal Jerman tersebut kemudian menyampaikan penolakan FIFA kepada AUF.
AUF mengaku terkejut ketika FIFA mempertanyakan warisan sepakbola mereka dan menegaskan kembali bahwa posisi mereka "sangat jelas". Mereka menganggap FIFA amnesia dan tidak ingat sejarah.
"FIFA selalu mengakui, bahkan secara publik, bahwa Uruguay memiliki empat Piala Dunia karena pada 1924 dan 1928 (Olimpiade) diselenggarakan FIFA sendiri dan pada 1930 ketika mereka memutuskan untuk melakukan kejuaraan secara independen," ujar Wakil presiden AUF, Gaston Tealdi, dilansir ESPN.
Kini, AUF sedang mempersiapkan dokumen untuk membuktikan validitas bintang-bintang itu. "Ini adalah kesempatan untuk mengatur situasi dan jika ini harus menimbulkan pengakuan tegas, itu disambut baik," tambah kata Tealdi.
Beda dengan PSSI dan klub-klub sepakbola di Indonesia yang sembarangan memasang bintang di logo, FIFA punya regulasi khusus. Dalam peraturan peralatan untuk kompetisi FIFA, bagian 16.1, menyatakan bintang bisa dikenakan dengan alasan tertentu, yaitu Piala Dunia.
BACA FEATURE LAINNYA
12 Pemain dengan Gol Liga Terbanyak Sejak 2019
12 Pemain dengan Gol Liga Terbanyak Sejak 2019
BACA FEATURE LAINNYA
10 Atlet Paling Banyak Dibahas 2020-2021, Cristiano Ronaldo Nomor 4
10 Atlet Paling Banyak Dibahas 2020-2021, Cristiano Ronaldo Nomor 4
Uruguay punya dasar historis yang jelas
Masalahnya, tidak semua juara Piala Dunia mematuhi regulasi FIFA tersebut. Satu-satunya negara yang bikin pusing FIFA adalah Uruguay. Meski hanya memiliki dua Piala Dunia (1930, 1950), La Celeste justru mencantumkan empat bintang. Alasannya, itu untuk kemenangan di Olimpiade 1924 dan 1928.
Apakah mereka salah? Tentu saja tidak! Pasalnya, Kongres FIFA 1924 memutuskan bahwa Olimpiade masuk agenda resmi FIFA dengan syarat berlangsung sesuai aturan yang mereka susun. Bahkan, FIFA sendirilah yang menyelenggarakan pertandingan di Olimpiade 1924 dan 1928. Saat itu, Olimpiade dianggap setara dengan Piala Dunia.
Namun, FIFA sekarang berubah pikiran. Mereka meminta Asosiasi Sepakbola Uruguay (AUF) untuk menghapus dua bintang lainnya. Permintaan itu dibuat setelah sponsor apparel Uruguay, Puma, mempresentasikan desain jersey La Celeste untuk Piala Dunia 2022 kepada FIFA. Apparel asal Jerman tersebut kemudian menyampaikan penolakan FIFA kepada AUF.
"FIFA selalu mengakui, bahkan secara publik, bahwa Uruguay memiliki empat Piala Dunia karena pada 1924 dan 1928 (Olimpiade) diselenggarakan FIFA sendiri dan pada 1930 ketika mereka memutuskan untuk melakukan kejuaraan secara independen," ujar Wakil presiden AUF, Gaston Tealdi, dilansir ESPN.
Kini, AUF sedang mempersiapkan dokumen untuk membuktikan validitas bintang-bintang itu. "Ini adalah kesempatan untuk mengatur situasi dan jika ini harus menimbulkan pengakuan tegas, itu disambut baik," tambah kata Tealdi.